Breaking News:

Dokter Sebut Lama Pengobatan pada Penderita ISPA, Mulai dari 3 Hari hingga Seumur Hidup

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai lama pengobatan pada penderita ISPA

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
Ilustrasi pemeriksaan dokter-simak penjelasan dokter mengenai lama pengobatan pada penderita ISPA 

TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA bisa terjadi pada segala usia.

ISPA bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri.

Sehingga untuk penanganannya disesuaikan dengan penyebabnya.

Baca juga: Waspada Terinfeksi Varian Omicron, Dokter: Hampir Sama dengan Flu Biasa tapi Ini Lebih Lengkap

Bila ISPA disebabkan oleh bakteri, maka perlu mendapatkan pengobatan antibiotik selama minimal 3 hari.

Namun bila ISPA disebabkan oleh virus yang bisa sembuh sendiri, maka penderita cukup melakukan pengobatan suportif.

Ilustrasi resep dokter
Ilustrasi resep dokter (Pixabay)

Pengobatan suportif yang dimaksud seperti:

- Makan-makanan bergizi

- Istirahat cukup

Baca juga: Dampak Negatif Begadang Menyebabkan Tubuh Tidak Bugar, Saraf Kurang Istirahat dan Tubuh Terasa Lemah

Ilustrasi seseorang yang berolahraga
Ilustrasi seseorang yang berolahraga (lifestyle.kompas.com)

- Olahraga

- dan membersihkan saluran pernapasan.

2 dari 4 halaman

Jenis pengobatan di atas sebaiknnya perlu dilakukan secara terus-menerus.

Gejala ISPA

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A menyampaikan ISPA pada anak dan orang dewasa tidak terlalu jauh berbeda.

ilustrasi seseorang yang mengalami ISPA
ilustrasi seseorang yang mengalami ISPA (freepik.com)

Gejala yang ada mengikuti pada area yang terkena.

Jika mulai dari hidung, maka sudah masuk pada saluran napas. Akhirnya menimbulkan gejala pilek.

Baca juga: Cara Bedakan Pilek Akibat Alergi dan Infeksi menurut dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A

Bila terkena pada hidung bagian dalam, maka akan dirasakan gejala seolah-olah terdapat sesuatu yang masuk ke dalam saluran napas bagian dalam (post nasal drip).

"Jadi rasanya kayak ketelan sendiri," imbuh Roro.

Selanjutnya, jika semakin turun memasuki area faring atau laring, maka akan muncul tanda:

Ilustrasi nyeri pada tenggorokan
Ilustrasi nyeri pada tenggorokan (tribunnews.com)

- Nyeri tenggorokan

- Nyeri telan

3 dari 4 halaman

- dan batuk.

Baca juga: Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A (K) Ungkap Alasan Terjadinya Batuk Meskipun Sudah Negatif Covid-19

Batuk sebenarnya adalah suatu bentuk pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kuman-kuman yang ada di saluran napas.

Jadi bukan berarti batuk harus selalu dihilangkan.

Ilustrasi dokter memberikan pemeriksaan kepada pasien
Ilustrasi dokter memberikan pemeriksaan kepada pasien (Freepik.com)

Kemudian, jika masuk ke dalam saluran napas seperti trakea atau paru-paru, maka bisa jadi sesak dan menimbulkan suara tambahan di paru.

Tanda lain pada infeksi yang bisa ditemui adalah demam.

Baca juga: Waspada, Konsumsi Jamur Enoki yang Tercemar Bakteri Menimbulkan Gejala Demam Hingga Nyeri Sendi

Tanda ini bersifat general atau sistemik.

Serupa dengan batuk, demam adalah wujud dari pertahanan tubuh untuk menghadapi infansi kuman atau patogen.

Demam ini juga bervariasi, mulai dari ringan hingga demam tinggi.

Ilustrasi demam tinggi
Ilustrasi demam tinggi (kompas.com)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa gejala sangat beragam.

Namun terkhusus pada ISPA yang disebabkan oleh bakteri, terdapat gejala khusus yang bisa dikenali. Seperti:

Baca juga: Berbagai Kondisi yang Sebabkan Demam, Mulai dari Infeksi hingga Inflamasi pada Tubuh

4 dari 4 halaman

- Demam tinggi (bisa lebih dari 38 derajat celcius)

- Tidak ada batuk

- Sering terjadi di bawah usia 3 tahun

Ilustrasi anak alami demam
Ilustrasi anak alami demam (Kompas.com)

- Terdapat putih-putih pada area tenggorokan atau amandel.

Bila sudah menemukan sejumlah tanda di atas, perlu segera ke dokter.

Saluran Napas Adalah Satu-Kesatuan

Seringkali orang menyebut ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas.

Hal ini dilaterbelakangi karena mulanya ISPA terbagi menjadi dua bagian. Yaitu atas dan bawah.

Baca juga: Tips dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ untuk Atasi Kecemasan Berlebih, Atur Napas dan Lakukan Relaksasi

Mulai dari hidung masuk ke dalam laring, turun lagi ke trakea.

Trakea ini bercabang dan masuk ke dalam paru-paru.

Ilustrasi pemeriksaan dokter
Ilustrasi pemeriksaan dokter (freepik.com)

Perbatasan secara konvensional ini, adalah laring.

"Sehingga infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi atas dan bawah," ucap Roro.

Namun saat ini, ISPA sudah tidak dibagi menjadi atas dan bawah.

Baca juga: Hanya Tutupi Hidung, Apakah Masker Kosk Bisa Tangkal Virus Corona? Simak Penjelasan Ahli Berikut

Karena saluran napas dianggap sebagai satu-kesatuan.

Sementara penyebutan akut, merujuk pada waktu.

Artinya seberapa lama pasien mengalami infeksi. Hitungannya kurang lebih 2 minggu.

Ilustrasi seseorang yang mengalami ISPA
Ilustrasi seseorang yang mengalami ISPA (freepik.com)

"Jadi kalau kita bicara ISPA adalah infeksi saluran napas, yang lama kejadiannya kurang dari atau sama dengan 2 minggu," papar Roro.

Baca juga: Mengapa Penderita Pneumonia Kesulitan Bernapas? Begini Penjelasan dr. Muhammad Fiarry Fikaris

Penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video(6/1/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.compenjelasan dokterISPAInfeksi Saluran Pernapasan AkutVirusAntibiotik Virus Nipah Alexander Fleming
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved