TRIBUNHEALTH.COM - Perawatan payudara selama kehamilan menjadi hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil.
Apabila hal ini disepelekan, ternyata bisa mengakibatkan terhambatnya proses menyusui bahkan bisa saja gagal.
Penyebab terhambatnya proses menyusui atau kegagalan menyusui bisa disebabkan oleh ASI yang tidak keluar karena kerak atau sumbatan kotoran.
Bahkan, ada juga yang disebabkan oleh puting yang masuk ke dalam hingga masalah lainnya.
Maka dari itu, ibu hamil ataupun ibu menyusui perlu mengetahui perawatan payudara selama kehamilan.
Sebelum menyusui, ternyata ada persiapan yang harus dilakukan.
Salah satunya adalah membersihkan area payudara.

Baca juga: 8 Macam Susu Bebas Laktosa, Tidak Menyebabkan Sakit Perut
Beberapa ibu hamil memang mengeluhkan ASI tidak lancar.
ASI tidak lancar ini bisa dipengaruhi oleh kenyamanan dan pikiran ibu.
Rasa tidak nyaman pada ibu diperngaruhi oleh hormon oksitosin.
Apa yang bisa melancarkan hormon oksitosin pada ibu menyusui?
Bidan Dominika Risnanda menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth mengenai
Seringkali perawatan payudara ini diabaikan.
Apalagi saat hamil, seorang wanita pun perlu memperhatikan perawatan payudaranya.
Bisa saja nantinya proses menyusui akan terhambat karena perawatan payudara terabaikan.
Baca juga: 7 Cara Mudah Bikin Anak Mau Makan Sayur, Coba Olah Sayur Jadi Camilan
Menyusui ini juga bermanfaat untuk ibu dan bayi.
Ternyata, sebelum menyusui ada persiapan yang harus dilakukan.
Hal yang harus dilakukan seperti membersihkan puting payudara.
Ibu hamil tentunya perlu mempersiapkan payudara untuk menyusui setelah melahirkan.
Beberapa ibu hamil memang mengeluhkan ASI tidak lancar.
ASI tidak lancar ini bisa dipengaruhi oleh kenyamanan dan pikiran ibu.
Rasa tidak nyaman yang dialami oleh ibu bisa disebabkan karena hormon oksitosin.
Maka dari itu, ibu perlu merasa nyaman dan pikiran yang tenang agar tidak mempengaruhi hormon oksitosin.
Banyak ibu yang ingin mengetahui apa saja yang bisa memperlancar hormon oksitosin.
Baca juga: 10 Manfaat Kacang Edamame, Bantu Memenuhi Kebutuhan Gizi Harian
Dominika Risnanda memaparkan, hormon oksitosin bisa lancar karena kenyamanan ibu.
Jika ibu merasa nyaman, maka ASI akan lancar.
Ia menambahkan, ibu harus bisa menenangkan pikiran agar ASI keluar dengan lancar.
Selain itu, ibu pun juga harus merasa nyaman dan tidak dianjurkan terlalu memikirkan mengapa keluarnya ASI ini tidak lancar.
"Nah yang bisa bikin lancar hormon oksitosin ini, yang bisa bikin lancar dispensernya ini (ASI) itu kenyamanan ibu," ujar bidan Dominika Risnanda.
"Jadi benar-benar kita istilahnya semeleh ya (tenang). Supaya ASInya keluar lancar, kita harus merasa nyaman, jangan terlalu dipikir-pikir sekali," imbuhnya.
Kata Dominika Risnanda, jika pikiran ibu tenang, maka ASI akan keluar banyak.
Baca juga: Kacang-kacangan yang Cocok untuk Diet, Tak Hanya Menyehatkan Tapi Juga Mudah Didapat
Maka dari itu, ibu tidak perlu merasa khawatir.
"Supaya nanti ketika ASInya sudah keluar, kalau kita semeleh (tenang) itu biasanya langsung banyak, dan jangan khawatir" sambungnya.
Mengingat sekarang adalah zamannya sosial media, Dominika berpesan agar ibu tak perlu kahwatir jika melihat story teman-teman yang bisa mendapatkan ASI 200 ml sekali pumping.
Jika ibu merasa insecure atau tidak percaya diri setelah melihat hasil pumping dair ibu lain, ternyata malah menyebabkan ASI berkurang.
Bidan dari Rumah Sakit Dr. OEN Kandang Sapi Solo, Dominika Risnanda menegaskan bahwa setiap bayi berbeda-beda.
Ketika bayi baru lahir, biasanya saat pumping ibu mendapat ASI 10 sampai 30 ml itu sudah bagus.

Baca juga: Apakah Bayi dan Lansia Bisa Mengalami Keputihan? Begini Penjelasan Dokter
"Apalagi kan ini lagi zaman sosial media ya. Jangan khawatir kalau mungkin lihat story temannya, sekali pumping bisa dapat 200 ml. Jangan terbawa itu," lanjut Dominika Risnanda.
"Misalkan kalau kita jadi insecure atau apa melihat story-story orang lain 'kok ASInya banyak' dan lain-lain, itu malah bisa menyebabkan (ASI) menjadi berkurang," tuturnya.
"Karena setiap bayi itu beda-beda. Ketika baru lahir pun, itu biasanya kita cuma bisa pumping paling dapat 10 sampai 30 ml, itu sudah bagus," jelasnya.
Ia menambahkan, jika usia bayi sudah memasuki minggu kedua, maka produksi ASI akan naik.
Dominika Risnanda menjelaskan jika produksi ASI mengikuti pertumbuhan bayi.
Dari produksi ASI ini sudah disesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi.
"Nanti di minggu kedua baru naik. Karena produksi ASI itu mengikuti pertumbuhan si bayi. Produksi ASInya kita (si ibu) sudah otomatis tau bayinya umur berapa, butuhnya seberapa." pungkasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan bidan Dominika Risnanda A.P dari Rumah Sakit Dr. OEN Kandang Sapi Solo.
(TribunHealth.com/PP)