TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit pembengkakan jantung bisa dideteksi sejak dini.
Untuk melakukan deteksi sejak dini, memerlukan sejumlah cara yang tepat.
Berdasarkan penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Renan Sukmawan, berbagai cara tersebut ialah:
Baca juga: Kenali Kondisi Asma pada Anak dari Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo
1. Check up kesehatan

Pada saat pasien melakukan check up, maka akan nampak pembesaran jantung.
Kondisi ini tentu akan mendapatkan evalusi dari dokter.
Baca juga: Ragam Pemeriksaan dalam Deteksi Gangguan Saluran Cerna Bawah, Simak Anjuran dr. Aritantri Darmayani
Karena kondisi pembengkakan jantung tidak menimbulkan keluhan.
Biasanya keluhan baru timbul setelah pasien menderita gagal jantung.

"Kekuatan pompanya turun, mestinya memompa darah untuk keperluan badan jadi berkurang. Maka ketika itulah keluhan ada," jelas Renan dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Biasanya gagal jantung paling sering menimbulkan keluhan sesak napas ketika sedang beraktivitas.
Beberapa keluhan tersebut dapat dicurigai timbul pada saat:
Baca juga: Profesor Kedokteran Paru Jelaskan Mitos Seputar PPOK, Benarkah Sesak Napas Jadi Satu-satunya Gejala?
- Jika sebelumnya kuat jalan 100 meter, tiba-tiba jalan sedikit sesak napas
- Naik tangga sesak napas

- Lelah sedikit sesak napas
- Mandi sesak napas
Jika sudah mencurigai tanda-tanda diatas pada diri Anda segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca juga: Tiga Gejala Khas Penyakit Jantung yang Tidak Boleh Diabaikan, Nyeri Dada Hingga Sesak Napas
Bisa jadi jantung mengalami permasalahan.
2. Riwayat keluarga
Selanjutnya jika ditemukan ada riwayat penyakit dari kelurga.
Misalnya menderita Jantung bawaan, bisa juga jantung bocor.

Pada anak-anak juga bisa berpotensi mengalami jantung bengkak.
Maka untuk memastikan sekat jantung tertutup sempurna, perlu berkunjung ke dokter.
3. Riwayat jantung
Jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung, maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Meski Pandemi Berakhir, Dampak Jangka Panjang Covid-19 Jauh dari Selesai, Termasuk Masalah Jantung
"Kalau tampak dari rontgen ada tanda, maka dipastikan dengan ekokardiografi (seperti USG)."
"Sehingga kita bisa melakukan deteksi dini, banyak hal yang bisa kita lakukan."
"Maka kita dapat mencegah atau mengobati dari awal," papar Renan.
Definisi Pembesaran Jantung

Pembesaran jantung atau Kardiomegali adalah kondisi ketika jantung mengalami pembesaran.
Kardiomegali disebut sebagai suatu tanda atau gejala suatu penyakit.
Kendati begitu, keadaan ini sangat wajar dialami oleh para atlet.
Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Tes Darah untuk Prediksi Stroke, Serangan Jantung, dan Gagal Jantung
Lantaran aktivitas olahraga yang tinggi pada atlet dan porsi darah yang dipompakan meningkat mengakibatkan terdapat ruangan yang membesar di jantung.
"Itu tentu bukan kelainan," imbuh Renan.
Namun jika menelusuri kelainan pada jantung ini terdapat berbagai macam tipe dengan berbagai risiko.

Setidaknya ada 3 hal yang menyebabkan ruangan jantung menjadi membesar.
Di antaranya yaitu:
1. Cairan atau darah banyak
2. Tekanan yang dihadapi jantung tinggi
Baca juga: Jika Tak Diobati, Fibrilasi Atrium Bisa Sebabkan Komplikasi Stroke dan Gagal Jantung
3. Dinding jantung terdapat penyakit. Seperti:
- Kardiomiopati (kerusakan otot jantung)
- Penyakit jantung koroner (serangan jantung).

"Saya kira itu yang harus dipahami dan diteksi sejak dini oleh masyarakat," sambung Renan.
Perlu diketahui, bahwa jantung terdiri dari 4 ruang.
- 2 sebelah kiri
Baca juga: Tak Hanya Terjadi pada Orangtua, Aritmia Jantung Bisa Dialami Sejak Usia Muda
- 2 sebelah kanan
- 2 serambi
- 2 bilik.

Lebih lanjut, untuk mendeteksi gangguan pembengkakn jantung, cara mudah yang bisa dilakukan adalah melakukan Rontgen.
Kemudian untuk menentukan adanya penyakit pembengkakan jantung, pasien harus melakukan pemeriksaan Ekokardiografi.
Tanda Jantung Bengkak:
Baca juga: Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI Sebut Aritmia Jantung Bisa Dideteksi Sejak Dini
- Sesak napas
- Irama jantung tidak teratur
- Pembengkakan di kaki akibat penumpukan cairan

- Kelelahan dan pusing
- Nyeri dada
Baca juga: dr. Felix Adrian Sebut Jika Penyakit Stroke Bisa Terjadi Mendadak, Ini Upaya untuk Mencegahnya
Penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Renan Sukmawan dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, (5/3/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)