Pertanyaan:
Berbicara tentang pengasuhan tidak hanya perihal keluarga tapi juga lingkungan sekitar.
Sering terjadi juga anak dilarang screen time atau dibatasi di keluarga. Tapi, ternyata di lingkungan, teman-temannya membawa HP semua. Sehingga dia mempertanyakan "lah teman saya boleh".
Bu Adibah, bagaimana menghadapi situasi seperti itu?
Mas'ud, di Ponorogo
Adibah Aqilah, S.Psi menjawab:
Selain memberikan ketegasan dan pemahaman terkait aturan di rumah, bagi orangtua juga penting untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang keberagaman yang ada di luar sana.
Misalnya, tentang keberagaman pola asuh. Kita tidak memberikan informasi tentang pola asuh itu apa, tapi kita pakai contoh-contoh kecil saja.
Contohnya, "oke teman kamu diperbolehkan screen time lebih dari 1 jam, itu kan karena di rumah dia ada kegiatan lain setelahnya, dia di rumah sana juga mau bantu ayah dan ibunya".
Pastikan kita memberikan alasan-alasan yang relevan atau yang bisa dipahamil oleh anak, kenapa sih keluarga yang itu bisa menggunakan aturan itu dan kenapa keluarga kita menerapkan aturan yang ini.
Berikan alasan yang kuat dan sampaikan dengan cara yang baik.
Baca juga: Bu Adibah, Bagaimana Cara Menyadarkan Pasangan yang Menerapkan Pola Asuh Terlalu Otoriter?
Klik link YouTube di bawah ini untuk menyaksikan podcast yang berjudul Menghadapi Tantangan Pengasuhan secara lengkap
Seberapa Besar Peran Pengasuhan Orang Tua?
Mengasuh anak bukanlah tugas yang mudah bagi para orang tua.
Pemilihan dan penerapan pola asuh yang tepat sangat berpengaruh dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif.
Dengan pola asuh yang sesuai, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Sebaliknya, pola asuh yang kurang tepat dapat menghambat perkembangan anak dan berpotensi membentuk perilaku yang kurang baik di masa depan.
Karena itu, orang tua perlu memahami kebutuhan anak, memberikan dukungan yang konsisten, serta menyesuaikan gaya pengasuhan agar anak dapat berkembang sehat secara fisik maupun mental.
Selain orang tua, pihak lain seperti kakek, nenek, maupun lingkungan sekitar juga kerap terlibat dalam proses pengasuhan dan mungkin menerapkan cara yang berbeda.
Perbedaan pola asuh ini dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, sehingga komunikasi dan keselarasan antaranggota keluarga menjadi penting untuk memastikan pola asuh yang diterapkan tetap konsisten.
Baca juga: Bu Adibah, Benarkah Cara Mengasuh Anak Sedikit Banyak Tergantung Bagaimana Kita Diasuh saat Kecil?
Profil Adibah Aqilah, S.Psi
Adibah Aqilah merupakan konselor di Unit Layanan Psikologi dan Bimbingan Konseling (ULPBK) Sekolah Al Azhar Pekalongan.
Sekolah Al Azhar Pekalongan beralamatkan di Jalan Pelita II, Banyu Urip, Pekalongan
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini
Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.
Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.
Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.
Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini