TRIBUNHEALTH.COM - Pertumbuhan dan perkembangan anak balita memang berbeda-beda.
Akan tetapi, beberapa masalah atau perubahan yang tidak wajar bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak, bahkan hingga jangka panjang.
Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui berbagai jenis masalah tumbuh kembang anak.
Jika tidak memahami hal tersebut, orang tua bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui penyebab dan solusinya.
Membahas mengenai konsultasi, terdapat pertanyaan yang diajukan kepada Dokter Spesialis Anak.
Baca juga: Dokter, Jika Anak Tidak Memiliki Teman Seusianya, Apakah Ini Mempengaruhi Tumbuh Kembangnya?

Pertanyaan:
Dokter, jika anak alami gangguan tumbuh kembang, bolehkah langsung membawa anak ke klinik terapi tanpa berkonsultasi dengan dokter anak?
Mariska, Boyolali.
Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A Menjawab:
Ini pertanyaan bagus, dan saya juga sering menemui beberapa pasien saya yang seperti ini.
Tetap yang namanya suatu masalah itu harus dikonsultasikan kepada ahlinya.
Fisioterapi itu memang sebuah solusi, akan tetapi orang tua harus tahu terlebih dahulu apa akar masalah dari anak tersebut.
Bukan terus misalnya terlambat bicara langsung dibawa ke fisioterapi.
Baca juga: Dokter, Gimana Cara Memaksimalkan Tumbuh Kembang Anak yang Lahir dari Orang Tua yang Sibuk Bekerja?
Harusnya dibawa ke dokter anak dulu untuk diketahui penyebanya.
Misalnya masalahnya karena kurang stimulasi saja, karena tidak semua keterlambatan bicara itu harus di fisioterapi.
Bisa saja karena orang tua terlampau sibuk atau anak terlalu sering dipegangi gadget.
Jadi cari tahu akar masalahnya dulu dengan panduan dokter, dengan berkonsultasi dengan dokter anak.
Misalnya lagi, anaknya tidak bisa mendengar, ini harus dilakukan beberapa pemeriksaan dan dilakukan screening.
Kalau langsung tiba-tiba dibawa ke tempat terapi, kita tidak tahu akar penyebabnya apa, dan mohon maaf fisioterapi itu tidak ada kompetensi mengenai tumbuh kembang anak.
Baca juga: Dok, Apakah Anak yang Terlalu Aktif Termasuk Anak yang Tumbuh Kembangnya Terganggu?
Memang kita semuanya berkolaborasi, karena tidak mungkin dokter anak bisa mengatasi masalah itu sendiri.
Dokter anak butuh kolaborasi dengan dokter spesialis rehab medik, dengan fisioterapi, dan dengan orang tuanya juga.
Karena fisioterapi pun, itu cuma satu jam dalam satu sesi atau seminggu dua kali, yang paling penting adalah ketika di rumah atau pada orang tuanya.
Jadi tugas ini sebenarnya dibebabkan pada orang tuanya.
Bagimana orang tua bisa memberikan stimulasi berupa sensorik, motorik, dan bahasa pada anak.
Sangat dianjurkan untuk ke dokter spesialis anak dulu, cari tahu akar permasalahannya, dan ikuti arahan dan sarannya seperti apa.

Profil Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A
dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.
dr. Aisya menyelesaikan pendidikan SMA lewat program akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.
Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Di Universitas tersebut, dia menyelesaikan studi dokter umum dan melanjutkan pendidikan spesialis anak.
Selama masa studinya, ia aktif sebagai asisten dosen dan peneliti.
Pengalaman kerja dr. Aisya sangat beragam.
Baca juga: Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS Sukoharjo
dr. Aisya pernah bekerja sebagai dokter internship di RSUD Pandanarang Boyolali dan Puskesmas Boyolali II, kemudian berlanjut sebagai dokter umum di berbagai institusi termasuk Klinik Kimia Farma Adi Sucipto dan RS UNS.
Pada tahun 2023, ia pernah bekerja di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali.
dr. Aisya kemudian bergabung dengan RS UNS Sukoharjo sebagai dokter spesialis anak, serta menjadi dosen dan staf pengajar hingga kini.
Selain itu, sekarang ia juga berpraktik di RSU Hidayah Boyolali serta RS Ortopedi Dr. Soeharso Surakarta.
Baca juga: Tips Memilih Pasta Gigi untuk Anak-anak, Solusi Terbaik untuk Orang Tua yang Bingung
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)