TRIBUNHEALTH.COM - Adaptasi kebiasaan baru yang terjadi selama pandemi akibat persebaran virus covid-19 ini disebut dengan New Normal.
"New normal merupakan jembatan supaya kita tetap bisa aktif kemudian kita tetap produktif pada saat pandemi. Jadi protokol kesehatan adalah jalan tengah supaya kita tetap aktif dan produktif saat pandemi," terang Dokter Spesialis Paru, dr.Diana Septiyanti.
Apakah semua orang sudah mematuhi protokol kesehatan?
Dokter Spesialis Paru, dr.Diana Septiyanti menjelaskan tentang protokol kesehatan di masa pandemi.
Protokol kesehatan sendiri ada berbagai macam seperti, protokol kesehatan untuk aktivitas di luar rumah, protokol kesehatan aktivitas di kantor, dan protokol kesehatan di transportasi umum.
Masing-masing sudah memiliki panduannya masing-masing dan untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut harus dimulai dari hal-hal kecil.
Baca juga: Apa Saja Syarat Tes Covid-19 Menggunakan GeNose? Simak Berikut Ini
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Vaksin Covid-19 Sinovac? Simak Berikut Ini
"Hal-hal kecil tersebut seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, hal tersebut harus ditanamkan ke diri kita karena itu adalah inti dari new normal," terang dr.Diana Septiyanti.
Kombinasi dalam penggunaan masker dan menjaga jarak adalah dua kombinasi yang penting dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Bagaimana jika perusahaan ingin menjalankan aktivitas seperti biasa dan produktif?
"Hal tersebut bisa dilakukan asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan seperti wajib menggunakan masker dan wajib menjaga jarak," terang dr.Diana Septiyanti.
Selain itu, hal tersebut bisa dilakukan dengan pengaturan shift untuk mengurangi kerumunan yang ada di kantor.
Apakah memakai face shield tetapi tidak memakai masker aman ?
Virus corona menyebar melaui droplet dan airbone sehingga yang paling penting adalah menahan laju dari percikan ludah.
Face shield sendiri tidak bisa menahan percikan ludah, sehingga tetap paling efektif adalah menggunakan masker.
Karena droplet yang menempel di benda mati tetap berpotensi menularkan virus ke orang lain yang menyentuh droplet itu.
"Fungsi face shield tidak bisa menggantikan masker, tetapi fungsi face shield dapat meningkatkan proteksi dengan kita menggunakan masker," terang dr.Diana Septiyanti.
Baca juga: Simak 7 Tips Menjaga Imun Melawan Covid-19 di Masa Pandemi
Droplet bisa bertahan selama 9 jam dengan suhu 34 derajat.
"Misalnya, saya tidak pakai masker kemudian saya ngomong dan droplet saya menempel di meja, kemudian ditinggalkan dan 6 jam kemudian ada orang yang datang dan tanganya tidak sengaja menempel dimeja, tangannya sudah terkena virus akibat droplet, terang dr.Diana Septiyanti.
"Sebenarnya tangan kita tidak boleh menyentuh bagian luar masker, karena bagian luar masker terpercik dari mana saja. Ketika melepas masker juga tidak boleh memegang bagian depan, yang boleh dipegang adalah talinya," ungkap dr.Diana Septiyanti.
"Jadi fungsi cuci tangan adalah ketika kita tidak sengaja menyentuh droplet, maka droplet tersebut akan hilang dengan cuci tangan dan asalkan saat tangan kita kotor tidak menyentuh apa-apa, akan baik-baik saja," lanjut dr.Diana Septiyanti.
WHO sudah membuat panduan, siapa aja yang harus menggunakan masker medis dan siapa yang boleh menggunakan masker non medis.
Baca juga: Covid-19 Bisa Perburuk Penyakit Jantung, Berikut Ulasan Dokter
Maker non medis boleh digunakan oleh orang yang bukan tenaga medis dan orang yang tidak punya gejala covid-19.
"Misalnya dia tidak batuk dan pilek, maka dia tidak apa-apa menggunakan masker yang non medis," terang dr.Diana Septiyanti.
Lalu, kapan masker harus diganti?
Masker harus diganti ketika masker tersebut telah rusak atau lembab atau sudah digunakan selama 5 jam.
"Jadi jika orang bekerja selama 8 jam, minimal harus membawa 2 masker," jelas dr.Diana Septiyanti.
Apa saya yang harus disiapkan dalam masa new normal?
Berikut adalah tips nya :
- Memiliki masker cadangan ketika bepergian atau bekerja atau ketika memiliki kegiatan di luar rumah
- Memiliki pouch atau tempat untuk bekas masker
Baca juga: Mengenal Anafilaktik setelah Vaksin Covid-19
Harapannya supaya masker tersebut tidak mengkontaminasi atau mengotori hal-hal lain dan bisa langsung dicuci.
"Karena jika sedang bekerja di kantor tidak mungkin mencuci masker, maka harus disimpan di tempat tertutup dan dipisahkan dari perabot-perabot yang ada di dalam tas," terang dr.Diana Septiyanti.
- Menjaga jarak
- Mencuci tangan selama 20 detik
- Menghindari kerumunan
- Apabila bekerja di kantor, lebih baik diatur shiftnya untuk mengurangi kerumunan
- Jangan memegang wajah ketika tangan sedang kotor
- Sediakan handsainitizer
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru, dr.Diana Septiyanti,SpP,FAPSR dalam tayangan YouTube Tribun Jogja Official, 8 Juli 2020.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini.
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)
Baca juga: Kenali Penyakit TBC (Tuberkulosis) dari Penyebab, Gejala hingga Pemeriksaan yang Harus Dilakukan
Baca juga: Bagaimana Cara Merawat Gusi Agar Tidak Mudah Sakit? Berikut Adalah Ulasan Dokter