TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kebersihan dan merawatan gigi pada anak harus mulai dilakukan sejak dini.
Hal ini sangat dianjurkan karena semua permasalahan gigi bisa berawal dari gigi anak-anak.
Dari bayi sudah ada gusi, di mana gusi ini harus dijaga kebersihannya dengan baik dan benar.
Baca juga: drg. Kharisma Bagikan Tips Mengatasi Rasa Sakit Setelah Pencabutan Gigi Bungsu
Karena ketika gigi susu ditemukan ada yang berlubang atau rusak, kemungkinan besar bisa memengaruhi pertumbuhan gigi permanen.
Selain menjaga dan merawatan kebersihan gigi pada anak, ada beberapa kebiasaan pada anak yang harus mulai dihindari karena bisa memengaruhi kesehatan gigi.
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Gigi Spesialis Orthodonti dari Klinik Apic, drg. Selly Amelia, Sp.Ort memberikan penjelasan tentang kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi anak.

Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Gigi Anak
drg. Selly menjelaskan, ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan gigi anak rusak.
1. Bernapas melalui mulut
Tanpa disadari, banyak anak-anak yang bernapas melalui mulut, dan ini dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi.
"Orang tua harus mulai memperhatikan apakah anak ini ada habit atau kebiasaan yang berhubungan dengan gigi hidung dan mulut."
"Misalnya anak-anak bermain dengan kondisi mulut terbuka, ini berarti ada indikasi bernafas tidak melalui hidung, tetapi melalui mulut."
"Bernapas melalui mulut ini juga salah satu penyebab masalah saat nanti dewasa, akan terjadi perubahan wajah, perubahan gigi dan susunan rahangnya," jelas drg. Selly.
Baca juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Gigi, Sikat Gigi Sebelum Tidur, Bersihkan Lidah, hingga Lakukan Flossing
2. Kebiasaan menggigit
Kebiasaan kedua yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan menggigit seperti pensil atau kuku.
Kebiasaan ini akan memengaruhi pertumbuhan gigi.
"Kebiasaan ini juga tergantung dari durasi, frekuensi, dan intensitas."
"Misalnya mengigit kuku, tapi hanya dilakukan kadang-kadang, ini tidak begitu berpengaruh."
"Tapi misalkan gigit kuku, setiap di sekolah, setiap mengerjakan PR selalu menggigit kuku, otomatis ini akan memberi tekanan di satu tempat, di mana dia menggigit kukunya," terang drg. Selly.

3. Sering menopang dagu
Kebiasaan menopang dagu di sekolah bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi susu pada anak.
"Intinya adalah untuk kebiasaan-kebiasaan ini, sebagai orang tua di rumah harus memperhatikan anak-anak ini apa kebiasaan yang dilakukan anak di rumah yang berhubungan dengan mulut," imbau drg. Selly.
Baca juga: Waktu Terbaik Gunakan Dental Floss, Dokter Gigi Imbau Gunakan di Waktu Ini
4. Menghisap jempol
Kebiasaan menghisap jempol juga dapat memengaruhi susunan rahang dan gigi.
Sebenarnya menghisap jempol ini merupakan salah satu fase dari pertumbuhan anak.
Pada usia 6 bulan hingga 1 tahun, menghisap jempol adalah hal wajar karena dapat meningkatka motorik anak.
Namun, jika gigi sudah mulai tumbuh, intensitas menghisap jempol terlalu sering, maka orang tua harus aware dan mencari cara untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

5. Menggunakan dot
Menggunakan dot dalam jangka waktu yang lama dapat memengaruhi pertumbuhan gigi.
Dot adalah karet, kebiasaan mengigit dot dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi anak.
6. Susu dalam dot
Beberapa anak memiliki kebiasaan tidur harus minum susu menggunakan dot.
Kondisi ini akan memengaruhi timbulnya lubang pada gigi anak.
Anak-anak tetap boleh minum susu menggunakan dot, tetapi drg. Selly imbau pada orang tua untuk bersihkan rongga mulut anak setelah anak tertidur menggunakan kasa basah.
Kasa basah dapat dioleskan pada gigi dan rongga mulut agar tidak ada sisa susu yang lengket di rongga mulut.
"Kebiasaan ini harus mulai dihentikan ketika sudah mulai ada gigi yang tumbuh."
"Adanya gigi tumbuh, anak harus mulai beralih dari susu ke makanan yang padat," terang drg. Selly.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Orthodonti dari Klinik Apic, drg. Selly Amelia, Sp.Ort dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
Baca juga: 5 Cara Merawat Sikat Gigi dengan Tepat, Pastikan Ganti Sikat Gigi Secara Berkala
Berikut ini pasta gigi Sensodyne untuk perawatan gigi sensitif, klik di sini untuk mendapatkannya.
Sensodyne Pasta Gigi Sensitif Essensial Care Whitening
Pasta Gigi Sensodyne Gentle Whitening memberikan perlindungan 24 jam dalam 7 hari dari rasa ngilu akibat gigi sensitif sekaligus mengembalikan warna putih alami gigi.
Mengapa Memilih Sensodyne Gentle Whitening?
- Memberikan perlindungan yang lebih lama terhadap gigi sensitif.
- Membantu mengurangi noda pada gigi.
- Membantu mengembalikan warna putih alami gigi sensitif. Mengandung fluoride untuk membantu mencegah gigi berlubang.
Cara Kerja:
- Sensodyne Gentle Whitening kini hadir dengan formula baru yang mampu memberikan perlindungan dari rasa ngilu pada gigi sensitif, sekaligus mengembalikan warna putih alami gigi.
Active Ingredients
Sodium Fluoride 0.3152 persen w/w, Potassium Nitrate 5.00 persen w/w and Pentasodium Triphosphate 5.00 persen w/w.
Other Ingredients
Aqua, Hydrated Silica, Sorbitol, Glycerin, PEG-6, Alumina, Aroma, Titanium Dioxide, Cocamidopropyl Betaine, Sodium Methyl Cocoyl Taurate, Xanthan Gum, Sodium Hydroxide, Sodium Saccharin.
Cara Penggunaan:
- Gunakan 2 kali sehari secara teratur sebagai pasta gigi regular Anda.
- Untuk anak usia dibawah 12 tahun: konsultasikan pada dokter gigi atau pakar kesehatan gigi terlebih dahulu.
- Jangan sampai tertelan.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Untuk perlindungan optimal terhadap gigi sensitif, gunakan bersamaan dengan sikat gigi Sensodyne.
Berikut ini pasta gigi Sensodyne untuk perawatan gigi sensitif, klik di sini untuk mendapatkannya.
(Tribunhealth.com)