TRIBUNHEALTH.COM - Obesitas sering disebut sebagai gizi lebih.
Kondisi Obesitas ditandai dengan berat badan yang berlebih akibat tumpukan lemak yang dimiliki sangat banyak.
Obesitas bisa terjadi pada berbagai lini usia.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Jelaskan Lingkar Pinggang Berlebih Tak Kalah Bahaya dari Obesitas
Baik mulai dari anak-anak, remaja, hingga usia dewasa.
Kondisi obesitas sering disandingkan dengan stunting yang bisa membuat kemampuan berpikir anak menjadi menurun.

Apakah hal tersebut juga akan sama dialami oleh anak yang mengalami obesitas?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz memberikan penjelasannya.
Baca juga: Pascapandemi Covid-19, Jumlah Anak Mengalami Risiko Obesitas Dapat Semakin Meningkat
Berdasarkan penuturannya, karena obesitas ditandai dengan gizi lebih, maka tidak akan mempengaruhi cara kerja otak.
Walaupun demikian, kondisi obesitas bisa mempengaruhi proses metabolisme di dalam tubuh.

Sehingga bisa menyebabkan penderita obesitas berisiko mengalami penyakit tidak menular.
Seperti penyakit Diabetes Melitus (DM) atau penyakit jantung koroner.
Baca juga: Berikut Ini 3 Jenis Diabetes dan Gejala yang Mungkin Terjadi, Tipe 1 Bisa Dialami Anak dan Remaja
Penyakit di atas dapat terjadi akibat penumpukan lemak yang membuat insulin menjadi tidak sensitif.
Anak Gemuk Belum Tentu Sehat
Barat badan yang berlebih atau gemuk pada anak sering dianggap sebagai hal yang wajar.

Banyak masyarakat menganggap bahwa anak yang gemuk adalah anak yang menggemaskan.
Bahkan tak sedikit masyarakat yang memiliki anggapan bahwa gemuk merupakan patokan dalam mengukur tingkat kesehatan seorang anak.
Baca juga: 10 Masalah Kesehatan yang Akan Muncul Jika Terus-terusan Begadang, Obesitas hingga Masalah Jantung
Padahal gemuk adalah indikasi bahwa anak mengalami obesitas.
Hal ini bisa berbahaya bila anak mengalami obesitas hingga dewasa.

Pasalnya, obesitas bisa memicu seseorang rentan mengalami penyakit tidak menular.
"Jadi kalau penumpukan lemak itu terlalu banyak, dari kecil sudah terbiasa gendut atau gemuk, maka organ-organ fungsinya akan lebih berat," ucap Radyan.
Baca juga: Dokter Ajarkan Mengatur Pola Makan Anak untuk Menghindarkan Anak Konsumsi Jajanan Tidak Sehat
Penyebab Obesitas pada Remaja
Pada usia remaja, obesitas banyak terjadi karena berbagai macam faktor penyebab.
Antara lain yakni:
- Gaya hidup

- Malas bergerak
- Minum yang terlalu banyak mengandung gula
- Sering mengonsumsi cemilan manis.
Baca juga: Waspada, Sering Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Glukosa Beresiko Mengalami Kencing Manis
Untuk itu, jika ingin menghindari obesitas perlu memperhatikan asupan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Penting untuk menghindari jajanan yang mengandung tepung dan karbohidrat.

Baca juga: Remaja Tak Luput dari Selera Makan dan Jajanan, Simak Ulasan dr. Tan Shot Yen & dr. Fransisca Handy
Misalnya:
- Keripik kentang
- Biskuit
Baca juga: dr. Diana Suganda Sarankan Orangtua untuk Mengontrol Jajanan pada Anak Agar Terhindar dari Diabetes
- kacang
- dan coklat.
Penjelasan R. Radyan Yaminar, S.Gz ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (3/2/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)