TRIBUNHEALTH.COM - Daging merah merupakan salah satu jenis daging yang disukai banyak orang karena rasanya yang nikmat.
Daging merah bersumber dari daging sapi, daging kambing, daging babi, dan daging domba.
Daging merah mengandung banyak nutrisi penting, termasuk protein, vitamin B12, dan zat besi.
Meskipun mengandung banyak nutrisi, namun konsumsi daging merah berlebihan dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius.
Baca juga: 5 Cara Mudah Menyimpan Daging Kurban di Kulkas, Terapkan Cara Ini Agar Daging Tahan Lama

Baca juga: Cara Mudah Turunkan Kadar Kolesterol dengan Cepat Usai Konsumsi Daging Kurban
Dampak Buruk Makan Daging Merah Berlebihan
Pada dasarnya, Anda tidak dilarang untuk konsumsi daging merah, hanya saja Anda diimbau untuk membatasinya.
Hal ini dianjurkan agar Anda tidak mengalami risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Dilansir dari Cleveland Clinic dan Eating Well, berikut ini beberapa dampak buruk yang dapat timbul akibat konsumsi daging merah berlebihan.
1. Obesitas
Menurut sebuah studi, makan daging merah dan daging olahan dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi baik pada anak-anak ataupun pada orang dewasa.
Oleh karena itu, Eating Well merekomendasikan untuk membatasi konsumsi daging merah tidak lebih dari tiga porsi per minggu atau total 12-18 ons.
Perlu diketahui bahwa kualitas, kuantitas, dan frekuensi makan daging merah memainkan peran terhadap risiko kesehatan ini.
Baca juga: 6 Buah untuk Bantu Turunkan Kolesterol dan Darah Tinggi Usai Makan Daging

Baca juga: Suka Minum Jus Semangka? Ini Manfaat Baik yang Akan Didapatkan oleh Tubuh
2. Penyakit kardiovaskular
Daging merah kaya akan lemak jenuh yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan membuat Anda berisiko terkena penyakit kardiovaskular.
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan lebih banyak penumpukan plak dan aterosklerosis, pengerasan plak di arteri.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung.
3. Meningkatkan risiko kanker
Internasional Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan daging merah sebagai karsinogen grup 2A, yang digambarkan sebagai "mungkin bersifat karsinogenik bagi manusi."
Karsinogenik merupakan zat yang berpotensi menyebabkan kanker.
Tinjauan studi tentang hubungan antara daging merah dan kanker menemukan bahwa daging merah dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, kolorektral, rahim, paru-paru, serta kasinoma hepatoseluler.
Sementara daging olahan dikategorikan sebagai kasinogen tingkat 1, seperti bakso, sosis, salami, hingga bacon.
Baca juga: Minum Teh Melati Dapat Bantu Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Kaya Antioksidan
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)