TRIBUNHEALTH.COM - Double chin bagi banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang sangat mengkhawatirkan.
Sebenarnya, double chin merupakan kondisi umum yang terjadi saat lapisan lemak terbentuk di bawah dagu.
Seringkali double chin dikaitkan dengan bertambahnya berat badan.
Tak heran mengapa seseorang yang memiliki double chin berusaha untuk mengatasinya.
Ternyata, setelah dilakukan treatment untuk double chin, kulit dagu akan terlihat kurang kencang.
Kondisi tersebut bisa diatasi dengan tarik benang aptos.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai double chin, kita bisa bertanya langsung dengan dokter kecantikan berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari.

Baca juga: 7 Buah Terbaik yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes: Turunkan Gula Darah Secara Alami
Pertanyaan:
Apabila seseorang melakukan perawatan tarik benang aptos, apakah bisa dibaerengi dengan perawatan lain seperti facial, Hi-Fu ataupun semacamnya?
Tina, di Pacitan
dr. Caryn Miranda Saptari menjawab:
Boleh banget.
Jadi kan biasanya yang membentuk double chin itu juga pengaruh dari pipi bawah, pengaruh dari dagu.
Jadi, sebetulnya sangat disarankan untuk multi treatment.
Kalau untuk facial, itu kan lebih kepada kulitnya. Jadi biasanya kita lakukan facial dulu, setelah kulitnya bersih, baru kita lakukan treatment conturing. Jadi untuk treatment tarik benang.
Baca juga: 6 Minuman Herbal Pemberantas Diabetes Tanpa Efek Samping
Biasanya disertai juga dengan botox rahang supaya garisnya terlihat lebih tegas.
Kemudian, bisa juga disertai dengan filler dagu.
Jadi kalau dagunya dari depan terlihat lebih panjang, jadi double chinnya itu terilusi, jadi tidak terlihat adanya double chin.
Sangat disarankan untuk multi treatment untuk hasil yang maksimal.
Profil dr. Caryn Miranda Saptari

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.
Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.
dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.
Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.'
Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Daun Bawang, Bisa Sembuhkan Masalah Kesehatan Ini
Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.
Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.
Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.
Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.
Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.
Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.
Baca juga: Rahasia Sehat: Turunkan Gula Darah dengan 5 Jus Buah dan Sayuran Ini
Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.
Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.
Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.
Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.
Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.
(TribunHealth.com/PP)