Breaking News:

Mengenal Sederet Penyebab Hipotensi, Termasuk Penggunaan Obat Penyakit Jantung

Tak hanya itu, kekurangan nutrisi hingga beberapa hal ini juga bisa menyebabkan kurangnya tekanan darah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi penyakit jantung 

TRIBUNHEALTH.COM - Siapa sangka, ternyata obat-obatan juga bisa menjadi pemicu terjadinya tekanan darah rendah alias hipotensi.

Hal itu disampaikan oleh dokter, sekaligus filsuf juga ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen, dalam program Malam Minggu Sehat di Kanal YouTube Tribunnews.com.

Lalu apa saja penyebab hipotensi?

Dokter Tan mengawali penjelasannya dari dehidrasi.

"Itu sebabnya mengapa kalau kita kurang cairan bisa pingsan," jelas dr Tan.

"Misalnya kalau kita lagi sa'i dan tawaf tu, itu kan panas sekali di tanah Arab. Misal lagi main kasti, ngga cukup minum, lagi bulan puasa, tiba-tiba tung (pingsan). Ya kan?"

Penyebab yang kedua adalah pendarahan.

Baca juga: Dokter Jelaskan 4 Klasifikasi Tekanan Darah Rendah, Salah Satunya Gara-gara Kerusakan Sistem Syaraf

ILUSTRASI Tekanan darah rendah
ILUSTRASI Tekanan darah rendah (pixabay.com)

Selain itu, kekurangan nutrisi juga bisa menurunkan tekanan darah seseorang.

"Tentu saja pendarahan. Dengan pendarahan itu keluarnya darah dari pembuluh darah menyebabkan tekanan di dalam darah menjadi menurun,"

"Lalu kekurangan nutrisi juga bisa. Biasanya karena defisiensi viramin B12, asalm folat, zat besi. Karena apa? Karena zat besi ini juga dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah."

2 dari 3 halaman

Ternyata, rasa pusing yang dialami ibu hamil juga bisa disebabkan turunnya tekanan darah.

"Lalu pada kehamilan juga. Nah, itu sebabnya kenapa banyak ibu-ibu yang sednag hamil itu tiba-tiba suka nggliyeng, suka pusing tahu-tahu lemas sendiri."

Baca juga: Siapa Sangka Tinggalkan Sarapan Justru Bisa Buat Badan Tambah Gemuk, Ini Penjelasan Dokter Ahli Gizi

Baca juga: Bukan Maag atau Tipes, Ini Sumber Penyakit yang Sering Diderita Anak Kos

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil (pixabay.com)

"Nah masalah katup. Katup jantung, serangan jantung, gagal jantung, itu sudah pasti. Jadi gangguan pada jantunya sendiri."

"Lalu sekali lagi yang saya katakan tadi, masalah hormonal, terutama hormon tiroid."

"Kalau kekurangan hormon kelenajr gondok tentu risikonya tekanan darah kita akan turun."

Berikutnya adalah penggunaan obat-obatan, termasuk salah satunya obat disfungsi ereksi."

"Lalu penggunaan obat-obatan, termasuk misalnya menggunakan diuretik. Lalu ada beberapa obat jantung, alfa blocker, beta blocker, obat parkinson, antidepresan."

"...Dan nah ini juga. Obat buat disfungsi ereksi. Nah jadi jangan main-main kalau yang punya masalah yang satu itu."

"Yang terakhir adalah infeksi dan syok anafilaktik. Kita tahu pada orang-orang yang syok karena alergi, kacang, asma, atau alergi yang sifatnya sangat-sangat berat. Maka itu kita sebut sebagai anafilaktik."

Ilustrasi penyakit jantung
Ilustrasi penyakit jantung (pixabay.com)

Baca juga: Apakah Orang Sehat Memerlukan Diet? Simak Penjelasan Dokter Ahli Gizi Berikut Ini

Baca juga: Masih Banyak yang Salah Kaprah, Dokter Jelaskan Diet Bukan Sekadar Memangkas Makanan

Diberitakan sebelumnya, tekanan darah rendah dikenal juga dengan sebutan hipotensi, yakni ketika tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg atau diastolik kurang dari 60 mmHg.

3 dari 3 halaman

Tekanan sistolik, yakni tekanan ketika darah dipompa keluar jantung.

"Sistolik itu yang biasanya kita baca di atas, yang angkanya di atas angka seratus biasanya. Jadi itu namanya sistolik, tekanan ketika darah dipompa keluar dari jantung," ungkap dr Tan.

Jenis tekanan darah yang kedua adalah diastolik, yakni tekanan ketika darah kembali ke jantung.

"Nah yang kedua, yang pakai per, yang bawah itu biasanya angkanya tujuh puluh delapan puluh (pada orang normal) itu adalah yang disebut diastolik."

"Tekanan ketika jantungnya itu istirahat, jadi bukan ketika jantungnya dipompa," tambahnya.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
hipotensiTekanan Darah Rendahdr Tan Shot YenObat Penyakit Jantungdisfungsi ereksi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved