Breaking News:

Penyebab Generasi Z Mengalami Gangguan Kecemasan, Salah Satunya Terlalu Sering Bermain Media Sosial

Perasaan cemas adalah hal yang normal terjadi, namun jika kecemasan terus mengganggu dan menghambat aktivitas sehari-hari, hal ini patut diwaspadai.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan kecemasan akibat media sosial 

TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan kecemasan atau ancxiety disorder merupakan salah satu gangguan mental saat seseorang mengalami kecemasan secara berlebihan.

Meski perasaan cemas adalah hal yang normal terjadi, namun jika kecemasan terus-menerus mengganggu dan menghambat aktivitas sehari-hari, hal ini patut untuk diwaspadai.

Kondisi ini apabila tidak segera diatasi dengan baik, dapat berpotensi membutuk seiring berjalannya waktu.

Lantas, apakah penggunaan media sosial di kalangan generasi Z ini bisa menjadi penyebab utama terjadinya gangguan kecemasan?

Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Dokter Spesialis Jiwa dari RS Nirmala Suri, dr. Taufik Ismail, Sp. KJ memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

Baca juga: Apa yang Membuat Generasi Z Rentan Terkena Kesehatan Mental? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Jiwa

Ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan kecemasan
Ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan kecemasan (Freepik)

Baca juga: 5 Efek Samping Minum Kopi Susu Terlalu Sering, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh

dr. Taufik menjelaskan, pada dasarnya manusia ini adalah makhluk yang sifatnya imitatif, jadi mudah meniru apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, baik itu langsung di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah, di lingkungan pertemanan, atau pun di media sosial.

Tentunya ini nanti akan saling tarik menarik (kuat-kuatan), mana yang lebih kuat memberikan pengaruh positif dan negatif.

Baik di rumah atau pun di sekolah, anak-anak akan diajarkan hal-hal yang positif, bagaimana mereka bisa menghadapi masalah itu dengan baik dan dengan dewasa.

Tapi di satu sisi, ada hal negatif juga yang misalnya bisa didapatkan di media online, bagaimana menyelesaikan masalah dengan kekerasan ataupun dengan bullying.

Bahkan pengaruh dari lingkungan sekitar itu juga bisa berpengaruh, dengan pemakaian narkoba, minuman keras, hingga rokok, itu juga pengaruh negatif dari lingkungan ataupun dari media sosial.

2 dari 3 halaman

"Jadi pengaruh-pengaruh itu nanti bertemu, antara pengaruh positif dari rumah dan dari sekolah, dengan media sosial dan lingkungan pergaulan."

"Hal ini nanti tergantung dari anaknya kuat di bagian yang mana, ketika menghadapi tekanan tersebut," jelas dr. Taufik.

Penggunaan media sosial bisa memberikan pengaruh positif ataupun negatif, tergantung bagaimana generasi Z memilahnya.

Baca juga: 10 Manfaat Mendengarkan Musik untuk Kesehatan, Mengurangi Stres juga Menenangkan Pikiran

Ilustrasi media sosial dapat menyebabkan seseorang yang mengalami gangguan kecemasan
Ilustrasi media sosial dapat menyebabkan seseorang yang mengalami gangguan kecemasan (tribunnews.com)

Baca juga: 8 Keuntungan Rutin Melakukan Meditasi, Jaga Tekanan Darah Tetap Normal hingga Mencegah Stres Kronis

Apakah Pandemi Covid-19 Berdampak pada Kesehatan Mental Generasi Z?

Lebih lanjut terdapat pertanyaan yang diajukan kepada dr. Taufik, apakah pandemi covid-19 berdampak sekali pada kesehatan mental generasi Z?

dr. Taufik menuturkan, tentunya pandemi covid-19 sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan ada dampaknya.

Dulu kita mengalami istilah lockdown, jadi waktu kita lebih banyak di rumah, lebih banyak sendiri, kurang berinteraksi dengan teman, kurang berinteraksi dengan masyarakat, itu tentunya punya pengaruh yang besar terhadap kejiwaan seseorang.

Mungkin berbulan-bulan kita lebih banyak di depan HP, di depan televisi, atau terlalu banyak di rumah, ini memiliki dampak yang cukup besar.

Ketika lockdown ini sudah dibuka, kadang-kadang kenyataan yang kita hadapi sehari-hari itu berbeda dengan yang kita hadapi di media sosial atau video-video yang kita lihat di YouTube tentang hal-hal yang sekiranya menyenangkan.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Stres yang Jarang Disadari, Bisa Berpotensi Parah Jika Tak Segera Disadari

Ternyata ketika kita menghadapi, tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan.

3 dari 3 halaman

"Nah kadang-kadang dampak ini bisa menimbulkan kecemasan pada seseorang, bisa menimbulkan depresi, kesepian yang berkepanjangan, itu juga bisa menimbulkan perasaan-perasaan sedih, perasaan kesepian, salah satu dampaknya kesana," jelas dr. Taufik.

"Atau kadang-kadang trauma karena banyaknya korban atau mungkin keluarga kita sendiri, itu bikin trauma."

"Bahkan pada pasien yang mengalami covid-19 pun beberapa ada yang trauma, dengar sirine ambulance saja sudah berdebar-debar, sudah takut, itu banyak saya jumpai di praktik."

"Jadi trauma dengan covid-19 baik yang mengalami sendiri, atau melihat keluarganya, atau tentangganya banyak yang meninggal, itu banyak yang mengalami gangguan sulit tidur, atau bahkan sampai pada gangguan stres pasca trauma, itu pengaruh dari covid-19," lanjut dr. Taufik menjelaskan.

Baca juga: Daftar Produk Alternatif Pengganti Produk Pro Israel di Indonesia, Ada Wings hingga Lion

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Dokter Spesialis Jiwa dari RS Nirmala Suri, dr. Taufik Ismail, Sp. KJ dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgangguan kecemasanMedia SosialNirmala SuriTaufik Ismaildokter spesialis jiwaGenerasi z Ade Bhakti Bluesky
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved