Breaking News:

Risiko Tertular Penyakit Mata Akibat Menggunakan Softlens Bergantian, Ini Kata dr. Naziya Sp.M

Jangan salah, bergantian softlens dengan orang lain berisiko tertular penyakit mata.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
bobo.grid.id/user18526052/freepik
ilustrasi seseorang yang mengalami masalah pada mata akibat bergantian softlens dengan orang lain. 

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak masyarakat yang sudah menggunakan lensa kontak. 

Terdapat tiga jenis lensa kotak yang perlu diktahui, yakni hardlens, softlens dan RGP lens. 

Dari ketiga jenis lensa kontak tersebut, yang paling umum digunakan masyarakat ialah softlens

Sekarang ini banyak softlens yang dijual bebas di pasaran. 

Sebenarnya, softlens merupakan alat bantu penglihatan, misalnya saja untuk mata minus. 

Namun, sekarang ini banyak yang menggunakan softlens hanya sebagai fashion. 

Penggunaan softlens yang tidak tepat bisa berisiko pada mata. 

Apalagi bergantian softlens dengan orang lain bisa berdampak buruk bagi mata. 

ilustras penggunaan lensa kontak
ilustras penggunaan lensa kontak (health.grid.id)

Baca juga: 6 Rahasia Ibu Menyusui agar ASI lancar dan Melimpah

Bergantian softlens dengan orang lain yang bila memiliki penyakit tentunya berisiko besar menularkan penyakit tertentu?

Dokter spesialis mata, dr. Naziya menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai risiko tertular penyakit akibat bergantian softlens

2 dari 4 halaman

Penting diketahui bahwa bergantian softlens dengan orang lain yang memiliki penyakit mata, berisiko besar menularkan penyakitnya. 

dr. Naziya membenarkan bila bergantian softlens berisiko menularkan penyakit mata. 

Ia menambahkan, selain itu ukuran softlens pun belum tentu cocok. 

"Bergantian softlens berisiko tertluar penyakit," kata dr. Naziya

"Selain itu, emang cocok ukurannya? Belum tentu cocok ya." 

Baca juga: Mitos atau Fakta Bayi yang Mengalami Ruam Popok Tidak Boleh Terlalu Sering Dimandikan?

Kata dr. Naziya, saat ini pasien sering menggunakan softlens bukan untuk mata minus, melainkan untuk gaya saja agar terlihat lebih cantik. 

Menurut dr. Naziya, penggunaan softlens yang hanya untuk gaya saja perlu berhati-hati. 

Apalagi sekarang banyak softlens yang dijual dengan harga sangat murah. 

"Tapi, memang saat ini sih seringnya pasien pakai softlens bukan untuk mata minus. Hanya untuk gaya biar lebih cantik," lanjutnya. 

"Nah, itu juga menurut saya hati-hati. Apalagi sekarang banyak banget softlens yang harganya murah sekali."

3 dari 4 halaman

dr. Naziya meragukan softlens dengan harga murah. 

Keraguan tersebut mengenai bahan softlens apakah aman untuk mata. 

Baca juga: Dokter Binsar, Menopause Itu Apa yang Terjadi pada Wanita?

"Nah itu kalau murah sekali saya gak habis pikir, material apa yang dibuat, sehingga aman kah buat mata? Nah, itu sebenarnya saya ragu," jelasnya. 

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Naziya Sp.M. Seorang dokter spesialis mata dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

Cek Berita dan Artikel lainnya di 

Google News

(TribunHealth.com) 

Bolehkan Pria Melakukan Treatment DNA Salmon? Begini Tanggapan dr. Irmadani Intan

TRIBUNHEALTH.COM - Dunia estetik semakin berkembang seiring berjalannya waktu. 

Salah satu perkembangan pada dunia estetika ialah treatment DNA salmon. 

4 dari 4 halaman

Sobat sehat sudah tak asing lagi bukan dengan DNA salmon. 

DNA salmon ialah treatment yang dilakukan untuk membantu produksi sel di kulit. 

Treatment ini digunakan untuk meremajakan dan menghidupkan kembali sel-sel mati pada kulit. 

Masalah yang terjadi pada kulit bisa disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. 

Ternyata, masalah kulit tersebut bisa diatasi dengan perawatan kulit, salah satunya yakni DNA salmon. 

ilustrasi treatment DNA salmon
ilustrasi treatment DNA salmon (freepik.com)

Baca juga: Tips Tenang Mengatasi Biduran, Ini Pesan dr. Arieffah Sp.KK

Saat ini yang terlihat sadar akan estetika rata-rata kaum perempuan. 

Lantas, apakah DNA salmon diperbolehkan diaplikasikan pada pria?

Dokter kecantikan, dr. Irmadani Intan Pratiwi menyampaikan pendapatnya melalui tayangan YouTube TribunHealth mengenai pengapliasian DNA salmon pada pria. 

Sekarang ini rata-rata yang sadar akan estetika adalah kaum wanita.

Tentunya  menjadi pertanyaan apakah pria diperbolehkan treatment DNA salmon. 

dr. Irmadani Intan menyampaikan bahwa pria boleh melakukan treatment DNA salmon. 

Biasanya pria jawang merawat kulit, sehingga tanda-tanda penuaan lebih cepat muncul. 

Misalnya yakni kulit kendur lebih cepat, pori-pori juga lebih besar dibandingkan wanita.

Baca juga: Persiapkan Kehamilan Sehat dengan Asam Folat, Ini Alasannya!

"Pastinya boleh banget. Apalagi biasanya laki-laki itu jarang merawat kulit. Jadi tanda-tanda penuaan akan lebih cepat," kata dr. Irmadani Intan. 

"Contohnya kulit kendur lebih cepat, porinya lebih besar dibandingkan wanita." 

Kata dr. Irma, biasanya pria juga mengeluhkan mata panda. 

Mata panda yakni bagian area bawah mata menggelap. 

Biasanya, mata panda ini malah dialami oleh pria. 

"Biasanya ada keluhan mata panda, yaitu bagian area bawah matanya menggelap. Itu biasanya malah dialami oleh laki-laki," sambungnya. 

Dokter estetika dr. Irmadani Intan menegaskan bahwa sebenarnya pria lah yang lebih membutuhkan treatment DNA salmon dibandingkan wanita. 

Baca juga: Dokter Binsar, Menopause Itu Apa yang Terjadi pada Wanita?

Apalagi pada pria yang sebelumnya memang jarang merawat kulit. 

"Jadi, laki-laki sebenarnya malah lebih butuh dibandingkan perempuan. Apalagi yang jarang merawat kulit sebelumnya." pungkasnya

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Irmadani Intan Pratiwi, seorang dokter kecantikan Dermalogia Gading Serpong. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di 

Google News

(TribunHealth.com) 

Selanjutnya
Tags:
softlensdr. NaziyaLensa kontak
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved