TRIBUNHEALTH.COM - Gula merupakan sumber makanan yang dikenal buruk jika dikonsumsi berlebihan.
Namun menghilangkan konsumsi gula sama sekali juga memiliki efek samping.
Kanal kesehatan NDTV melansir, menghilangkan gula secara total dari pola makan dapat memengaruhi kesehatan secara positif maupun negatif.
Meskipun mengurangi gula tambahan bermanfaat untuk manajemen berat badan, kontrol gula darah, dan kesejahteraan secara keseluruhan, menghilangkan semua bentuk gula secara total termasuk sumber alami seperti buah-buahan dan susu, dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, tingkat energi yang rendah, dan fluktuasi suasana hati.
Tubuh bergantung pada glukosa sebagai sumber energi utama, dan meskipun dapat beradaptasi dengan menggunakan lemak dan protein, menghilangkan gula secara tiba-tiba dapat menyebabkan efek samping.
Berikut ini rinciannya.

1. Merasa tidak berenergi
Ketika gula tiba-tiba dikeluarkan, tubuh harus menyesuaikan diri dengan penggunaan sumber energi alternatif.
Karena glukosa merupakan bahan bakar tercepat bagi otak dan otot, orang sering mengalami kelelahan, pusing, dan kelesuan pada fase awal sebelum tubuh beradaptasi dengan pembakaran lemak sebagai energi.
2. Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung
Gula memengaruhi serotonin dan dopamin, neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati.
Menghindari gula sama sekali dapat menyebabkan mudah tersinggung, perubahan suasana hati, dan bahkan gejala seperti depresi ringan, terutama pada tahap awal penghentian konsumsi gula.
Baca juga: 5 Biji-bijian Terbaik yang Dapat Membantu Mengelola Tekanan Darah Tinggi
3. Keinginan mengonsumsi gula dapat meningkat
Ironisnya, menghentikan konsumsi gula sama sekali dapat menyebabkan keinginan yang kuat.
Tubuh yang terbiasa dengan asupan glukosa secara teratur mungkin meminta gula, yang menyebabkan keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan manis dan makanan olahan, sehingga lebih sulit untuk menjalankan diet sehat.
4. Kabut otak dan kesulitan berkonsentrasi
Karena otak sangat bergantung pada glukosa, penghentian gula secara tiba-tiba dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kehilangan ingatan, dan kabut otak.
Efek ini bersifat sementara, tetapi selama masa penyesuaian, hal ini dapat memengaruhi produktivitas dan fungsi kognitif.

5. Dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang tidak disengaja
Menghindari gula sama sekali dapat menyebabkan hilangnya makanan kaya nutrisi seperti buah, susu, dan biji-bijian utuh, yang mengandung vitamin, mineral, dan serat esensial.
Larangan gula total dapat mengakibatkan kekurangan vitamin C, kalsium, dan antioksidan.
6. Kesehatan usus bisa terganggu
Gula alami tertentu, seperti yang ditemukan dalam buah-buahan dan susu, memberi makan bakteri usus yang bermanfaat.
Menghilangkan sumber-sumber ini sepenuhnya dapat mengurangi keragaman mikroba, yang berpotensi menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, sembelit, atau mikrobioma usus yang tidak seimbang.
Baca juga: 7 Manfaat Berenang untuk Tumbuh Kembang Anak, Salah Satunya Melatih Kepercayaan Diri Anak
7.Mempengaruhi kemampuan olahraga
Bagi atlet atau individu yang sangat aktif, menghentikan semua gula termasuk karbohidrat yang cepat dicerna dapat menyebabkan penurunan stamina dan pemulihan yang lebih lambat.
Karbohidrat, termasuk gula alami, memainkan peran penting dalam pengisian glikogen otot setelah latihan.
8. Dapat menyebabkan metabolisme lebih lambat
Pengurangan karbohidrat dan gula secara drastis dapat memberi sinyal pada tubuh untuk memperlambat metabolisme, yang menyebabkan potensi kelelahan, intoleransi dingin, dan kesulitan mempertahankan tujuan penurunan berat badan jangka panjang.
9. Dapat mengganggu pola tidur
Gula memengaruhi kadar kortisol dan insulin, yang keduanya berperan dalam pengaturan tidur.
Menghindari gula secara total dapat menyebabkan terbangun di malam hari atau kesulitan tidur karena ketidakseimbangan hormon ini.
Hindari gula rafinasi, tetap konsumsi gula alami secara seimbang
Meskipun mengurangi gula tambahan sangat bermanfaat, menghilangkan semua sumber gula termasuk yang alami dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan yang tidak diinginkan.
Pendekatan yang lebih seimbang, di mana gula olahan diminimalkan namun tetap mengonsumsi makanan utuh yang mengandung gula alami, adalah strategi terbaik untuk kesehatan jangka panjang.
(TribunHealth.com)