TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa buah sangat cocok untuk membantu menurunkan kadar asam urat.
Sebagai informasi, asam urat merupakan penyakit yang sangat terkait dengan pola makan.
Beberapa makanan dapat menyebabkan kadar asam urat menumpuk, sementara beberapa makanan lain bisa membantu menurunkan kadarnya.
Misalnya beberapa buah berikut yang terbukti turut menurunkan kadar asam urat.
Sebelumnya, perlu dibahas apa itu asam urat.
Asam urat terbentuk sebagai produk sampingan ketika tubuh memetabolisme purin, zat yang ditemukan dalam makanan dan minuman.
Mayoritas asam urat ini menyebar ke seluruh aliran darah, kemudian dibawa keluar dari ginjal melalui urine.
Ketika kadar asam urat terlalu tinggi, ginjal tidak dapat mengeluarkan sepenuhnya.
Akibatnya terjadi penumpukan asam urat di berbagai bagian tubuh sehingga menyebabkan nyeri hebat, kemerahan, dan nyeri tekan pada persendian.
Asam urat yang terus menumpuk dalam jangka panjang juga akan mengundang kondisi lain yang lebih serius.
Buah yang cocok untuk menurunkan asam urat

Melansir Kompas.tv, beberapa buah berikut dapat membantu menurunkan asam urat.
1. Ceri
Ceri mengandung senyawa antosianin yang bersifat antiinflamasi dan antioksidan.
Penelitian membuktikan bahwa rutin mengonsumsi ceri dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah sekaligus mengurangi kemungkinan terkena serangan gout (asam urat).
Ceri bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pembentukan asam urat.
Baca juga: 7 Manfaat Mengonsumsi Buah Ceri Bagi Kesehatan, Kandungan Antioksidan Bantu Tingkatkan Fungsi Otak
2. Alpukat
Alpukat termasuk buah yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit asam urat.
Buah ini kaya akan lemak sehat, vitamin E, dan rendah purin sehingga cocok dikonsumsi penderita asam urat.
Kandungan lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat juga berperan dalam mengurangi peradangan di area persendian.
3. Buah Beri

Berbagai jenis buah beri seperti stroberi, blueberry, dan raspberry kaya akan vitamin C dan antioksidan kuat.
Vitamin C membantu menurunkan kadar asam urat dengan mempercepat pengeluaran melalui urine.
Selain itu, senyawa fitokimia dalam buah beri juga efektif meredakan gejala peradangan.
Baca juga: 6 Manfaat Makan Buah Raspberry, Selain Bagus untuk Jantung, juga Bagus untuk Kulit dan Otak
4. Jeruk
Jeruk dan buah sitrus lainnya seperti lemon merupakan sumber vitamin C yang sangat baik.
Studi menunjukkan bahwa asupan vitamin C secara teratur mampu menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Jeruk juga bersifat basa sehingga membantu menetralkan kondisi asam berlebih dalam tubuh.
5. Kurma

Kurma termasuk buah yang dapat membantu mengontrol kadar asam urat.
Buah ini kaya akan serat, magnesium, dan antioksidan yang baik untuk fungsi ginjal dan metabolisme tubuh.
Meski memiliki rasa manis, kandungan purin dalam kurma tergolong rendah sehingga aman dikonsumsi secukupnya.
Magnesium dalam kurma juga berperan penting dalam mengatur metabolisme asam urat.
Baca juga: 8 Manfaat Ini Bisa Didapat dari Kurma, Bantu Cegah Keriput hingga Mengatasi Rambut Rontok
Dampak asam urat yang tak terkendali
Menurut laporan dari kanal kesehatan India TV News, berikut berbagai komplikasi yang dapat muncul akibat kadar asam urat tinggi dalam jangka panjang:
1. Artritis (Radang Sendi)
Kondisi artritis dapat berkembang secara cepat pada penderita dengan kadar asam urat berlebihan.
Kristal asam urat yang menumpuk di persendian memicu peradangan, menyebabkan nyeri hebat dan pembengkakan pada area yang terkena.
2. Batu Ginjal
Kadar asam urat yang tinggi berpotensi meningkatkan pembentukan batu ginjal secara signifikan.
Kristal asam urat yang mengendap dapat membentuk batu di ginjal maupun saluran kemih, mengganggu fungsi sistem ekskresi.
3. Diabetes Tipe 2
Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dapat mengganggu kinerja insulin, sehingga risiko berkembangnya diabetes tipe 2 menjadi lebih tinggi secara signifikan.
4. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Kadar asam urat yang berlebihan berkorelasi dengan peningkatan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat memperbesar risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
(TribunHealth.com)