TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes merupakan masalah kesehatan kesehatan global yang banyak terjadi.
Diabetes tak hanya ada satu, melainkan memiliki 3 jenis, yakni diabetes tipe 1, tipe 2, dan gestasional.
Diabetes tipe 1 diyakini sebagai kondisi autoimun.
Ini berarti sistem kekebalan secara keliru menyerang dan menghancurkan sel beta di pankreas yang memproduksi insulin.
Pada akhirnya hal ini memicu kerusakan yang bersifat permanen.
Apa yang mendorong serangan itu tidak jelas.
Mungkin ada alasan genetik dan lingkungan, namun faktor gaya hidup tidak dianggap berperan dalam munculnya penyakit ini.
Diabetes tipe 2
Baca juga: Berikut Ini Tanda Seseorang Mengalami Pradiabetes, Muncul Ruam dan Luka Tak Kunjung Sembuh
Baca juga: Penelitian Ilmiah Sebut Defisiensi Vitamin D Bisa Sebabkan Diabetes
Diabetes tipe 2 dimulai sebagai resistensi insulin.
Ini berarti tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efisien.
Hal tersebut merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin sampai tidak bisa lagi memenuhi permintaan.
Produksi insulin menurun, yang menyebabkan gula darah tinggi.
Penyebab pasti diabetes tipe 2 tidak diketahui.
Faktor yang berkontribusi mungkin termasuk:
- genetika
- kurang olahraga
- kelebihan berat badan
- mungkin juga ada faktor kesehatan dan alasan lingkungan lainnya.
Diabetes gestasional
Diabetes gestasional disebabkan oleh hormon penghambat insulin yang diproduksi selama kehamilan.
Diabetes tipe ini hanya terjadi selama kehamilan.
Gejala umum
Penting untuk mengetahui gejala diabetes.
Pasalnya, diabetes berisiko menimbulkan berbagai komplikasi serius pada tahap tertentu.
Secara umum, diabetes akan memiliki gejala sebagai berikut, dilansir TribunHealth.com dari laman resmi CDC AS.
- Buang air kecil (kencing) banyak, sering di malam hari
- Sangat haus
- Menurunkan berat badan tanpa mencoba
- Sangat lapar
- Memiliki penglihatan kabur
- Memiliki tangan atau kaki mati rasa atau kesemutan
- Merasa sangat lelah
- Memiliki kulit yang sangat kering
- Memiliki luka yang sembuh perlahan
- Memiliki lebih banyak infeksi dari biasanya
Baca juga: Covid-19 Bisa Serang Pankreas, Penyintas Dapat Alami Diabetes karena Produksi Insulin Terganggu
Baca juga: Hindari Diabetes, dr. Fransisca Sebut Kebiasaan Makan yang Buruk Harus Diubah sebelum Masa Remaja
Namun, tetap perlu menemui dokter untuk memastikan apakah menderita diabetes atau tidak.
Hanya tes darah yang bisa mengetahui pasti kadar gula dalam darah.
Ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan terkait berbagai tipe diabetes.
Gejala Diabetes Tipe 1
Orang yang menderita diabetes tipe 1 mungkin juga mengalami mual, muntah, atau sakit perut.
Gejala diabetes tipe 1 dapat berkembang hanya dalam beberapa minggu atau bulan dan bisa menjadi parah.
Diabetes tipe 1 biasanya dimulai ketika masih anak-anak, remaja, atau dewasa muda.
Namun tak menutup kemungkinan tipe ini terjadi di tahap usia mana pun.
Gejala Diabetes Tipe 2
Baca juga: Lakukan Kontrol Kadar Gula untuk Mencegah Impotensi Penderita Diabetes, Simak Ulasan dr. Haidar Zain
Baca juga: dr. G. Iranita dan dr. Haidar Zain Paparkan Prosedur Pengobatan Impotensi Akibat Penyakit Diabetes
Gejala diabetes tipe 2 seringkali membutuhkan waktu beberapa tahun untuk berkembang.
Beberapa orang tidak melihat gejala sama sekali.
Diabetes tipe 2 biasanya dimulai saat dewasa, meskipun semakin banyak anak dan remaja yang mengembangkannya.
Karena gejalanya sulit dikenali, penting untuk mengetahui faktor risiko diabetes tipe 2.
Gejala Diabetes Gestasional
Gestational diabetes (diabetes selama kehamilan) biasanya tidak memiliki gejala apapun.
Jika seseorang hamil, penting untuk melakukan uji diabetes gestasional antara 24 dan 28 minggu kehamilan.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)