Breaking News:

Jangan Hindari Nasi saat Program Diet, Dokter Spesialis Gizi Klinik Ungkap Alasannya

Berikut ini simak anjuran dari Dokter Spesialis Gizi Klinik mengenai aturan diet yang benar.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
Ilustrasi nasi putih-simak anjuran dari Dokter Spesialis Gizi Klinik mengenai aturan diet yang benar. 

TRIBUNHEALTH.COM - Nasi adalah makanan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Beragam lauk pauk dan sayuran, mudah dikombinasikan dengan makanan satu ini.

Namun pada saat menjalankan program diet, banyak orang yang mulai menghindari mengonsumsi nasi.

Baca juga: Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Body Composition Sebelum Melakukan Diet, Ini Kata Dokter Gizi

Padahal cara tersebut tidak dianjurkan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, Diana Suganda.

Menurutnya nasi masih bisa dikonsumsi oleh seseorang yang sedang menjalankan diet.

Kendati demikian, dalam mengonsumsi nasi perlu diperhatikan porsinya.

ilustrasi memasak nasi
ilustrasi memasak nasi (kompas.com)

Baca juga: Tak Hanya Turunkan Berat Badan, dr. Syahidatul Wafa Sebut Diet Sehat Bisa Sehatkan Metabolisme Tubuh

"Jangan musuhi nasi. Silahkan dimakan namun perhatikan porsinya," ucap Diana dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Ia menyebut nasi bisa dikonsumsi dengan dikombinasikan dengan protein hewani. Seperti daging ayam.

"Namun ayam tidak di goreng. Kalau di tumis boleh."

"Seperti ayam tumis atau ayam rica, itu boleh," imbuh Diana.

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Tegaskan Daging Kambing Tak Picu Hipertensi, Justru Lebih Soroti Hal Ini

Ilustrasi mencuci daging ayam
Ilustrasi mencuci daging ayam (kompasiana.com)

Baca juga: Waktu yang Tepat dalam Mengonsumsi Buah, Ini Anjuran dari Dokter Spesialis Gizi Klinik Diana Suganda

2 dari 2 halaman

Kemudian selain dari protein hewani, nasi juga bisa dikombinasikan dengan makanan yang mengandung nabati dan sayur-sayuran.

Sehingga dalam sekali makan, gizi harus dipastikan seimbang.

"Ada karbohidrat, protein hewani nabati, buah dan sayur-sayuran semua masuk," jelas Diana.

Baca juga: Penderita Diabetes Merasa Lebih Sehat saat Puasa Ramadhan, dr Tan Shot Yen Jelaskan Alasannya

ilustrasi sayur dan buah
ilustrasi sayur dan buah (tribunnews.com)

Pola makan tersebut harus dikonsumsi sebanyak 3 kali dalam sehari.

Selanjutnya di antara waktu makan tersebut, setiap 3 jam diisi dengan cemilan.

Yaitu mengonsumsi cemilan buah satu porsi.

Baca juga: 3 Fakta dan Mitos Seputar Konsumsi Suplemen, Benarkah Vitamin Tak Boleh Diminum saat Perut Kosong?

Penjelasan Dokter Spesialis Gizi Klinik, Diana Suganda ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa 22/6/2021.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comDokter Spesialis GizidietDiana Suganda Kue Bluder Kim Cua Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved