Breaking News:

Hanya Tutupi Hidung, Apakah Masker Kosk Bisa Tangkal Virus Corona? Simak Penjelasan Ahli Berikut

Masker kosk tengah viral karena hanya menutupi area hidung, bisa digunakan saat makan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
IST
Viral penggunaan masker kosk, hanya menutupi hidung 

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa waktu belakangan tengah viral masker kosk yang berasal dari Korea Selatan.

Memang, penggunaan masker sudah membudaya dan tak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat sejak pandemi Covid-19 berlangsung.

Namun, masker kosk terbilang unik dan tak biasa.

Pasalnya, masker ini hanya menutupi hidung saja.

Sementara mulut pengguna tak tertutup oleh masker.

Produsen masker kosk, Atman, memaksudkan masker ini dapat digunakan saat makan, dilansir TribunHealth.com dari CNA.

Dengan demikian masker kosk dapat mengurangi kekhawatiran mengenai penularan virus corona.

Masker Kosk mungkin didasarkan pada hasil studi awal yang menemukan bahwa virus asli Wuhan menargetkan sel-sel hidung.

Inilah alasan mengapa salah satu gejala awal Covid-19 adalah anosmia atau hilangnya penciuman.

Lalu apakah benar virus corona hanya masuk melalui hidung?

Ilustrasi virus corona varian baru
Ilustrasi virus corona varian baru ()

Baca juga: Tak Hanya Hindari Covid-19, dr. Tan Shot Yen Jelaskan Dampak Baik Penggunaan Masker

Baca juga: Penyebab dan Pengobatan Mata Kering, Dokter Sebut Penggunaan Masker Tak Berpengaruh Buruk

2 dari 3 halaman

Terkait hal ini, Dr Somani Jyoti, konsultan senior Divisi Penyakit Menular National University Hospital, dan asisten profesor kedokteran di NUS Yong Loo Lin School of Medicine memberikan penjelasan.

Sebenarnya, apakah virus masuk melalui mulut atau hidung bergantung pada banyak hal.

Misalnya saja, apakah seseorang lebi terbiasa bernapas melalui hidung atau mulut.

Selain itu, jumlah partikel virus juga bisa berpengaruh.

Misalnya saja virus yang lebih banyak di area tertutup, dibanding area terbuka atau berventilasi baik.

Apakah masker kosk mampu menyaring virus hingga 80 persen?

Ilustrasi masker dobel untuk hindari penularan covid
Ilustrasi masker dobel untuk hindari penularan covid (Pixabay)

Baca juga: Amankah Olahraga Bersepeda Tanpa Menggunakan Masker saat Pandemi? Begini Penjelasan dr. Robert Sinto

Baca juga: dr. Ellen: Sering Menggunakan Masker Menimbulkan Keluhan Bibir Kecing, Pecah-pecah dan Iritasi

Terkait hal ini, Dr. Somani menegaskan perlunya riset.

Namun dia menduga masker kosk tak terlalu membantu di era omicron ini.

“Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu memiliki penelitian yang membandingkan orang yang memakai masker Kosk secara teratur saat makan di dalam ruangan versus mereka yang tidak pada saat lonjakan COVID-19."

"Saya menduga bahwa pada masa Omicron, setidaknya, mungkin tidak akan membuat banyak perbedaan,” kata Dr Somani.

3 dari 3 halaman

“Tidak, saya pikir itu tidak sepadan,” kata Dr Somani.

“Jika tingkat komunitas tinggi, makan di dalam ruangan tidak akan dianggap sangat aman, bahkan dengan masker Kosk.”

Cara yang lebih efektif untuk mencegah COVID-19 adalah makan di luar ruangan, di mana ada ventilasi yang baik, katanya, atau pesan makanan untuk dibawa pulang.

Baca berita lain tentang Covid-19 di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comvirus coronaDokter Ahli GizimaskerCovid-19Korea SelatanNUS Yong Loo Lin School of MedicineNational University Hospital Seunghan (Ex-RIIZE)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved