TRIBUNHEALTH.COM - Pembengkakan jantung atau kardiomegali adalah suatu tanda yang menunjukkan kondisi atau gejala suatu penyakit.
Penderita kardiomegali kerap tidak merasakan gejala jantung bengkak.
Lantas, gejala apa yang dapat dirasakan oleh penderita?
1. Sesak nafas
2. Irama jantung tidak teratur
3. Pembengkakan di kaki akibat penumpukan cairan
4. Kelelahan dan pusing
5. Nyeri dada
Baca juga: Tips dr. Kana Kurniati Elka SP.JP Dalam Menjaga Kesehatan Jantung Agar Berfungsi Normal

Sementara itu, ada beberapa hal yang menyebabkan jantung bengkak, apa saja?
1. Tekanan darah tinggi
2. Penyakit katup jantung
3. Kardiomiopati
4. Tekanan darah tinggi
5. Cairan di sekitar jantung
6. Arteri koroner
7. Anemia
8. Gangguan tiroid
9. Zat besi berlebih dalam tubuh
Menurut dr. Renan Sukmawan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, jantung bengkak merupakan segala sesuatu yang membuat ukuran ruang jantung membesar.
Jantung memiliki 4 ruang, 2 di sebelah kiri, dan 2 di sebelah kanan.
Ketika salah satu ruang membesar ukurannya, maka ukurannya akan membesar.
Hal ini dapat dideteksi dengan rontgen maupun EKG atau elektrokardiogram.
Namun hal ini tidak menentukan.
Yang menentukan adalah pemeriksaan ekokardiografi atau USG jantung.
Ada batas minimal ruang-ruang jantung.
Baca juga: Berbagai Penyakit Ini Bisa Muncul Gara-gara Darah Tinggi, Mulai dari Serangan Jantung hingga Pikun

Pembesaran jantung tidak selalu merupakan suatu kelainan.
Ada pembesaran jantung yang normal, seperti pada atlet dan ada juga pembesaran jantung karena kelainan.
Pembesaran jantung pada atlet bukan suatu penyakit.
Hal ini terjadi karena seringnya aktivitas seorang atlet.
Sehingga ada ruang yang membesar di jantung karena porsi darah yang dipompakan meningkat pada atlet.
Menurut dr. Renan Sukmawan ada macam-macam jenis kelainan beserta akibatnya.
Ada 3 hal yang membuat ruangan jantung membesar.
Yang pertama, jika cairan atau darah di jantung banyak.
Yang kedua, jika tekanan yang dihadapi jantung tinggi.
Pada penderita darah tinggi, ada tekanan yang dihadapi besar sehingga ruangan melebar.
Yang ketiga, apabila dinding jantung memang terdapat penyakit.
Seperti penyakit kardiomiopati yang merupakan kerusakan otot jantung.
Ada penyakit jantung koroner yang membuat penderita serangan jantung.
Pembesaran jantung dapat dideteksi pada saat melakukan check up.
Akan tampak pembesaran jantung.
Gejala awal yang dapat dirasakan oleh penderita adalah sesak nafas pada saat beraktivitas.
Baca juga: 10 Masalah Kesehatan yang Akan Muncul Jika Terus-terusan Begadang, Obesitas hingga Masalah Jantung

Apabila ada riwayat penyakit jantung bawaan pada keluarga, seperti jantung bocor harus segera dilakukan pemeriksaan.
Selain itu, serangan jantung atau stroke pada usia muda juga harus segera konsultasi dengan dokter ahli.
Apabila pada saat rontgen atau EKG menunjukkan tanda-tanda, harus segera dipastikan dengan ekokardiografi.
Sehingga dapat dilakukan pencegahan dan pengobatan sejak awal.
Jika mulai ada gangguan pada saat melakukan aktivitas yang sebelumnya kuat dalam melakukan aktivitas, namun sekarang menjadi mudah sesak nafas atau nafas terasa pendek harus segera dicari penyebabnya.
Karena mungkin yang terjadi adalah kardiomiopati.
Bisa jadi ada gangguan protein pembentuk jantung yang terganggu secara genetik dan biasa terjadi pada usia muda.
Sehingga secara perlahan jantung melebar dan susah dalam memompa.
Maka dari itu sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan apabila merasakan gangguan pada jantung.
Baca juga: Dokter Bagikan Cara Cek Tensi yang Benar, Alat Harus Sejajar dengan Posisi Jantung
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang jantung ada di sini