TRIBUNHEALTH.COM - Di jaman serba modern seperti saat ini, konsumsi produk makanan ultra proses melonjak tinggi.
Bahkan makanan ultra proses semakin mendominasi rak supermarket dan menjadi bagian dari pola makan banyak orang.
Makanan ultra proses merupakan jenis makanan yang mengalami proses pengolahan yang panjang.
Sehingga seringkali mengubah bentuk asli makanan tersebut.
Panjangnya proses pengolahan ini membuat makanan kehilangan banyak kandungan nutrisi, yang tentu berbahaya bagi kesehatan.
Terlebih makanan ultra proses biasanya tinggi akan garam, gula, pengawet, pati, lemak dan minyak terhidrogenasi.
Baca juga: 5 Gejala Kanker Payudara di Ketiak, Mengenalinya Bisa Selamatkan Nyawa

Berikut beberapa bahaya terlalu sering mengonsumsi makanan ultra proses bagi kesehatan.
1. Picu berat badan berlebih
Sebuah penelitan mengungkapkan jika makanan ultra proses bisa memicu berat badan berlebih atau obesitas.
Hal ini karena makanan ultra prses rendah nutrisi namun menjadikan tubuh mudah lapar dan muncul rasa ingin terus makan.
Rasa makanan ultra proses yang enak juga membuat peminatnya ketagihan.
2. Picu penyakit kardiovaskular
Tak hanya picu obesitas, makanan ultra proses juga bisa memicu penyakit kardiovaskular.
Diantaranya adalah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga gangguan metabolik.
Tingginya kandungan gula, garam dan lemak pada makanan ultra proseslah yang memicu hal ini.
3. Picu perlemakan hati
Bahaya mengonsumsi makanan ultra proses terlalu sering lainnya adalah memicu perlemakan hati.
Lemak pada hati yang meningkat biasanya tidak menunjukkan gejala, namun jika dibiarkan akan menyebabkan gagal hati atau kanker hati.
Baca juga: 6 Alasan Kebutuhan Zat Besi pada Anak Harus Dipenuhi dengan Baik

4. Tingkatkan risiko diabetes
Makanan ultra proses mengandung gula dan sebagian diantaranya menggunakan pemanis buatan yang memicu diabetes.
5. Gangguan sebabkan kanker
Orang yang terlalu sering mengonsumsi makanan ultra proses juga berisiko terkena kanker.
Diantaranya adalah kanker yang menyerang sistem pencernaan.
Mulailah untuk mengurangi konsumsi makanan ultra proses dan menggantinya dengan bahan makanan segar.
Prioritaskan kesehatan jangka panjang dengan gaya hidup sehat dan berolahraga teratur.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Apakah Definisi Kulit Dikatakan ‘Berminyak’? Ini Jawaban Dokter Kulit