TRIBUNHEALTH.COM - Keterlambatan kemampuan anak dalam menyampaikan sesuatu atau berbicara disebut juga dengan speech delay.
Pada kondisi ini, anak tidak mampu menyampaikan isi pikiran dengan baik, sehingga kata-katanya sulit dipahami.
Anak-anak yang terlambat berbicara mampu mengucapkan kata-kata, hanya saja mengalami kesulitan dalam menghubungkannya.
Kondisi ini sering kali diabaikan oleh orang tua karena dianggap sebagai hal biasa dan bisa hilang dengan sendirinya.
Membahas mengenai keterlambatan bicara pada balita, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Anak.
Baca juga: Dokter, Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Hal Tumbuh Kembang Anak?

Pertanyaan:
Ketika balita berusia 2 tahun, balita itu seharusnya bisa melafalkan berapa kata dokter?
Dan bagaimana balita itu dikatakan terlambat berbicara saat berusia 2 tahun dokter?
Wina, Surabaya.
Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A Menjawab:
Kita urutkan saja, kalau misalnya 0 bulan itu belum keluar suara.
Usia 3 bulan mulai mengoceh dan mulai bisa melihat tatapan mata.
Makanya untuk para ibu menyusui, sebisa mungkin ajak ngobrol bayinya, ini yang dinamakan dengan stimulasi.
Baca juga: Apakah Tumbuh Kembang Anak Satu dengan Anak Lain Itu Bisa Disamakan Dokter?
Nantinya di usia 1 tahun, seorang balita sudah bisa ngomong "papa mama" secara spesifik.
Untuk orang tua yang ingin dipanggil "ayah bunda, mommy daddy" agak sulit untuk diucapkan oleh balita.
Kemudian di usia 2 tahun, balita sudah mulai bisa bilang 2 suku kata, 2 frase, dan kosakata sudah cenderung banyak di usia tersebut.
Memasuki usia 3 tahun, sudah lebih banyak lagi.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengetahui Gigi Anak Akan Tanggal? Begini Penjelasan drg. Selly
Balita ini sudah bisa mengenali dan mulai memahami namanya sendiri, bisa paham nama orang lain, dan mulai bisa membuat kalimat.
Makanya hati-hati para orang tua yang anaknya sudah memasuki usia 2 tahun, tapi belum bisa membuat kata-kata, diam saja, atau bahkan dipanggil tidak merespon, ini harus berhati-hati.
Jangan-jangan anaknya ada gangguan pendengaran atau gangguan lainnya yang harus dilakukan suatu pemeriksaan.

Profil Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A
dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.
dr. Aisya menyelesaikan pendidikan SMA lewat program akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.
Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Di Universitas tersebut, dia menyelesaikan studi dokter umum dan melanjutkan pendidikan spesialis anak.
Selama masa studinya, ia aktif sebagai asisten dosen dan peneliti.
Pengalaman kerja dr. Aisya sangat beragam.
Baca juga: Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS Sukoharjo
dr. Aisya pernah bekerja sebagai dokter internship di RSUD Pandanarang Boyolali dan Puskesmas Boyolali II, kemudian berlanjut sebagai dokter umum di berbagai institusi termasuk Klinik Kimia Farma Adi Sucipto dan RS UNS.
Pada tahun 2023, ia pernah bekerja di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali.
dr. Aisya kemudian bergabung dengan RS UNS Sukoharjo sebagai dokter spesialis anak, serta menjadi dosen dan staf pengajar hingga kini.
Selain itu, sekarang ia juga berpraktik di RSU Hidayah Boyolali serta RS Ortopedi Dr. Soeharso Surakarta.
Baca juga: 7 Sayuran Ini Sebaiknya Tidak Dimakan dalam Kondisi Mentah, Bisa Sebabkan Masalah Pencernaan
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)