TRIBUNHEALTH.COM - Saat mendengar flu Singapura, sebagian besar orang mengira bahwa flu tersebut berasal dari Singapura, padahal faktanya tidaklah demikian.
Flu Singapura merupakan penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease, atau HFMD).
Virus pada penyakit ini sangat menular dan sering menyerang anak-anak usia 5–10 tahun atau bahkan balita.
Baca juga: 18 Pilihan Makanan Berserat Tinggi dan Rendah Karbohidrat, Cocok Dijadikan Camilan Sehat
Penyebab Flu Singapura
Flu Singapura ini umumnya disebabkan oleh Strain Coxsackievirus dan Coxsackievirus A6, yaitu jenis virus yang termasuk kelompok Enterovirus.
Pada beberapa kasus, virus Enterovirus sangat menular dan dapat menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain.
Tahukah Mom bahwa virus pada flu Singapura hidup di berbagai cairan tubuh yang dapat menjadi sumber penularan. Cairan-cairan tersebut meliputi:
- Cairan hidung dan tenggorokan yang keluar saat bersin.
- Air liur orang yang terinfeksi, dan ditularkan melalui udara saat bersin.
- Benda atau permukaan yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi.
- Cairan yang berasal dari lepuh kulit orang yang terinfeksi.
Tidak hanya itu, penting Ibu ketahui bahwa flu Singapura sangat rentan terjadi di lingkungan penitipan anak (daycare) dan tempat lain di mana anak-anak berkumpul.
Sehingga Ibu tetap waspada jika ingin membawa anak bermain di lingkungan luar.
Setelah anak sembuh pun, virus masih berada di dalam tubuh anak selama beberapa minggu, sehingga masih dapat menulari orang lain.
Baca juga: 10 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan, Turunkan Kadar Kolesterol dan Bagus untuk Imun
Faktor Risiko
Faktor risiko yang paling umum dari flu Singapura adalah faktor usia.
Di samping itu, ada beberapa faktor tambahan yang dapat meningkatkan risiko anak terserang flu Singapura, seperti :
- Tidak menjaga kebersihan diri dengan baik
Tidak mencuci tangan secara teratur, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, atau setelah kontak dengan benda-benda yang mungkin terkontaminasi, dapat meningkatkan risiko penularan virus untuk menginfeksi tubuh.
- Terlalu sering melakukan kontak di tempat umum
Penularan penyakit ini, juga dapat terjadi karena seringnya anak berada di tempat umum dengan orang banyak dan dalam jangka waktu yang lama.
Hal tersebut dapat terjadi karena bisa saja tanpa disadari anak melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, atau dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi oleh virus.
Gejala Flu Singapura
Saat anak terinfeksi Flu Singapura, maka pada tubuhnya akan timbul gejala.
Gejala Flu Singapura biasanya muncul dalam rentang waktu 3-6 hari setelah seseorang terinfeksi virus.
Berikut adalah perkembangan gejala yang umumnya terjadi:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi
- Hilangnya nafsu makan
- Ruam merah yang tidak terasa gatal, terkadang disertai lepuhan di telapak tangan, telapak kaki, dan bokong.
- Rewel
- Nyeri perut
- Batuk
Penting untuk Ibu ketahui, masa infeksi awal hingga gejala tersebut muncul membutuhkan waktu hingga 6 hari.
Anak mungkin akan mengalami kondisi yang tidak nyaman yang menyebabkan anak menjadi tidak enak badan dan menjadi tidak nafsu makan.
Baca juga: 6 Nutrisi Penting untuk Manajemen Penyakit Diabetes, Bantu Mengendalikan Kadar Gula Darah
Meskipun begitu, Ibu tetap perlu memastikan adanya cairan dan asupan yang masuk guna menghindari terjadinya dehidrasi pada tubuh anak.
Menurut dr. Rudy Ciulianto, Sp.A, CIMI, dokter spesialis anak Kehamilan Sehat Karang Tengah, infeksi virus flu Singapura umumnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan di rumah sakit.
Berikut penanganan pada anak bila terkena flu Singapura:
- Mengurangi gejala demam dan nyeri dengan memberikan obat penurun demam dan nyeri.
- Pastikan anak mendapatkan asupan makanan dan cairan yang cukup selama sakit.
- Bisa menawarkan makanan atau minuman dingin untuk anak yang sudah lebih besar agar mengurangi rasa nyeri pada tenggorokan.
- Hindari makanan atau minuman asam dan pedas yang dapat menambah rasa nyeri pada luka di dalam mulut.
- Istirahat yang cukup.
- Konsumsi vitamin.
Sebagai seorang ibu, perlu peranan penting untuk mencegah agar anak tidak terkena resiko penyebaran flu Singapura. Berikut beberapa cara yang dapat Ibu lakukan demi mencegah penularan flu Singapura :
- Mengisolasi penderita flu Singapura hingga dinyatakan sembuh. Biasanya 1-2 minggu.
- Rajin mencuci tangan.
- Rutin membersihkan area-area yang dicurigai terkontaminasi virus.
- Ajarkan anak untuk tidak memasukkan tangan ke mulut sebelum mencuci tangan.
- Hindari menggunakan peralatan atau barang pribadi yang sama dengan penderita flu Singapura.
- Melakukan vaksin Influenza.
Meskipun flu Singapura merupakan penyakit yang sangat mudah menyebar, penyakit ini termasuk penyakit ringan dan hanya menimbulkan demam serta gejala ringan hingga beberapa hari.
Kendati demikian, Ibu tetap harus waspada jika anak mengalami gejala yang tidak kunjung membaik. (Tribunhealth.com)
Baca juga: 8 Macam Susu Bebas Laktosa, Tidak Menyebabkan Sakit Perut