TRIBUNHEALTH.COM - Memiliki double chin seringkali menjadi permasalahan.
Ya, adanya double chin kerap dianggap sebagai tanda gemuk atau bertambahnya berat badan.
Selain itu, adanya double chin juga akan terlihat seperti memiliki dua dagu.
Tak heran jika banyak individu, terutama wanita yang merasa kurang percaya diri dengan adanya double chin.
Maka dari itu, banyak individu yang berusaha melakukan apapun untuk mengatasi double chin yang mengganggu.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengatasi double chin, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari.

Baca juga: 8 Manfaat Matcha untuk Tubuh, Kaya Nutrisi dan Tinggi Antioksidan
Pertanyaan:
Apabila seseorang memiliki double chin, apakah terdapat kemungkinan terburuk yang terkait dengan kesehatan pasien?
Anita, di Wonogiri
dr. Caryn Miranda Saptari menjawab:
Untuk double chin sendiri kalau terjadinya karena obesitas atau kelebihan berat badan, kemungkinan terburuknya ya akan bisa mengakibatkan syndrom metabolik.
Jadi lama kelamaan kalau kelebihan berat badan kan kita bisa terjadi penumpukan kolesterol yang bisa menyebabkan risiko adanya serangan jantung atau risiko stroke.
Jadi lebih kepada obesitasnya itu sendiri.
Tapi kalau double chinnya karena kelainan anatomis, bawaan dari lahir, ya itu gak akan ada risiko yang berat.
Baca juga: 7 Rutinitas Efektif Mengelola Kadar Gula Darah bagi Penderita Diabetes
Profil dr. Caryn Miranda Saptari

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.
Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.
dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.
Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.
Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.
Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.
Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.
Baca juga: 4 Manfaat Kesehatan Minum Oat Milk, Baik untuk Kesehatan Tulang
Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.
Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.
Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.
Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.
Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.
Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.
Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.
Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.
(TribunHealth.com/PP)