TRIBUNHEALTH.COM - Jantung merupakan organ yang vital.
Jantung berfungsi untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh.
Dimana darah tersebut membawa oksigen yang akan menjadi nutrisi otot-otot tubuh dan organ lain.
Kesehatan jantung merupakan hal yang penting.
Di saat pandemi seperti saat ini, kesehatan jantung lebih penting lagi.
Karena pasien yang memiliki gangguan jantung atau orang yang memiliki faktor risiko kelainan jantung seperti hipertensi, merupakan populasi yang rentan terkena infeksi COVID-19.
Baca juga: Bagaimana Efek Diet Keto Bagi Kesehatan Jantung? Ini Penjelasan Dokter
Baca juga: Dok, Apakah Anak yang Mengidap Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Bisa Hidup Normal?

Penyakit jantung yang sering dikenal masyarakat adalah jantung koroner dan gagal jantung.
Namun selain penyakit tersebut masih banyak lagi penyakit jantung seperti gangguan irama jantung, jantung kongenital dan lain sebagainya.
Yang menjadi faktor risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung adalah usia, jenis kelamin, faktor genetik yang tidak dapat diubah.
Faktor risiko yang masih dapat diupayakan oleh dokter adalah hipertensi, kencing manis, kolesterol tinggi, obesitas, gaya hidup yang tidak aktif, serta perokok.
Jantung kongenital biasanya disebabkan oleh faktor keturunan atau faktor kondisi ibu saat hamil seperti ada infeksi saat hamil atau kurang gizi.
Untuk kondisi jantung bawaan seperti gangguan irama jantung biasanya dikarenakan faktor genetik.
Untuk faktor genetik, dokter akan melihat keluarga tingkat pertama seperti Ayah, Ibu, Kakak, maupun Adik kandung.
Apabila di antara keluarga pertama ada yang terkena serangan jantung diusia muda, biasanya dapat menjadi risiko untuk terkena serangan jantung juga.
Baca juga: dr Syarif Rohimi Jelaskan Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi & Anak, Apa Bedanya Biru dan Tidak Biru?
Baca juga: Ada Dua Jenis Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir, Kenali Gejala-gejalanya

Selain itu jika keluarga pertama ada yang memiliki riwayat meninggal mendadak akibat serangan jantung, hal ini juga dapat menjadi faktor risiko.
Apabila keluarga tingkat pertama memiliki riwayat hipertensi, kencing manis, obesitas maupun kolesterol tinggi, alangkah baiknya untuk rutin melakukan check up sejak awal.
Jika ada keluarga tingkat pertama yang memiliki riwayat meninggal mendadak, tidak ada salahnya dilakukan screening EKG.
Karena pada beberapa kelainan yang memiliki gambaran EKG tertentu, sehingga dapat dipastikan pasien memiliki gangguan jantung atau tidak.
TRIBUNHELATH.COM - Jantung merupakan organ yang vital.
Jantung berfungsi untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh.
Dimana darah tersebut membawa oksigen yang akan menjadi nutrisi otot-otot tubuh dan organ lain.
Kesehatan jantung merupakan hal yang penting.
Baca juga: Yuk, Kenali Gejala dan Penyebab Kardiomegali atau Jantung Bengkak
Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Bawaan Beserta Penyebabnya, Bisa Diderita Bayi Baru Lahir
Disaat pandemi seperti saat ini, kesehatan jantung lebih penting lagi.
Karena pasien yang memiliki gangguan jantung atau orang yang memiliki faktor risiko kelainan jantung seperti hipertensi, merupakan populasi yang rentan terkena infeksi COVID-19.
Penyakit jantung yang sering dikenal masyarakat adalah jantung koroner dan gagal jantung.
Namun selain penyakit tersebut masih banyak lagi penyakit jantung seperti gangguan irama jantung, jantung kongenital dan lain sebagainya.
Yang menjadi faktor risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung adalah usia, jenis kelamin, faktor genetik yang tidak dapat diubah.
Faktor risiko yang masih dapat diupayakan oleh dokter adalah hipertensi, kencing manis, kolesterol tinggi, obesitas, gaya hidup yang tidak aktif, serta perokok.
Jantung kongenital biasanya disebabkan oleh faktor keturunan atau faktor kondisi ibu saat hamil seperti ada infeksi saat hamil atau kurang gizi.

Untuk kondisi jantung bawaan seperti gangguan irama jantung biasanya dikarenakan faktor genetik.
Untuk faktor genetik, dokter akan melihat keluarga tingkat pertama seperti Ayah, Ibu, Kakak, maupun Adik kandung.
Apabila diantara keluarga pertama ada yang terkena serangan jantung diusia muda, biasanya dapat menjadi risiko untuk terkena serangan jantung juga.
Selain itu jika keluarga pertama ada yang memiliki riwayat meninggal mendadak akibat serangan jantung, hal ini juga dapat menjadi faktor risiko.
Apabila keluarga tingkat pertama memiliki riwayat hipertensi, kencing manis, obesitas maupun kolesterol tinggi, alangkah baiknya untuk rutin melakukan check up sejak awal.
Jika ada keluarga tingkat pertama yang memiliki riwayat meninggal mendadak, tidak ada salahnya dilakukan screening EKG.
Karena pada beberapa kelainan yang memiliki gambaran EKG tertentu, sehingga dapat dipastikan pasien memiliki gangguan jantung atau tidak.
Baca juga: Apakah Daun Binahong Bisa Menyembuhkan Penyakit Jantung Dok ?
Baca juga: Covid-19 Bisa Perburuk Penyakit Jantung, Berikut Ulasan Dokter
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang jantung ada di sini