Breaking News:

Dampak Buruk Menggaruk Biduran, dr. Arieffah Jelaskan Ini

Biduran ialah kondisi dimana terjadi benjolan ruam kemerahan pada kulit yang disertai rasa gatal.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.grid.id
ilustrasi seseorang yang menggaruk biduran akibat tidak tahan rasa gatal 

TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya hampir semua orang pernah mengalami biduran. 

Biduran merupakan suatu kondisi benjolan ruam kemerahan pada kulit yang umumnya disertai rasa gatal. 

Rasa gatal akibat ruam ini bahkan bisa mengganggu aktivitas penderitanya. 

Tak heran mengapa penderita biduran cenderung ingin menggaruknya, karena rasa gatal yang tidak tertahankan. 

Biduran cenderung menimbulkan rasa gatal, sehingga ingin terus menggaruknya.

Sebenarnya, boleh menggaruk biduran atau tidak? Adakah dampak yang terjadi jika terus menggaruk biduran?

Dokter spesialis kulit, dr. Arieffah menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai dampak menggaruk biduran. 

ilustrasi seseorang yang mengalami biduran
ilustrasi seseorang yang mengalami biduran (kompas.com)

Baca juga: 5 Langkah Efektif Mengelola Diabetes Menurut WHO

Rasa gatal yang terjadi akibat biduran membuat penderitanya ingin terus menggaruk.

Tentunya kita perlu mengetahui dampak buruk menggaruk biduran. 

dr. Arieffah menuturkan bahwa semua kasus kulit yang disertai rasa gatal, tak hanya biduran saja, tentu membuat penderitanya ingin menggaruk.

2 dari 3 halaman

Ia menambahka, hal yang ditakutkan dari garukan itu ialah masuknya agen-agen penyebab infeksi. 

"Enggak hanya pada kasus biduran aja. Jadi, semua kasus kulit yang disertai rasa gatal, pasti pasien ingin menggaruk," kata dr. Arieffah. 

"Yang ditakutkan dari garukan itu adalah masuknya agen-agen penyebab infeksi."

Kata dr. Arieffah, kulit merupakan barrier atau penahan paling kuat. 

Saat terjadi garukan, yang ditakutkan ialah adanya retakan akibat garukan. 

Baca juga: 10 Manfaat Yoga Bagi Penderita Diabetes: Mengelola Gula Darah dengan Lebih Baik

Syukur-syukur jikakulit tidak terjadi retakan atau luka. Namun, kita tidak bisa memastikan kekuatan garukan bisa menyebabkan luka atau tidak.  

"Kan kulit kita itu sebetulnya lapisan penahan atau barrier yang paling kuat. Jadi pada saat terjadi garukan, yang ditakutkan adalah barrier yang tadi tersusun rapi, katakanlah tembok yang mulus dan halus, tiba-tiba ada retakan akibat garukan," sambungnya. 

"Syukur-syukur gak terjadi retakan atau gak terjadi luka. Tapi kan kita tidak bisa memastikan kekuatan garukan kita itu menimbulkan luka atau enggak." 

Lanjut, dr. Arieffah menambahkan saat garukan menimbulkan luka, maka kuman-kuman dari luar bisa masuk. Hal itulah yang paling dikhawatirkan. 

Sehingga, biduran belum diobati, namun sudah terjadi infeksi lain, dan akhirnya terjadi dua infeksi dalam satu waktu. 

3 dari 3 halaman

"Pada saat nanti dia menimbulkan luka, maka ada kuman-kuman dari luar yang bisa masuk. Nah, itu yang kita khawatirkan sebetulnya," lanjutnya. 

"Jadi penyebabnya, sudah penyakit awalnya belum diobati, masih ketambahan infeksinya. Jadi nanti ada dua infeksi dalam satu waktu, itu yang lebih dikhawatirkan." 

Baca juga: 10 Manfaat Stevia, Pemanis Alami yang Aman bagi Tubuh dan Gula Darah

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arieffah menegaskan, infeksi ringan bisa diberikan obat oles.

Namun, jika infeksi sudah mulai masuk ke lapisan paling dalam, hal yang dikhawatirkan yakni bisa merusak struktur paling dalam, bahkan terbentuk kantong nanah. 

"Infeksi yang ringan sih sebetulnya dengan pemberian obat oles aja udah cukup," terangnya. 

"Tapi kalau infeksinya sudah mulai masuk ke lapisan paling dalam, yang dikhawatirkan adalah dia bisa merusak struktur yang di dalam, atau bahkan terbentuk kantong nanah," pungkas dr. Arieffah.  

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Arieffah Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. 

(TribunHealth.com/PP) 

Selanjutnya
Tags:
Bidurandr. Arieffah Sp.DVESpesialis Kulit dan Kelamin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved