TRIBUNHEALTH.COM - Cedera saat olahraga merupakan hal yang biasa terjadi.
Tingkat keparahaan cedera bisa bervariasi, mulai dari ketegangan otot hingga patah tulang atau robekan ligamen.
Untuk itu ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat olahraga agar tidak mudah cedera.
Dua di antaranya adalah pemanasan dan pendinginan.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini uraiannya.
Baca juga: 4 Herbal yang Dapat Memutihkan Gigi Secara Alami, Simak Cara Penggunaan Kunyit hingga Cengkeh
Jenis-jenis cedera olahraga

- Strain: strain otot kemungkinan memengaruhi otot paha, otot paha depan, dan otot betis, dan sering kali disebabkan oleh peregangan atau robekan otot yang berlebihan.
- Robekan ligamen - cedera ini melibatkan robekan atau peregangan ligamen; ini biasanya mempengaruhi lutut dan pergelangan kaki.
- Tendinitis - Peradangan pada tendon, paling sering disebabkan oleh penyalahgunaan dan tindakan berulang. Tendon tendon patela dan tendon Achilles adalah contoh lokasi yang umum.
- Patah tulang - Patah tulang minimal pada tulang yang disebabkan oleh penyalahgunaan atau tekanan berulang sering timbul pada tulang tungkai bawah dan tulang penahan beban kaki.
- Shin splints - Nyeri di sepanjang tulang kering (tibia), sering kali disebabkan oleh penggunaan berlebihan dan tekanan pada otot kaki dan jaringan tulang.
- Cedera Lutut dan Pergelangan Kaki adalah dua jenis cedera yang umum. Termasuk cedera yang lebih serius seperti robekan ligamen anterior cruciatum (ACL), sindrom pita iliotibial, dan tendinitis patela, yang terkadang dikenal sebagai lutut pelompat. Cedera pergelangan kaki umum terjadi karena aktivitas seperti melompat, berlari, dan sebagainya
Baca juga: 5 Cara Mengurangi Risiko Buruk Akibat Duduk Terlalu Lama, Mudah Diterapkan Setiap Hari
Cedera akibat penggunaan berlebihan seperti tendonitis dan fraktur stres dapat terjadi akibat tekanan berulang pada otot, sendi, dan tulang.
Latihan yang salah dapat mengakibatkan cedera serius.
Latihan yang buruk atau alas kaki yang tidak tepat atau latihan yang berlebihan dapat mengakibatkan cedera serius.
Jika Anda tidak memperhatikan cedera dengan benar dan mengabaikannya, hal itu dapat menyebabkan masalah jangka panjang yang serius bagi atlet.
Seseorang harus beristirahat dengan cukup.
Berikan waktu bagi area yang cedera untuk pulih. Hindari aktivitas yang memperparah cedera.
Ikuti program rehabilitasi terstruktur untuk mendapatkan kembali kekuatan, fleksibilitas, dan kembali berolahraga dengan aman.

Setiap aktivitas olahraga juga harus selalu dimulai dengan pemanasan.
Peningkatan intensitas, durasi, atau frekuensi aktivitas atletik secara cepat dapat membebani tubuh dan menyebabkan cedera.
Permukaan yang tidak aman, cuaca yang tidak mendukung, dan peralatan yang tidak memadai dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera.
Untuk meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot, lakukan latihan kekuatan dan pengondisian secara rutin.
Tingkatkan intensitas dan durasi latihan secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi.
Baca juga: 7 Alasan Jagung Bagus untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Cegah Anemia dan Mengelola Berat Badan
Cedera olahraga yang berhubungan dengan atletik sering terjadi, tetapi sering kali dapat dihindari dengan persiapan, penanganan, dan teknik yang tepat.
Bagi atlet dari semua tingkatan, penting untuk memahami berbagai jenis cedera, penyebabnya, dan tindakan pencegahan praktis.
Atlet dapat mempertahankan performa mereka dan memiliki karier atletik yang panjang dan sehat dengan bersikap proaktif dan mendapatkan perawatan yang tepat saat cedera terjadi.
(TribunHealth.com)