TRIBUNHEALTH.COM - Masa remaja merupakan salah satu masa yang krusial dalam perkembangan anak.
Selama masa ini, anak mengalami perkembangan fisik, kognitif, serta sosio-emosioanal yang pesat.
Ini sebabnya, setiap remaja perlu menjaga kesehatan mereka demi mendukung perkembangan tersebut, termasuk tidur yang cukup.
Tidak cukup tidur bisa memberikan dampak buruk, mulai dari imun yang melemah, risiko obesitas, hingga ketidakseimbangan hormon.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Sistem kekebalan tubuh melemah

Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Hal ini membuat remaja lebih rentan terhadap penyakit seperti pilek, flu, dan infeksi.
Pasalnya tidur adalah waktu di mana tubuh memproduksi sel-sel yang melawan infeksi dan sitokin, sehingga kurang istirahat mengurangi kemampuannya untuk melawan patogen secara efektif.
2. Menurunnya prestasi akademik
Otak yang lelah akan kesulitan berkonsentrasi, menyimpan informasi, dan memecahkan masalah.
Remaja yang kurang tidur sering mengalami gangguan memori, penurunan kewaspadaan, dan kesulitan fokus, yang semuanya dapat berdampak negatif pada prestasi mereka di sekolah dan ujian.
Baca juga: 7 Alternatif Minuman Pengganti Soda, Lebih Sehat dan Bantu Cegah Penyakit Kronis
3. Perubahan suasana hati dan masalah kesehatan mental
Kurang tidur berkaitan erat dengan ketidakstabilan emosi, iritabilitas, kecemasan, dan bahkan depresi pada remaja.
Kurang tidur memengaruhi area otak yang bertanggung jawab atas pengaturan emosi, sehingga mempersulit pengelolaan stres dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental jangka panjang.
4. Meningkatnya risiko obesitas
Tidur berperan dalam mengatur hormon-hormon yang memicu rasa lapar seperti ghrelin dan leptin.
Kurang tidur meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan manis serta mengurangi aktivitas fisik, yang keduanya dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan yang tidak sehat dan obesitas pada remaja.

5. Ketidakseimbangan hormon
Remaja mengalami perubahan alami dalam ritme sirkadian mereka, tetapi kualitas tidur yang buruk secara terus-menerus dapat semakin mengganggu regulasi hormon. Hal ini memengaruhi pertumbuhan, metabolisme, nafsu makan, dan respons stres, yang berpotensi menyebabkan masalah endokrin jangka panjang.
6. Kesehatan kulit yang buruk
Kurang tidur mengganggu proses perbaikan dan regenerasi kulit.
Remaja yang kurang tidur dapat mengalami lebih banyak jerawat, kulit kusam, dan lingkaran hitam di bawah mata, yang semuanya dapat memengaruhi harga diri dan kepercayaan diri.
Baca juga: 5 Tips Mengurangi Rasa Sakit Saat Kontraksi Menjelang Persalinan
7. Risiko lebih tinggi terhadap penyakit kronis
Remaja dengan kurang tidur kronis dapat menghadapi peningkatan risiko terkena kondisi seperti tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan kardiovaskular dan metabolisme.
8. Penurunan kinerja fisik
Remaja yang atletis mungkin mengalami penurunan kekuatan, daya tahan, dan waktu reaksi ketika kurang tidur.
Tidur mendukung pemulihan otot, tingkat energi, dan koordinasi, yang semuanya penting untuk performa fisik dalam olahraga dan latihan.
9. Pertumbuhan dan perkembangan tertunda
Hormon pertumbuhan terutama dilepaskan saat tidur nyenyak.
Tanpa tidur berkualitas yang cukup, remaja dapat mengalami keterlambatan perkembangan fisik, yang memengaruhi tinggi badan, pertumbuhan otot, dan perubahan terkait pubertas.
(TribunHealth.com)