TRIBUNHEALTH.COM - Gerakan Tutup Mulut atau GTM adalah istilah yang digunakan untuk merujuk anak yang menolak dan sulit makan.
Ini menjadi salah satu problem dan tantangan besar bagi orang tua yang mengasuh bayi yang telah masuk MPASI.
Bahkan, masalah GTM juga banyak dialami oleh toddler usia atau anak-anak awal.
Ada banyak kemungkinan mengapa anak melakukan GTM, mulai dari adanya masalah sensorik atau hanya sekadar picky?
Melansir situs kesehatan Healthline, berikut ini penjelasannya.

Picky eater
Ketika seorang anak menolak makan, hal pertama yang dilakukan banyak orang tua adalah melabeli anak tersebut sebagai picky eater.
Picky eater biasanya adalah orang yang menolak makan jenis makanan tertentu atau hanya ingin makan makanan yang sama berulang-ulang.
Sementara anggota keluarga lainnya menikmati berbagai macam makanan dalam satu waktu makan, mereka mungkin hanya menginginkan nugget ayam saja (misalnya).
Dalam banyak kasus, penolakan mereka banyak berkaitan dengan preferensi.
Baca juga: 10 Cara Melindungi Anak agar Tak Mudah Tertular Flu dan Pilek
Masalah sensorik
Beberapa anak melaukan GTM karena mereka memiliki masalah sensorik dengan makanan.
Ini sangat berbeda dengan anak yang picky eater.
Anak-anak dengan masalah sensorik mungkin sensitif terhadap tekstur atau warna makanan tertentu.
Masalah ini bervariasi dari anak ke anak.
Misalnya, jika seorang anak hanya dapat menoleransi makanan lunak, mereka mungkin akan tersedak saat memakan sesuatu dengan tekstur renyah.
Langkah mengatasinya adalah membantu anak memahami aneka makanan, dimulai dengan makanan yang menarik bagi mereka.
Misalnya, jika anak Anda tidak dapat mengonsumsi makanan hijau, tetapi tidak masalah dengan makanan berwarna oranye atau kuning, Anda dapat menambahkan lebih banyak ubi jalar dan wortel ke dalam menu.
Beberapa anak juga mendapat manfaat dari terapi makan, yang dapat membantu mereka mengembangkan pola dan perilaku makan yang lebih sehat.
Jenis terapi ini dapat membantu mereka yang mengalami kesulitan mengunyah, menelan, atau memakan tekstur tertentu, dan mengatasi masalah lain yang terkait dengan makanan.
Masalah oromotor

Jika anak kecil Anda mengalami kesulitan makan, masalahnya mungkin adalah masalah keterampilan oromotor atau motorik oral atau masalah dengan mekanisme makan.
Namun perlu ditekankan, bahwa kasus seperti ini pada dasarnya lebih jarang terjadi dibandingkan picky eater.
Adanya masalah keterampilan motorik oral mungkin menyebabkan anak menjadi banyak batuk, tersedak, atau tersedak saat makan.
Hal ini dapat menyebabkan stres atau kecemasan terkait makanan.
Padahal ketika anak tidak optimal saat makan, hal itu dapat menyebabkan kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Terapi makan juga dapat membantu anak Anda mengatasi masalah ini.
Baca juga: 7 Manfaat Rutin Makan Buah Anggur, Kandungan Vitamin C-nya Memperkuat Kekebalan Tubuh
Merasakan sakit
Jika anak baru melakukan GTM akhir-akhir ini, ada kemungkinan dia sedang merasakan sakit di rongga mulut atau sakit pada umumnya.
Hal ini lebih mungkin terjadi jika anak Anda memiliki tanda-tanda penyakit lain seperti demam atau diare.
Daripada merasa frustrasi dengan anak Anda, ajukan pertanyaan (jika mereka sudah cukup dewasa untuk menjawab) untuk mencari akar masalahnya.
Beberapa masalah yang dapat membuat makan terasa menyakitkan meliputi:
- tumbuh gigi
- sakit gigi
- sakit tenggorokan
- refluks asam lambung
Beberapa anak mungkin juga menolak makan jika mereka juga memiliki masalah lain.
Sembelit dapat membuat perut anak Anda terasa kembung, yang dapat memengaruhi nafsu makannya.

Gangguan makan
Gangguan makan dapat berkembang pada anak-anak.
Salah satu jenis langka yang dapat memengaruhi anak adalah gangguan asupan makanan restriktif dan penghindaran.
Ini terjadi ketika penolakan dan pembatasan makanan menjadi begitu ekstrem sehingga anak mengalami kekurangan nutrisi dan energi.
Anak-anak dengan gangguan ini mengalami kesulitan menjaga pertumbuhan yang sehat dan penghindaran makanan mereka memengaruhi aspek lain dalam kehidupan mereka seperti sekolah dan hubungan.
Beberapa anak yang lebih besar mungkin juga berjuang melawan bulimia atau anoreksia.
Tanda-tanda kemungkinan gangguan makan dapat meliputi:
- pusing dan pingsan
- suhu tubuh rendah
- berat badan kurang
- penurunan berat badan yang ekstrem
- kecemasan
- muntah
- periode menstruasi tidak teratur
- pertumbuhan lambat
- kuku rapuh
- memar
- rambut rontok
Jika Anda menduga adanya gangguan makan, bicarakan dengan anak Anda dan sampaikan masalah ini kepada dokter mereka.
(TribunHealth.com)