TRIBUNHEALTH.COM - Memasuki usia 6 bulan, bayi mulai dikenalkan makanan pendamping ASI (MPASI), karena ASI saja tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil.
Saat memberikan MPASI untuk si kecil, ibu sebaiknya memiliki kesabaran yang ekstra, karena si kecil akan memberikan berbagai respons terhadap makanan yang diberikan.
Mulai dari melepeh makanan, menyembur makanan, menutup rapat-rapat hingga sulit menelan.
Hal ini biasanya tidak akan terjadi dalam waktu lama, saat bayi sudah terbiasa dengan makanan, mereka akan cenderung menikmatinya.
Baca juga: 5 Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Ibu Menyusui Saat Bayi Alami Diare

Namun, ada beberapa bayi yang memang kesulitan untuk menelan, yang memang kondisi ini harus diperhatikan oleh orang tua.
Sulit menelan makanan atau disebut dengan disfagia adalah kondisi ketika anak mengalami kesulitan fisik untuk menelan makanan.
Gangguan makan dan menelan ini dapat terjadi sejak proses penerimaan makanan dan minuman di mulut, hingga masuk ke dalam lambung dan usus.
Baca juga: 5 Cara Menyusui dengan Nyaman Saat Bayi Mulai Tumbuh Gigi
Kondisi ini tidak boleh disepelekan, karena susah menelan dapat menyebabka aspirasi, yaitu masuknya makanan atau cairan ke saluran napas.
Aspirasi makanan dapat menyebabkan infeksi paru, seperti pneumonia atau gangguan paru serius lainnya.
Tak hanya itu, bayi yang sulit menelan juga dapat mengalami masalah pada tumbuh kembangnya, karena ia akan rentan mengalami kekurangan nutrisi dan dehidrasi.
Untuk mengehindari hal buruk yang tidak diinginkan, orang tua perlu tahu cara yang baik untuk mengatasi bayi yang sulit menelan.

Cara Mengatasi Bayi yang Sulit Menelan
Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi kesulitan untuk menelan makanan.
Mulai dari fungsi kinerja lidah yang tidak optimal, fungsi motorik dan saraf otak yang belum maksimal, sariawan, hingga mengidap amandel.
Berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan para ibu ketika menemui bayinya sulit menelan makanan.
1. Memperhatikan tekstur makanan
Sebelum memberikan makanan untuk si kecil, perhatikan dulu tekstur makanan yang akan diberikan tersebut.
Sesuaikan tekstur makanan sesuai dengan usia masing-masing bayi.
Makanan bayi usia 6 bulan biasanya berbentuk lumat dan sedikit kental.
Memasuki usia 8 atau 9 bulan, naikkan teksturnya menjadi lebih kasar, hingga akhirnya si kecil bisa mengonsumsi makana seperti ayah dan ibunya.
Berikut ini susu formula untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Teether untuk Bayi
2. Suapi secara perlahan
Bayi memang cenderung lama saat makan, karena itu jangan terburu-buru saat menyuapi si kecil makan.
Bayi membutuhkan proses untuk mempelajari cara mengunyah dan menelan makanan.
Batasi waktu makan maksimal 30 menit, perhatikan pula sinyal lapar, kenyang, dan mengantuk pada si kecil.
Jangan sampai makan menjadi aktivitas traumatik untuk bayi, karena ketidaknyamanan yang mereka rasakan saat makan.

3. Variasikan rasa makanan
Bayi sulit menelan juga bisa disebabkan karena mereka bosan dengan rasa makanan yang mereka konsumsi.
Cobalah untuk memvariasikan rasa makanan pada si kecil.
Misalnya menambahkan keju atau abon ke dalam MPASI, bisa juga menambahkan buah-buahan ke dalam menu MPASI untuk memvariasikan rasa makanan.
Baca juga: Bayi Sering Kaget Saat Tidur? Berikut Tips Mudah untuk Mengatasinya
4. Ganti merek peralatan makan
Mengganti cangkir, botol, atau perlatan makan juga disarankan saat bayi sulit menelan makanan.
Biasanya merek botol susu atau gelas minum bayi juga berpengaruh pada kemampuan menelan minuman.
Apabila dalam waktu 3 hari bayi masih mengalami kesulitan menelan, sebaiknya orang tua segera membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Manfaat Paparan Sinar Matahari untuk Tumbuh Kembang Anak, Berikut Waktu Terbaik untuk Berjemur
Berikut multivitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.
Sakatonik ABC adalah multivitamin anak berbentuk alfabet A, B, dan C yang edukatif dan tersedia juga dengan tema antariksa.
Terdiri dari 3 varian rasa, stroberi, anggur, dan jeruk yang disukai oleh anak.
Manfaat :
Membantu menjaga kesehatan untuk anak-anak
Membantu memenuhi kebutuhan multivitamin untuk anak-anak di usia pertumbuhan dan pada masa pertumbuhan dan penyembuhan setelah sakit.
Aturan Pakai
1 x sehari 1 tablet dihisap atau dikunyah
Perhatian :
Produk ini tidak boleh digunakan pada anak dibawah 1 tahun
Kemasan :
Botol @30 pcs
Berikut multivitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.