Breaking News:

Faktor Resiko yang Menyebabkan Seseorang Bisa Terkena Kanker Paru? dr. Brigita Beri Penjelasan

Kanker paru merupakan salah satu penyakit berbahaya dan menyebabkan kematian, salah satu penyebabnya yaitu seorang perokok aktif maupun pasif.

Penulis: Ira Aulia | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilusrasi kanker paru 

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker paru adalah pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan bersifat ganas, yang berkembang di parenkim paru serta saluran bronkial yang terletak dibronkus atau saluran pernapasan.

Kanker paru dapat berasal dari sel-sel di paru-paru itu sendiri atau merupakan hasil penyebaran dari kanker di organ lain, seperti kanker otak atau kanker kelenjar getah bening, yang dapat menyebar ke paru-paru.

Penyakit ini juga salah satu penyakit yang berbahaya dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di dunia.

Gejalanya sering kali tidak disadari pada tahap awal, sehinga banyak kasus baru terdektesi ketika sudah mencapai stadium lanjut.

Baca juga: Kanker Paru Apakah Penyakit Terburuk Akibat Bekerja Malam Maupun di Industri?

ilustrasi kanker paru
ilustrasi kanker paru (tribunnews.com)

Pertanyaan : 

"Dokter, faktor resiko apa saja yang menyebabkan seseorang terkena kanker paru ?"

Aurel, Lampung

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P, menjawab :

"Yang pertama yaitu perokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif"

Perokok aktif adalah mereka yang secara langsung mengonsumsi rokok, sementara perokok pasif yaitu individu yang terpapar asap rokok dari lingkungannya.

2 dari 3 halaman

"Masalah pekerjaan juga dapat mempengaruhi seseorang terkena kanker paru"

Baca juga: 5 Penyebab Kanker Paru-paru pada Orang yang Tak Merokok, Termasuk Polusi Udara dan Genetik

Beberapa orang memiliki suatu pekerjaan tertentu yang menyebabkan individu rentan terkena kanker paru-paru.

Contohnya adalah pekerjaan di industri atau pertambangan batu bara, asbes, serta industri pengolahan bahan kimia.

Dengan demikian, paparan dalam jangka waktu bertahun-tahun dapat membuat populasi rentan dan lebih berisiko terkena kanker paru.

Profil dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P merupakan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan.

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P lahir di Surakarta, 23 November 1989.

Sejak lahir hingga saat ini rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P berdomisili di Surakarta.

Bahkan dia menempuh pendidikan hingga menjadi seorang dokter spesialis di Surakarta.

Adapun latar belakang pendidikan dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ialah sebagai berikut:

  • SMP Negeri 4 Surakarta (2002-2005)
  • SMA Negeri 3 Surakarta program Akselerasi (2005-2007)
  • Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2007-2012)
  • Pendidikan spesialis program studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran di
  • Universitas Sebelas Maret Surakarta (2017-2021)
  • Rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P tidak hanya bekerja di satu rumah sakit saja, ia menjadi
  • Dokter Spesialis Paru di RS UNS, RS Triharsi, dan RS Slamet Riyadi.
3 dari 3 halaman

Selain bekerja di beberapa rumah sakit, ia juga menjadi dosen di program studi pendidikan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi di UNS.

Terdapat beberapa organisasi yang dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ikuti, yaitu:

  • Sie Ilmiah perhimpunan dokter paru cabang Surakarta
  • Anggota pokja intervensi dan gawat napas-perhimpunan paru Indonesia
  • Anggota Ikatan Dokter Indonesia cabang Surakarta
  • Tidak hanya aktif berorganisasi, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P juga aktif dalam berbagai pelatihan kursus.

Pelatihan pertama yang ia ikuti pada tahun 2016 adalah Pertemuan Ilmiah Respirasi Surabaya "Achieving excellence in respiratory disease management."

Kemudian pelatihan terakhir yang diikuti pada tahun 2019 adalah Pelatihan Rehabilitasi Paru "Auxilium Vitae Volterra Spa Center of Weaning and Repiratory Rehabilitation" di Italia.

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsarikanker paruTribunhealth.compernapasanparenkim paru
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved