TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang tak bisa diabaikan begitu saja.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memicu beragam masalah kesehatan lanjutan.
Namun, sebenarnya apa yang menyebabkan penyakit hipertensi?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP Surakarta, dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K).
Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) menjadi narasumber Healthy Talk “Bicara Hipertensi, si Pembunuh Diam-diam yang Sering Diabaikan,” yang tayang di YouTube Tribunnews dan TribunHealth.com pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Berikut ini jawaban dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) dalam kutipan langsung:

“Yang pertama, faktornya beragam… utamanya adalah mengenai gaya hidup.
Jadi, kalau kita ketahui, hipertensi itu faktor risikonya bisa diubah dan tidak dapat diubah.
Contohnya apa yang bisa diubah? Contohnya gaya hidup.
Nah, pada dewasa ini, kita pribadi atau seumuran kita di bawah 40 saja, gaya hidup sudah teramat tidak terkontrol.
Contohnya paling gampang, tingkat stres yang makin tinggi. Terus, pola makan yang banyak mengandung garam, pengawet, atau kopi atau teh yang mungkin kita sendiri sering sekali (mengonsumsinya).
Bahwa kalau kita tidak ngopi setiap hari, rasanya hambar.
Baca juga: 5 Cara Sederhana Mengatasi Hipertensi, Salah Satunya dengan Jalan Pagi
Lalu juga berkaitan dengan aktivitas.
Jadi, kita tahu bahwa kita tuh kadang-kadang males gerak (mager).
Jadi, banyak sekali orang-orang yang aktivitas, bekerja, pulang, atau kuliah, tetapi melupakan kalau olahraga itu sangat penting.
Jadi, olahraga dilupakan, maunya kerja terus.
Dan dengan berbagai gaya hidup yang tadi, ada kopi, ada teh, terus makanannya juga pengawet, junk food.
Tentunya itu akan memperparah daripada tekanan darah tinggi yang tidak disadari.
Yang kedua, faktor risiko yang kita tidak bisa cegah.
Contohnya usia, semakin bertambahnya usia, atau genetik turunan daripada orang tua. Itu juga bisa menyebabkan faktor risikonya lebih tinggi.
Lalu, berikutnya terkait jenis kelamin atau gender.
Jadi, laki-laki biasanya lebih tinggi daripada perempuan angka risikonya.
Jadi, itu semua faktor-faktor yang kira-kira nih bakal atau bisa muncul.”
Simak penjelasan lengkap dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) tentang hipertensi dalam Healthy Talk “Bicara Hipertensi, si Pembunuh Diam-diam yang Sering Diabaikan” lewat tayangan YouTube berikut:
(TribunHealth.com)