TRIBUNHEALTH.COM - Bagi banyak orang, double chin sering kali menjadi masalah yang mengkhawatirkan.
Sebenarnya, double chin adalah kondisi yang umum terjadi ketika lapisan lemak terbentuk di bawah dagu.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan peningkatan berat badan.
Tak jarang, orang yang memiliki double chin berusaha untuk mengatasinya.
Namun, setelah menjalani perawatan untuk double chin, kulit di sekitar dagu bisa terlihat kendur.
Masalah ini dapat diatasi dengan prosedur tarik benang aptos.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tarik benang aptos, kita bisa bertanya langsung dengan dokter estetika berkompeten seperti dr. Caryn Mirada Saptari.

Baca juga: Biduran Diklasifikasikan Berdasarkan Waktu, Begini kata Dokter Kulit
Pertanyaan:
Dokter Caryn, apakah ada hal-hal yang perlu diperhatikan maupun dihindari sebelum dan sesudah melakukan perawatan tarik benang di bagian double chin ini dok?
Santi, di Tuban
dr. Caryn Miranda Saptari menjawab:
Biasanya kalau untuk sebelum treatment, yang diperhatikan itu apakah ada obat-obatan rutin yang diminum atau ada penyakit penyerta, seperti itu.
Kalau misalnya rutin minum obat-obatan pengencer darah, biasanya pasien diminta untuk stop dulu tiga hari sebelum treatment untuk menghindari risiko bengkak yang berlebihan, perdarahan yang belebihan.
Kemudian, kalau setelah treatment, biasanya lebih kepada perawatan tarik benangnya, lebih kepada posisi.
Baca juga: 4 Daun Terbaik yang Efektif Menurunkan Kolesterol Jahat Secara Alami
Jadi karena ditanam benang, di tarik benang di area leher, kita gak boleh buka mulut terlalu lebar, biasanya untuk satu minggu pertama.
Menghindari kegiatan yang menengok tiba-tiba, karena benangnya itu akan ditarik dari sisi kiri ke kanan dan kanan ke kiri.
Jadi, sebetulnya dihindari gerakan tiba-tiba menoleh supaya benangnya gak gampang putus.
Kemudian, lebih kepada merawat bekas luka tusukannya. Jadi harus dikasih salep antibiotik terus supaya tidak ada risiko infeksi.
Biasanya lebih kepada perawatan seperti itu sih.
Profil dr. Caryn Miranda Saptari

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.
Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.
Baca juga: 6 Sayuran Super untuk Meningkatkan Kesehatan di Musim Dingin
dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.
Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.
Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.
Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.
Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.
Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.
Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.
Baca juga: Dokter Binsar, Apa Itu Kegagalan Ovarium Prematur?
Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.
Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.
Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.
Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.
Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.
Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.
(TribunHealth.com/PP)