TRIBUNHEALTH.COM - Dehidrasi atau kurang cairan dapat disebabkan oleh barbagai hal, mulai dari cuaca, aktivitas fisik, hingga penyakit seperti muntaber dan diare.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi salah satu kelompok yang rentan mengalami dehidrasi adalah anak-anak.
Ketika anak sedang sakit seperti muntaber, orang tua wajib mengetahui gejala dehidrasi pada anak.
Baca juga: Apakah Seorang Anak Perlu Dibawa ke IGD Saat Menderita Muntaber Dokter? Begini Jawaban dr. Olga
Karena gejala dehidrasi sering kali tidak disadari dan anak pun belum bisa menyampaikannya dengan baik.
Padahal, kondisi tersebut dapat mengancam nyawa bila tidak segera mendapatkan penanganan.
Membahas mengenai dehidrasi pada anak, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi.
Pertanyaan:
Dokter, kenapa dehidrasi lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa?
Rani, Karanganyar.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A (K) menjawab:
Orang dewasa kalau diare susah ya turun berat badanya.
Kalau anak-anak diare satu atau dua hari, berat badannya langsung turun.
Ini dikarenakan di dalam tubuh anak cairan lebih dominan dan berbeda pada orang dewasa.
Jadi 60 persen pada badan tubuh anak itu berisi cairan, sedangkan pada orang dewasa tidak sebanyak pada anak.
Makanya ketika anak mulai ada diare, mulai ada muntaber, atau ada sesuatu pengeluaran yang berlebihan, berat badan juga akan cenderung turun.
Baca juga: Dokter, Adakah Tips Agar Anak Tetap Terhidrasi dengan Baik Saat Muntaber? dr. Olga Menjelaskan
Profil dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A (K)
dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A (K) merupakan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi.
Sub Program Spesialis Hematologi Onkologi Departemen Pediatri tersebut, berhasil ia peroleh setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang ia tempuh selama 1 tahun sejak 2016.
Tepat satu tahun sebelumnya, dirinya juga telah menjalankan Fellowship of International Hemophilia Treatment Centre, Pusat Darah Negara, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Gelar spesialis anak ia dapatkan setelah menyelesaikan pendidikan selama 5 tahun (2007-2012) di Departemen Pediatri, Universitas Sumatera Utara.
Serta sebelumnya pada 2007-2010 ia mengejar gelar Magister Kedokteran Klinis setelah lulus dari Fakultas Kedokteran di universitas yang sama.
Baca juga: Profil Olga Rasiyanti Siregar, Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi dari Medan
Wanita yang banyak menghabiskan masa kecil di Medan ini, aktif mengikuti kegiatan seminar di berbagai wilayah Indonesia hingga luar negeri.
Mulai dari Medan, Bali, Jambi, Lombok, Jakarta, Jogja, Semarang, Manado, Aceh, Bandung, Bogor, Banten, Batam, hingga Kuala Lumpur, Malaysia.
Dari daftar riwayat hidup yang diterima oleh TribunHealth, dr. Olga diketahui telah memiliki berbagai pengalaman menulis makalah/presentasi dan menjadi pembicara.
Kini ia tergabung sebagai anggota organisasi IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Baca juga: Dokter, Bagaimana Cara Mengatasi Muntaber pada Anak pada Fase yang Ringan? dr. Olga Menjawab
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)