Breaking News:

Mom and Baby

Apakah Benar Penggunaan Bedak pada Bayi Sudah Tak Direkomendasikan?

Dokter Spesialis Anak RS Brayat Minulya Surakarta menjelaskan mengenai dampak penggunaan bayi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
Ilustrasi penggunaan bedak bayi 

TRIBUNHEALTH.COM - Penggunaan bedak untuk bayi merupakan praktis yang pernah dilakukan oleh kebanyakan orang.

Namun, pemberian bedak pada bayi kini disebut sudah tidak disarankan lagi.

Apakah hal ini benar?

TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini pada Dokter Spesialis Anak RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Maria Chrismayani Hindom, M.Med.Sc, Sp.A.

Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Maria menjadi narasumber Healthy Talk 'Mengenali Ciri-ciri Fimosis pada Anak dan Penanganannya' yang tayang di YouTube Tribunnews dan Tribun Health, Sabtu (15/6/2024).

Baca juga: Bayi Alami Bruntusan? Begini Cara Mudah untuk Mengatasinya

Ilustrasi bedak bayi
Ilustrasi bedak bayi (Pixabay.com)

Berikut ini jawaban dr. Maria dalam kutipan langsung:

“Kalau untuk bayi sudah tidak direkomendasikan juga mbak.

Karena partikel-partikel bedak itu bisa terhirup, dan bisa justru menimbulkan infeksi pada seluruh nafas.

Jadi kalau sekarang bedak di area tubuh manapun, untuk anak sudah tidak direkomendasikan.”

Host:

2 dari 3 halaman

Kebanyakan orang nih dokter, masih beberapa bukan kebanyakan. Ada sebagian ibu-ibu yang masih memberikan bedak dokter ke bagian kelamin bayi. Ini agar supaya si bayi ini tidak mengalami iritasi.

Nah apakah memberikan bedak pada bayi di area kelamin, kemudian pantat ini bisakah menjadi penyebab Fimosis dokter?

dr. Maria:

“Iya mbak, sekarang itu memang sudah tidak direkomendasikan lagi penggunaan bedak untuk anak-anak.

Untuk area manapun, terutama area kelamin ya.

Karena bedak itu kalau dia mengering kan dia bisa menggumpal, dan itu bisa menjadi sumber infeksi. Betul mbak.

Jadi memang untuk orang tua, sobat health di luar sana, membersihkan kelamin anak setelah berkemih atau setelah bawa air besar, cukup dengan air mengalir, tidak perlu dengan penggunaan obat.

Alternatif lain, misalnya anaknya mengalami ada ruang popok, itu cukup menggunakan krim khusus untuk ruam popok, khusus untuk bayi, dan dioleskan di sekitar area pantat saja, sebaiknya tidak di sekitar area kelamin."

Saksikan penjelasan lengkap dr. Maria Chrismayani Hindom, M.Med.Sc, Sp.A dalam Healthy Talk 'Mengenali Ciri-ciri Fimosis pada Anak dan Penanganannya' lewat link berikut.

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
bedak bayiBedakDokter Spesialis Anak
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved