TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, menjaga kesehatan organ pernapasan sama pentingnya dengan kesehatan tubuh kita.
Dengan pernapasan yang sehat, maka tubuh kita pun juga akan sehat tentunya.
Menjaga kesehatan pernapasan bisa dimulai dari menjaga paru-paru kita.
Perlu diketahui jika beaktifitas di malam hari sebenarnya tidak baik untuk kesehatan paru-paru.
Tentunya, untuk menjaga kesehatan paru-paru terutama jika berkatifitas di malam hari ialah dengan menggunakan masker dan pakaian yang hangat.
Sobat sehat, tanpa kita sadari, ada pekerjaan yang bisa berisiko menimbulkan masalah paru.
Baca juga: Intip Khasiat Teh Hijau untuk Kesehatan dan Kecantikan, BIsa Cegah Diabetes Tipe 2
Biasanya penyakit terburuk akibat bekerja malam, apakah kanker paru?
Dokter spesialis paru, dr. Wahyuningtyas Rahayu menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai penyakit terburuk akibat bekerja di malam hari maupun pekerja industri.
Tentunya banyak pekerjaan yang ternyata berisiko untuk kesehatan paru-paru, misalnya seperti bekerja di malam hari maupun pekerja industri.
dr. Wahyuningtyas menjelaskan bahwa dulu pernah ada pasien yang mengalami tumor di selaput paru dikarenakan pasien tersebut memang pekerja industri silica.
Ia pun menuturkan jika pasien tersebut memang tidak pernah menggunakan APD seperti maser dan efeknya muncul setelah 10 tahun.
Baca juga: Penderita Kolesterol Tinggi, Dianjurkan Menerapkan Pola Makan Ini
"Pernah ada dulu itu sampai ada tumor di selaput parunya, ada. Karena memang dia pekerja industri, kebetulan industri silica. Kemudian memang tidak pernah memakai APD, maksudnya tida pernah memakai masker dan efeknya memang 10 tahun kemudian," kata dr. Wahyuningtyas.
Lanjut, diungkap oleh dr. Wahyuningtyas bila pasien tersbeut sudah 10 tahun bekerja di industri silica dan baru terasa sesak napas. Ketika dilakukan pemeriksaan, ternyata terdapat ciaran pada paru-parunya.
"Jadi dia bekerja di industri silica selama 10 tahun dan baru terasa sesak napas, ternyata ada cairan di paru-parunya," lanjutnya.
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi cairan pada paru-paru, kata dr. Wahyuningtas cairan tersebut dikeluarkan, kemudian dilakukan CT-Scan dan baru ketahuan jika terdapat tumor pada selaput paru.
"Kemudian kita keluarkan, kemudian kita CT-Scan baru ketahuan kalau di situ memang ada tumor di selaput paru-parunya." pungkasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Wahyuningtyas Rahayu Sp. P, seorang dokter spesialis paru dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
(TribunHealth.com/PP)