TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan merupakan proses yang penting dan perlu membutuhkan perhatian khusus, baik dari fisik, mental, hingga lingkungan.
Terjadinya keguguran pastinya meningkalkan bekas yang sangat mendalam bagi seorang ibu hamil, apalagi sedang mengandung anak pertama.
Penting sekali untuk ibu hamil untuk memahami bahwa terjadinya keguguran tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, namun pastinya disebabkan oleh faktor internal hingga eksternal.
Lalu apa saja faktor-faktor yang dapat memicu seseorang mengalami keguguran ?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai faktor apa saja yang dapat memicu seseorang mengalami keguguran, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Dr.dr. Hafi Nurinasari,Sp.OG.,M.Kes.
Baca juga: Benarkah Stres Berlebihan pada Ibu Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran? Dokter Hafi Beri Penjelasan

Pertanyaan :
"Dokter, apa saja faktor-faktor pemicu terjadinya keguguran pada ibu hamil ?"
Salsa, Banjarmasin
Dr.dr. Hafi Nurinasari,Sp.OG.,M.Kes, menjawab :
"Jadi faktor resiko tersebut bisa dibagi dari beberapa faktor, kita mulai dari faktor ibunya dulu"
Faktor dari ibu yang dimana dia memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi atau diabetes pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran.
Karena itu, penting bagi ibu hamil dengan kondisi tersebut untuk rutin memeriksa kesehatan dan mengonsumsi obat sesuai anjuran demi menjaga keselamatan ibu dan janin.
Selain penyakit bawaan, infeksi dari hewan peliharaan seperti kucing juga dapat meningkatkan risiko keguguran karena toksoplasma.
Menjaga berat badan ideal selama kehamilan dan merencanakan kehamilan di usia ideal, yaitu antara 20 hingga 35 tahun, menjadi faktor penting untuk mendukung kehamilan yang sehat dan menurunkan risiko komplikasi.
Serta gaya hidup juga berperan dalam meningkatkan risiko keguguran, seperti kebiasaan mengonsumsi kafein secara berlebihan, merokok, serta mengonsumsi minuman beralkohol.
Baca juga: Dokter Hafi, Pada Trimester Kehamilan yang Manakah Risiko Keguguran Paling Tinggi Terjadi?
"Kemudian faktor kedua dari faktor janinnya"
Faktor janin paling umum disebabkan oleh kelainan kromosom, kelainan kromosom memegang peranan yang sangat penting hingga 50 persen.
Kelainan kromosom contohnya seperti terjadinya mutasi genetik, karena kromosom normal pada janin yaitu berjumlah 46.
"Faktor ketiga itu plasenta"
Plasenta mulai terbentuk sejak sekitar usia kehamilan 6 minggu atau dua minggu setelah pembuahan, dan akan berkembang sempurna saat memasuki usia kehamilan 16 minggu.
Hipertensi yang tidak terkontrol termasuk salah satu faktor risiko yang sulit dikendalikan dan dapat menyebabkan preeklamsia atau keracunan kehamilan.
Baca juga: Dokter, Adakah Tips untuk Mencegah Terjadinya Keguguran pada Ibu Hamil? Begini Tips dari dr. Hafi
"Kemudian faktor ke empat yaitu faktor dari eksternal atau faktor lingkungan"
Faktor eksternal atau lingkungan juga berperan penting, seperti trauma fisik maupun pengalaman emosional yang tidak menyenangkan, yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
"Ada juga karena polusi udara, terus adanya pestisida, atau ada suatu radiasi"
dr. Hafi Nurinasari menambahkan bahwa pada trimester pertama, sangat tidak disarankan untuk melakukan rontgen, hal ini karena paparan radiasi dari rontgen dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
Profil Dr.dr. Hafi Nurinasari,Sp.OG.,M.Kes

dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes merupakan seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan).
dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes lahir di Surakarta, 08 Januari 1986.
Sejak lahir dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes tinggal di Surakarta, tepatnya di Jalan Brigjend Slamet Riyadi.
dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes memulai pendidikan S1 Kedokteran di UNS pada tahun 2004-2010.
Satu tahun berikutnya, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes melanjutkan S2 Magister Kesehatan di kampus yang sama hingga tahun 2015.
Di tahun yang sama, yaitu tahun 2011-2016 dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes juga menempuh Program Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Kemudian pada tahun 2020 hingga sekarang, rupanya dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes juga sedang menghimpun ilmu di program Doktor, Fakultas Kedokteran UNS.
Pasalnya sejak tahun 2016, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes berkeja di berbagai rumah sakit, antara lain:
- Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Simo (2016-2017)
- Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Moewardi (2017-2020)
- Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSU Hidayah Boyolali (2016-sekarang)
- Dosen Non PNS FK UNS (2016-2019)
- Dosen PNS FK UNS (2019-sekarang)
- Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS UNS (2019-sekarang)
- Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Indosehat Karanganyar (2020-sekarang)
Meskipun sangat sibuk, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes juga menyempatkan waktu untuk melakuka beragam pengabdian masyarakat atau kegiatan sosial.
Adapun pengabdian masyarakat atau kegiatan sosial yang pernah dilakukan sejak tahun 2017 antara lain:
- MOW (Manajemen Operatif Wanita) di RS Indosehat (2021)
- Pemeriksaan IVA test di RS UNS (2020)
- Mengisi radio di Ria FM Surakarta (2019)
- Mengisi radio di RRI Surakarta (2019)
- Pemeriksaan IVA test di RSUD dr. Moewardi (2017)
- Pemeriksaan ibu hamil dan USG gratis saat Dies Natalis UNS (2017)
Tidak banyak orang tahu jika ternyata sejak tahun 2019-2020, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes menjadi koordinator Pendidikan Dokter Muda Obstetri dan Ginekologi di RS dr. Moewardi.
Pada tahun 2020 hingga saat ini, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes juga menjadi koordinator Pendidikan Dokter Muda Obstetri dan Ginekologi di RS UNS.
Pada tahun yang sama, yaitu 2020-sekarang dr. Hafi diamanahi menjadi gugus Kurikulum Dokter Muda FK UNS.
Selanjutnya pada tahun 2021 hingga sekarang, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes dipercaya menjadi Ketua Tim Ponek di RS UNS.
(Tribunhealth.com)