TRIBUNHEALTH.COM - Makanan pedas merupakan makanan pokok di beberapa budaya, bagi orang-orang yang tidak terbiasa dengan tingkat kepedasan, makanan ini sering kali menjadi pilihan yang menyakitkan.
Secara umum, makanan pedas mengandung senyawa bioaktif yang disebut dengan capsaicin.
Senyawa ini memicu reseptor di mulut Anda saat Anda mengigitnya yang menyebabkan munculnya sensasi terbakar.
Tubuh kita memiliki banyak reseptor di kulit dan di sekitar mulut, ini akan aktif saat terkena panas.
Baca juga: 8 Buah Merah yang Bagus untuk Tingkatkan Kesehatan Jantung

Capsaicin memicu reseptor ini, dan inilah yang membuat kita berlari mengambil segelas air setelah makan pedas.
Bagi beberapa orang, mengonsumsi makanan pedas dapat membantu untuk menghilangkan stres.
Namun, konsumsi makanan pedas berlebihan akan memberikan dampak yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Food Quality and Preferance, paparan capsaicin dan cabai yang berulang dapat menyebabkan desensitisasi kronis.
Baca juga: 5 Efek Samping Minum Kopi Susu Terlalu Sering, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh
Dampak Buruk Konsumsi Makanan Pedas Berlebihan
Dilansir dari HealthShots, berikut ini beberapa dampak buruk dari mengonsumsi makanan pedas yang berlebihan.
1. Gangguan gastrointestinal
Mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan sakit maag atau masalah lambung lainnya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Current Medical Chemistry menyebutkan, makanan pedas dapat menyebabkan sakit maag, namun alasan pasti mengapa hal ini terjadi masih perlu diteliti lebih lanjut.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Experimental Cell Research, menyetakan bahwa konsumsi capsaicin menyebabkan rasa mual serta sensasi seperti berdebar-debar di lambung, selain nyeri perut.
Baca juga: 5 Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan untuk Orang yang Super Sibuk, Bantu Tubuh Tetap Bugar
2. Memperburuk gastritis dan tukak lambung
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition mengatakan, makanan pedas mungkin tidak secara langsung menyebabkan gastritis atau tukak lambung.
Namun, bila Anda sudah memiliki kondisi tersebut, makanan pedas dapat memperparah kondisi tersebut.
Jadi, sebaiknya hindari makanan pedas jika Anda mengalami kondisi klinik ini.

3. Penambahan berat badan
Rempah-rempah dapat membantu Anda menurunkan berat badan.
Namun, banyak makanan pedas yang pada umumnya berbahan dasar daging.
Konsumsi makanan pedas jenis ini dapat menyebabkan konsumsi berlebihan dan menyebabkan penambahan berat badan.
Tak hanya itu, keinginan untuk mengonsumsi makanan manis setelah makan makanan pedas dapat meningkat dan memengaruhi berat badan dalam jangka panjang.
Namun, ada beberapa rempah-rempah yang dapat mengekang keinginan untuk mengonsumsi gula jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Baca juga: 9 Makanan untuk Mengatasi Kekurangan Vitamin D, Ada Telur hingga Kacang Almond
4. Sebabkan diare
Meskipun mulut Anda terasa terbakar saat mengonsumsi makanan yang sangat pedas, namun ketika masuk ke pencernaan, ini dapat menyebabkan peningkatkan laju pencernaan.
Kondisi ini dapat menyebabkan diare, serta nyeri saat buang air besar.
5. Sebabkan sakit kepala
Sakit kepala dapat muncul secara tiba-tiba setelah mengonsumsi makanan yang sangat pedas.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di BMJ melaporkan, seorang pria yang mengonsumsi cabai terpedas di dunia dilaporkan mengalami sakit kepala yang parah.
Pemindaian CT menunjukkan bahwa arteri otak pria tersebut lebih sempit dari biasanya.
Sakit kepala seperti tersambar petir terjadi ketika ada perubahan aliran darah secara tiba-tiba.
Untuk menghindari dampak buruk yang bisa terjadi, baiknya konsumsi makanan pedas sesekali saja dan jangan berlebihan.
Baca juga: 5 Alasan Minyak Kelapa dapat Membantu Mengatasi Sembelit atau Susah BAB
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)