Breaking News:

Remaja Putri Lebih Rentan Anemia Dibandingkan Remaja Putra? Ini Penjelasan dr. Irene

Anemia terjadi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan vitamin, mineral dan zat besi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi remaja yang mengalami anemia 

TRIBUNHEALTH.COM - Bukan hanya orang dewasa, remaja juga bisa mengalami anemia.  

Anemia terjadi ketika kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh berada di bawah normal.  

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi, vitamin, dan mineral.  

Remaja termasuk kelompok yang rentan terhadap anemia, sehingga penting bagi mereka untuk memperhatikan asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Apakah remaja putri lebih rentan mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putra?

Dokter umum, dr. Maria Dorothea Irene menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunhealth.com mengenai remaja putri lebih rentan mengalami anemia dibandingkan remaja putra. 

ilustrasi remaja yang mengalami anemia
ilustrasi remaja yang mengalami anemia (freepik/mdjaff)

Baca juga: Gejala Anemia Remaja dan Dewasa Apakah Sama? Simak Penuturan dr. Irene

Anemia pada remaja bukanlah suatu kondisi yang bisa disepelekan. 

Terutama bagi remaja putri harus waspada terhadap anemia

dr. Irene membenarkan bila remaja putri lebih rentan mengalami anemia dibandingkan remaja putra. 

Ia menambahkan, remaja putri pasti menstruasi. 

2 dari 4 halaman

Menstruasi tersebut baru dimulai ketika masa remaja. 

"Iya. Jadi, pada remaja putri itu kan pasti menstruasi. Nah, menstruasinya itu baru dimulai metika masa remaja," kata dr. Irene

Lanjut, saat masa remaja, badan tersebut belum mengkompensasi dan memang darah yang keluar saat menstruasi setiap bulan tidak banyak. 

Baca juga: Dok, Kondisi Vagina Kering dan Dipaksa Berhubungan Seksual, Apa yang Terjadi?

Meski demikian, kata dr. Irene tetap saja disebut perdarahan walaupun tidak sampai 100cc. 

"Badannya ini belum mengkompensasi dan memang setiap bulan, darah yang keluar setiap menstruasi gak banyak, cuma tetap aja itu disebut perdarahan walaupun gak sampai 100cc ya." 

Kata dr. Irene, menstruasi setiap bulan ditambah asupan gizi yang tidak memadai, aktivitas tinggi bisa menyebabkan remaja putri rentan anemia

Berdasarkan data dari WHO, wanita usia produktif mulai usia 15 tahun banyak yang mengalami anemia, yakni sekitar 30 persen. 

"Tapi, jika itu terjadi setiap bulan, apalagi ditambah dengan asupan gizi yang tidak memadai, aktivitas yang tinggi, itu menyebabkan remaja putri rentan terkena anemia," sambungnya. 

"Berdasarkan data dari WHO juga ini mendukung data ini, jadi untuk wanita usia produktif mulai dari 15 tahun, memang banyak yang terkena anemia sebanyak 30 persen wanita usia produktif itu terkena anemia." 

Gejela Anemia pada Remaja yang Tidak Boleh Disepelekan

ilustrasi remaja yang mengalami anemia
ilustrasi remaja yang mengalami anemia (freepik)

Baca juga: 9 Makanan Manis yang Diam-Diam Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit

3 dari 4 halaman

Pentingnya mengetahui gejala pada remaja yang mengalami anemia

dr. Irene menuturkan bahwa gejala anemia pada remaja maupun orang dewasa hamoir sama.

Secara umum, gejala anemia yang pasti yakni pucat dan mudah lelah. 

Biasanya remaja yang mengalami anemia akan sulit konsentrasi, sering pusing, sakit kepala, mudah ngantuk dan sering menguap.

Remaja akan merasa sering ngantuk meskipun sudah tidur cukup. 

"Sebenarnya gejala untuk remaja maupun  dewasa itu hampir sama," kata dr. Irene

"Namun secara umum, gejala anemia yang pasti pucat ya, kemudian mudah lelah."

"Remaja ini kan harusnya masih sekolah, jadi biasanya kebanyakan itu sering susah konsentrasi di kelas, bisa juga sering pusing, sakit kepala, gampang ngantuk, sering nguap," lanjutnya.

Baca juga: 4 Obat Rumahan yang Ampuh Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil

"Misalkan sekolah dari pagi sampai siang atau sore, jam 10 gitu kadang udah lelah. Gampang lelah, gampang ngantuk walaupun tidurnya cukup." 

Lanjut, kata dr. Irene anemia pada remaja yang sudah parah bisa ditandai dengan tangan, kaki dingin dan berkeringat dingin. 

4 dari 4 halaman

Gejala lain apabila anemia sudah parah yakni sesak napas, jantung berdebar-debar, pucat di kulit, kuku dan juga selaput lendir. 

Selaput lendir mulai dari mata dan di bawah kelopak mata. 

Di balik kelopak mata berwarna pucat, bahkan wanra bibir pun juga ikut pucat. 

"Kemudian bisa juga tangan dan kaki itu dingin, bisa keringat dingin juga kalau kondisinya parah," sambungnya. 

"Kalau kondisinya parah, selain muncul keringat dingin juga bisa muncul sesak napas, jantung berdebar-debar, pucatnya gak hanya di kulit tapi juga di kuku, kemudian selaput lendir juga." 

"Selaput lendir itu mulai dari mata, di bawah kelopak mata, di balik kelopak mata pucat, bisa juga bibir ikut pucat." pungkasnya. 

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum RS Brayat Minulya, Surakarta. 

Cek berita dan artikel kesehatan lainnya di 

Google News 

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
anemiaRemajadr. Irene
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved