TRIBUNHEALTH.COM - Campak adalah penyakit yang sangat menular yang ditularkan melalui virus.
Penyakit ini sering menyerang anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, dan bisa menyebabkan komplikasi jika tidak dilakukan penanganan dengan tepat.
Anak-anak yang tidak melakukan vaksinasi campak lebih rentan mengalami komplikasi daripada anak-anak yang sudah melakukan vaksinasi.
Komplikasi umum dari campak adalah diare, infeksi telinga, hingga pneumonia.
Baca juga: Dokter, Apakah Penyakit Campak Bisa Sembuh Tanpa Komplikasi & Apa Saja Komplikasi yang Bisa Terjadi?
Membahas mengenai campak dan komplikasinya, terdapat pertanyaan yang diajukan pada dr. Aisya Fikritama, Sp.A.
dr. Aisya Fikritama, Sp.A merupakan seorang Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit UNS Solo.

Pertanyaan:
Dokter, kenapa campak bisa menyebabkan komplikasi pneumonia? Apa kaitannya campak dengan pneumonia?
Johan, Surabaya.
dr. Aisya Fikritama, Sp.A yang Merupakan Dokter Spesialis Anak Menjawab:
Kita berbicara tentang virus, di mana virus ini kaitannya dengan sistem imunitas manusia.
Ketika virus campak menyerang sistem imun, akan menyebabkan imunosupresan, yaitu menyebabkan sel memori akan mengingat terhadap virus tersebut.
Virus measles ini bisa menyerang epitel saluran pernapasan.
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Kapan Orang Tua Harus Membawa Anak yang Mengalami Campak ke Dokter? Berikut Penjelasan Dokter Anak
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru, di mana paru-paru adalah komponen dari saluran pernapasan manusia.
Jadi, ada kaitannya antara campak dan pneumonia, di mana virus ini akan menyerang epitel saluran napas, sedangkan pneumonia adalah peradangan saluran napas atau paru.
Pneumonia primer akibat virus campak bisa menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan di jaringan paru, sehingga berkaitan.
Kalau anak mendapatkan imunisasi dasar terutama campak di usia 9 bulan dan 18 bulan, maka bisa dipastikan risiko terjadinya pneumonia akan menurun, karena itu berhubungan.

Profil Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A
dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.
dr. Aisya menyelesaikan pendidikan SMA lewat program akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.
Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Pengalaman kerja dr. Aisya sangat beragam.
Baca juga: Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS Sukoharjo
dr. Aisya pernah bekerja sebagai dokter internship di RSUD Pandanarang Boyolali dan Puskesmas Boyolali II, kemudian berlanjut sebagai dokter umum di berbagai institusi termasuk Klinik Kimia Farma Adi Sucipto dan RS UNS.
Pada tahun 2023, ia pernah bekerja di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali.
dr. Aisya kemudian bergabung dengan RS UNS Sukoharjo sebagai dokter spesialis anak, serta menjadi dosen dan staf pengajar hingga kini.
dr. Aisya juga aktif memberikan edukasi mengenai kesehatan anak melalui media sosial miliknya @dr.aisyafik.
Jika ingin berkonsultasi dengan dr. Aisya, silahkan langsung mengunjungi RS UNS Solo atau mengunjungi Instagram @rumahsakituns untuk mengetahui jadwal praktiknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Superfood untuk Menambah Berat Badan dan Dukung Tumbuh Kembang Anak
Berikut multivitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.
Sakatonik ABC adalah multivitamin anak berbentuk alfabet A, B, dan C yang edukatif dan tersedia juga dengan tema antariksa.
Terdiri dari 3 varian rasa, stroberi, anggur, dan jeruk yang disukai oleh anak.
Manfaat :
Membantu menjaga kesehatan untuk anak-anak
Membantu memenuhi kebutuhan multivitamin untuk anak-anak di usia pertumbuhan dan pada masa pertumbuhan dan penyembuhan setelah sakit.
Berikut multivitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.