TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit TBC atau tuberkulosis tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tapi juga rentan dialami oleh anak-anak.
Penyakit ini dapat ditularkan oleh penderita TBC melalui batuk atau bersin yang menyebar ke udara.
TBC adalah penyakit infeksi paru-pari yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Baca juga: Dokter, Apakah Gejala TBC pada Anak Sulit Dideteksi? Begini Jawaban Dokter Anak
Terdapat beberapa gejala yang umumnya terjadi pada anak yang terpapar TBC.
Seperti batuk dalam waktu lama kurang lebih 3 minggu dan tak kunjung sembuh, demam selama lebih dari 2 minggu, tidak nafsu makan, berat badan menurun, hingga berkeringat di malam hari.
Membahas mengenai TBC pada anak, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi.

Pertanyaan:
Dokter, bagaimana cara mendeteksi penyakit TBC pada anak?
Apakah ditemukan adanya flek paru sudah bisa dikatakan anak mengalami TBC?
Kino, Yogyakarta.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K) Menjawab:
Orang awam itu sering menyebut TBC dengan flek paru.
Intinya, TBC itu tidak bisa ditegakkan diagnosisnya hanya dari hasil rontgen toraks saja.
Memang pada rontgen toraks bisa dijumpai adanya seperti flek, oleh karena itu orang awam lebih gampang mengatakannya flek paru itu sama dengan TBC.
Tapi sebenarnya, semua infeksi paru bisa menyebabkan infiltrat, terlihat seperti flek pada parunya.
Baca juga: Apakah Anak yang Mengalami TBC Cenderung Mengalami Stunting? Dr. dr. Rini Savitri Menjelaskan
Misalnya seorang anak melakukan rontgen toraks dan dikatakan suspect TBC, kita tidak bisa menegakkan diagnosis dari rontgen toraksnya saja.
Jadi harus ada pemeriksaan yang lain, dan harus dilihat gejala klinis dari anak tersebut yang memang mendukung ke arah TBC atau tidak.
Hal ini dilakukan karena biasanya rontgen toraks pada TBC anak ini tidak khas.
Ada beberapa gambaran yang khas, tapi sebagian besar gambarannya tidak khas.
Oleh karena itu, kita tidak bisa menegakkan TBC paru hanya dengan rontgen toraks saja.
Sehingga harus dilakukan pemeriksaan lanjut untuk menegakkan apakah anak tersebut benar-benar mengalami TBC atau tidak.

Baca juga: Profil Dr. dr. Rini Savitri Daulay, MKed(Ped), SpA(K), yang Jadi Ketua Prodi sekaligus Staf Pengajar
Profil Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K) adalah seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi yang juga menjadi narasumber Tribun Health.
Ia merupakan sosok penting di Universitas Sumatera Utara (USU)
Karena pengetahuah dan kemampuannya, dirinya kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran (FK) USU.
Tak hanya itu, Rini juga menjadi staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU.
Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K) juga aktif menjadi pembicara di program Healthy Talk pada kanal YouTube Tribun Health untuk memberikan edukasi tentang kesehatan anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Manfaat Mencukupi Kebutuhan Zat Besi pada Bayi, Dukung Tumbuh Kembang hingga Cegah Anemia