TRIBUNHEALTH.COM - Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi proses tumbuh kembang anak.
Meskipun kecepatan perkembangan anak bisa berbeda-beda, terdapat tahapan perkembangan yang menjadi acuan umum berdasarkan usia.
Deteksi dan pemantauan secara dini sangat dibutuhkan agar jika terjadi keterlambatan atau gangguan, dapat segera ditangani secara tepat.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tumbuh kembang anak, kita bisa bertanya langsung dengan dokter spesialis anak berkompeten seperti dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A.
dr. Aisya merupakan dokter spesialis anak dan dosen/staff pengajar di RS UNS Sukoharjo.
Ia berpraktek di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.

Baca juga: Dok, Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Tumbuh Kembang Anak?
Pertanyaan:
Dok, apakah benar jika bayi yang sehat adalah bayi yang gemuk dan aktif?
Andri, di Purworejo
dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A menjawab:
Perlu digeser paradigma bahwa gemuk itu lucu, gemuk itu sehat.
Padahal yang namanya gemuk itu sebenarnya identik dengan obesitas. Sedangkan obesitas itu adalah gerbang dari segala macam penyakit.
Obesitas adalah sindrom metabolik yang nanti jadi gagal ginjal, stroke, sakit jantung dan sebagainya.
Jangan membuat paradigma bahwa gemuk itu lucu.
Bayi sampai usia di bawah 1 tahun, memang lucu. Namun ketika anak semakin bernajak dewasa, sudah lari-lari, jangan harap dia segemuk dulu. Karena memang luas permukaan tubuhnya semakin bertambah.
Baca juga: Berapa Kata yang Sebaiknya Bisa Diucapkan Bayi Usia 2 Tahun dan Kapan Dikatakan Terlambat Bicara?
Bukan hal yang benar ya kalau gemuk itu sehat.
Anak yang aktif belum tentu dia sehat. Jadi, parameternya bukan aktif, terkadang anak yang kurus aktifnya bukan main, tetapi apakah dia sehat? Tidak ya.
Jadi, kalau kita plot ke kurva, ternyata berat badannya di bawah garis merah, bahkan di bawah garis hitam yang menuju gizi buruk tentu akan mempengaruhi kesehatannya.
Tubuh yang sehat berasal dari nutrisi yang tercukupi, istirahat yang cukup, imunisasi.
Makanan bergizi itu sesuai kaidah isi piringku, ada karbohidrat 50 persen, protein 15-20 persen, lemak 20-25 persen, sisanya vitamin dan mineral.
Orangtua harus bisa memenuhi gizi seimbang ini.
Anak aktif bukan berarti pasti sehat. Dikatakan kategori sehat yakni bagus tumbuh kembangnya.
Aktif saja tapi pertumbuhannya tidak sesuai usia, parameternya tidak bisa dikatakan sehat.
Baca juga: Antara Bayi Satu dan Bayi Lainnya, Apakah Tahapan Tumbuh Kembangnya Harus Sama Dok?
Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A
Ia telah mengikuti banyak pelatihan seperti Pediatric Fundamental Critical Care Support (PFCCS) dan Resusitasi Neonatus, yang menambah keahliannya dalam bidang pediatri.
Dedikasi dan keahliannya telah diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk Juara Favorit I Duta Bahasa Jawa Tengah dan Juara I Lomba Debat Inggris antar Fakultas Kedokteran Se-Jawa Bali.
Ia juga aktif menulis dan meneliti, dengan beberapa karyanya diterbitkan dalam jurnal medis.
Pengalaman kerja
- Asisten Dosen / Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran UNS (2013 – 2014)
- Asisten Penelitian Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM - FK UI Jakarta (2016)
- Dokter Internship di RSUD Pandanarang Boyolali (2016-2017)
- Dokter Internship di Puskesmas Boyolali II (2016-2017)
- Dokter Umum di Klinik Kimia Farma Adi Sucipto (2017-2018)
- Dokter on call PMI Surakarta (2016-2017)
Baca juga: Dok, Pertumbuhan Bayi Baru Lahir hingga Anak-anak, Normalnya Seperti Apa?
- Dokter Umum di IGD RS UNS (2018)
- Dokter Umum di IGD RS Triharsi Surakarta (2018)
- Dokter PPDS KSM Ilmu Kesehatan Anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (2018-2022)
- Dokter spesialis anak di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali (2023)
- Dokter spesialis anak dan dosen/ staff pengajar di RS UNS Sukoharjo (2023 – sekarang)
- Dokter spesialis anak di Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa (2023 – sekarang)
- Dokter expert di KumparanMom (2023 – sekarang)
Cek artikel dan berita kesehatan lainnya di
(TribunHealth.com)
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini
Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.
Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.
Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.
Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini