TRIBUNHEALTH.COM - Anemia merupakan suatu kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh terlalu rendah dan tidak berfungsi dengan baik.
Kondisi ini membuat tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, sehingga kulit akan lbih pucat dan tubuh terasa mudah lelah.
Anemia pada anak bisa berlangsung dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dengan tingkat keparahan ringan hingga berat.
Jika sudah terjadi dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan yang berat, anemia pada anak bisa menyebabkan komplikasi.
Baca juga: Apakah Anemia pada Anak Bisa Disembuhkan? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Anak

Lantas, komplikasi apa saja yang bisa terjadi pada anak?
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A memberikan penjelasan tentang komplikasi anemia yang terjadi pada anak.
Menurut dr. Devie, anemia pada anak yang terjadi dalam jangka waktu lama dalam tingkat keparahan yang berat bisa menyebabkan komplikasi.
Baca juga: 3 Tips Cegah Anemia pada Anak, Selain Penuhi Kebutuhan Gizi Lakukan Hal Ini
1. Fungsi jantung terganggu dan sesak napas
Komplikasi anemia pada anak ini bisa menyebabkan fungsi jantung terganggu dan juga menyebabkan sesak napas.
Dalam kondisi anemia berat, paru-paru akan bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam tubuh.
Sehingga, penyakit ini bisa menyebabkan fungsi jantung dan juga mengganggu fungsi paru-paru.
Baca juga: 5 Manfaat Mencukupi Kebutuhan Zat Besi pada Bayi, Dukung Tumbuh Kembang hingga Cegah Anemia
2. Gangguan tumbuh kembang
Tak hanya itu, dr. Devie menuturkan komplikasi lain yang bisa terjadi akibat anemia berkepanjangan.
Anemia dalam jangka panjag yang terjadi pada anak dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak.
Sehingga pertumbuhan dan perkembangannya tidak bisa optimal layaknya anak-anak yang tidak mengalami anemia.

Imbauan Kepada Orang Tua untuk Cegah Anemia
Untuk mencegah anemia terjadi pada anak, dr. Devie imbau beberapa hal kepada orang tua.
Pertama, ia mengimbau orang tua untuk mempersiapkan kehamilan dengan baik.
Usahakan saat kehamilan, ibu hamil tidak mengalami anemia, karena anemia ini juga berisiko tinggi bisa terjadi pada anak ketika sudah lahir.
Kedua, penuhi kebutuhan gizi yang bagus saat kehamilan dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi dan bergizi.
Biasanya dokter kandungan juga akan memberikan suplementasi zat besi dan asam folat untuk ibu hamil guna mencegah anemia.
Baca juga: 5 Manfaat Mencukupi Kebutuhan Lemak untuk Tumbuh Kembang Anak, Segini Takaran yang Pas
Ketiga, berikan ASI ekslusif dan MPASI kaya nutrisi kepada balita.
dr. Devie tegaskan untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan MPASI.
Berikan MPASI dengan nutrisi yang bagus, yaitu mencakup makronutrien (karbohidrat lemak, dan protein) dan pemenuhan mikronutrien termasuk zat besi harus cukup.
Keempat, mintakan suplementasi zat besi ketika balita sudah menginjak usia 4 hingga 6 bulan kepada dokter anak terdekat.
Melakukan beberapa cara di atas diharapkan dapat mencegah terjadinya anemia pada anak-anak yang bisa mengganggu tumbuh kembangnya.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Alasan Anak Harus Dilatih Telanjang Kaki Saat Jalan, Bantu Optimalkan Tumbuh Kembangnya