TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Rimawati Tedjasukmana menjelaskan penyebab kualitas tidur yang buruk.
Kualitas tidur yang baik ditentukan oleh durasi dan cara seseorang dalam menikmati waktu tidurnya.
Bila seseorang memiliki kualitas tidur yang buruk, bukan tidak mungkin berisiko mengalami suatu penyakit tertentu.
Baca juga: Kenali Manfaat dan Risiko Tidur dengan Hewan Peliharaan Tiap Malam, Bisa Bantu Kurangi Kecemasan?
Rimawati menuturkan, penyebab kualitas tidur yang buruk dapat terjadi karena beberapa hal.
Seperti keinginan dari seseorang yang ingin menunda tidur karena aktivitas tertentu yang tidak bisa dihindari.
"Nggak mau tidur dulu karena bekerja terus, akhirnya tidurnya sedikit," ucap Rahmawati mencontohkan.
Namun juga bisa dipicu karena menderita suatu penyakit.
Baca juga: Mendengkur Bisa Jadi Gejala Sleep Apnea, dr. Andreas Prasaja Sebut Tetap Mengantuk Saat Bangun
Diketahui, ada 80 lebih jenis penyakit gangguan tidur.
Tiga di antaranya adalah:
1. Obstructive Sleep Apnea
Ditandai dengan tidur yang mendengkur dalam waktu yang lama. Namun saat terbangun tidak merasa segar.
Serta ditemui gejala berhenti napas saat tertidur.
Baca juga: dr. Dyana Theresia Watania, Sp.M Sebut Blue Light pada Gadget Bisa Membuat Tidur Tidak Berkualitas
2. Periodic limb movement disorder
Adalah sebuah gangguan tidur dengan gejala berupa gerakan tungkai yang terjadi berulang saat sedang tertidur.
Sehingga membuat penderitanya menjadi sering terbangun.
Baca juga: Dokter Sebut Work From Home (WFH) Bisa Picu Insomnia, Idealnya Tempat Kerja Dibuat Terpisah
3. Parasomnia
Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak.
Seseorang yang mengalami Parasomnia biasanya mengalami sleep walking dan sleep talking.
Baca juga: Penelitian Sebut Waktu Tidur yang Tepat Bisa Kurangi Risiko Kardiovaskuler, Kapan Baiknya?
Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Rimawati Tedjasukmana ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Minggu, 31/10/2021.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)