TRIBUNHEALTH.COM - Berat badan tinggi setelah melahirkan menjadi salah satu hal yang banyak dikeluhkan oleh ibu baru.
Meski biasanya berat badan akan turun perlahan, beberapa ibu ada yang mengeluhkan penurunan tersebut membutuhkan waktu yang lama dan usaha ekstra.
Di sisi lain, mereka juga tidak bisa sembarangan menurunkan berat badan lantaran masih menyusui.
Artinya, mereka masih butuh makanan yang cukup untuk menghasilkan ASI yang berkualitas.
Lantas apa yang bisa dilakukan?
Melansir kanal kesehatan Healthline, berikut ini penjelasannya.
1. Jangan buru-buru

Meskipun merasa terganggu karena berat badan setelah melahirkan, sebaiknya jangan buru-buru menurunkannya.
Pasalnya, ibu menyusui masih membutuhkan kalori yang cukup untuk memproduksi ASI.
"Membatasi asupan kalori terlalu banyak, terutama selama beberapa bulan pertama menyusui, dapat menurunkan suplai ASI dan tingkat energi yang sangat dibutuhkan," tulis Healthline.
Baca juga: 5 Manfaat Ikan Kembung, Kaya Omega 3 yang Penting untuk Anak
2. Menyusui dapat menurunkan berat badan
Yang tidak banyak diketahui, memberikan ASI eksklusif ternyata dapat membantu menurunkan berat badan.
Kendati tidak setiap orang mendapatkan hasil yang sama.
"Menyusui saja telah terbukti dapat meningkatkan penurunan berat badan, terutama jika dilanjutkan selama 6 bulan atau lebih. Namun, penurunan berat badan selama menyusui tidak terjadi pada semua orang."

3. Kombinasikan dengan diet sehat
Jika ingin menurunkan berat badan saat menyusui, disarankan menerapkan diet sehat, alih-alih defisit kalori.
Misalnya, lebih memilih makanan segar dibanding junk food, ngemil buah daripada kue kering, dan sebagainya.
"Menurunkan berat badan sekitar 1,1 pon (0,5 kilogram) per minggu melalui kombinasi diet sehat dan olahraga seharusnya tidak memengaruhi suplai ASI atau komposisi ASI Anda, dengan asumsi bahwa Anda tidak kekurangan gizi sejak awal," tulis Healthline.
Baca juga: Cara Mudah Jaga Gula Darah: Trik Diet Sehat bagi Diabetesi
4. Sabar dan konsisten
Alih-alih mencapai berat badan yang diinginkan secepat mungkin, capailah target perlahan dan jangka panjang.
"Butuh waktu berbulan-bulan untuk menambah berat badan demi kehamilan yang sehat bagi Anda dan bayi, dan mungkin butuh waktu berbulan-bulan pula bagi Anda untuk menurunkannya — dan itu tidak masalah."

5. Terapkan diet sehat, bukan diet ekstrem
Seperti yang telah disinggung, sebaiknya terapkan gaya hidup sehat dalam jangka panjang.
Hal ini akan membuat penurunan berat badan menjadi lebih realistis dan bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan seperti target yang membebani.
"Hal terpenting yang perlu diingat ketika mencoba menurunkan berat badan selama kehamilan adalah bahwa diet ketat tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan dan tidak berhasil untuk penurunan berat badan jangka panjang," pungkas Healthline dalam tulisannya.