lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Ada beberapa faktor resiko penyakit jantung koroner.
"Dimana faktor resiko penyakit jantung koroner ini dibagi menjadi dua," kata dr. Kana Kurniati Elka SP.JP Dokter Kardiologi.
"Yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi."
"Yang tidak dapat dimodifikasi itu meliputi usia, dimana usia tua lebih sering daripada usia muda, dimana jenis kelamin itu laki-laki lebih sering dibanding perempuan dan riwayat keluarga."
"Selain itu ada juga faktor yang dapat dimodifikasi, seperti merokok, darah tinggi, diabetes atau kencing manis serta kolesterol yang tinggi, obesitas atau kegemukan ataupun kurang aktivitas fisik." tambahnya.
Seseorang yang sehat tetap bisa beresiko terkena penyakit jantung koroner.
Baca juga: Berbagai Penyakit Ini Bisa Muncul Gara-gara Darah Tinggi, Mulai dari Serangan Jantung hingga Pikun
Apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan?
"Yaitu dengan cara pola hidup sehat."
"Meliputi keseimbangan gizi, seperti makan-makanan yang sehat, mengurangi lemak total, memperbanyak sayur dan buah, mengurangi asupan garam dan alkohol, serta menjaga kadar kolesterol dan kadar glukosa darah," sambung dr. Kana Kurniati Elka SP.JP
"Mesti stop merokok, tidak boleh merokok sama sekali."
"Hadapi dan diatasi stress, jika punya stress pekerjaan tinggalkanlah itu di pekerjaan. Di rumah harus lebih rileks."
"Mengawasi tekanan darah, tekanan darah normal adalah 120/80."
Jika tekanan darah lebih dari 140/90 kita harus waspada.
Bagaimana cara melihat tekanan darah saat berada dirumah?
Saat ini banyak sekali alat untuk mendeteksi tekanan darah di rumah seperti tensimeter digital.
Jika tekanan darah tetap 140/90 maka harus melakukan perubahan gaya hidup.
Namun jika tekanan darah tetap tinggi, dianjurkan untuk minum obat sesuai resep dokter.
Selain itu harus teratur berolahraga dan mengurangi berat badan dengan diet yang benar dan meningkatkan aktivitas fisik.
"Setelah itu yang kita lakukan adalah mengatasi semua faktor resiko."
"Memberikan obat-obat pencegahan dan deteksi dini dengan cara medical check up berkala."
"Mencegah lebih baik daripada megobati," imbuhnya.
Baca juga: Dokter Bagikan Cara Cek Tensi yang Benar, Alat Harus Sejajar dengan Posisi Jantung
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Penjelasan dokter lainnya di sini
