TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi tekanan darah yang melebihi batas normalnya.
Tekanan darah terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistolik dan diastolik, dikatakan hipertensi jika tekanan sistolik melebihi atau sama dengan 140 mmHg dan diastolik melebihi atau sama dengan 90 mmHg.
Tekanan darah tinggi disebabkan berbagai faktor, termasuk gaya hidup, riwayat keluarga, dan adanya kondisi kesehatan tertentu.
Faktor risiko seperti merokok, kelebihan berat badan, kurang olahraga, stres, dan mengonsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Baca juga: Rutin Konsumsi Lemon? Ini Sederet Khasiat yang Akan Didapatkan Tubuh, Termasuk Cegah Kerusakan Sel

Terdapat beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita darah tinggi, seperti sakit kepala, vertigo, tinitus, penglihatan bermasalah, sesak napas, nyeri di bagian dada, aritmia, dan kelelahan.
Kendati demikian perlu diingat, tidak semua penderita darah tinggi akan merasakan gejala-gejala tersebut.
Banyak kasus penderita tekanan darah tinggi yang tidak mengalami gejala yang telah disebutkan.
Jika Anda mengalami darah tinggi, ada baiknya segera melakukan perawatan agar tidak menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan.
Baca juga: 8 Makanan yang Dapat Membantu Mengurangi Gejala Kecemasan, Cocok Dijadikan Camilan Sehat
Bahaya Penyakit Darah Tinggi
Dilansir dari Siloamhospitals, berikut ini beberapa bahaya atau komplikasi yang akan terjadi akibat penyakit darah tinggi.
1. Gagal jantung
Bahaya atau risiko pertama bagi seseorang yang menderita darah tinggi adalah gagal jantung.
Jika seseorang mengalami tekanan darah tinggi, hal ini menyebabkan jantung dipaksa utnuk bekerja keras dari kapasitas yang sebenarnya.
Ketika hal ini terjadi, dinding dan otot jantung akan menebal dan menyebabkan jantung kesulitan untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh.
Saat jantung sudah tidak bisa memompa darah dengan baik, kondisi ini dinamakan dengan gagal jantung.
2. Stroke
Bahaya atau komplikasi yang kedua dari penyakit darah tinggi adalah terjadinya stroke.
Stroke merupakan kondisi di mana tekanan darah yang tinggi menyebabkan pembuluh darah di salah satu area otak dapat pecah akibat alirah darah ke otak terhalang, sehingga mengalami penyumbatan.
Penyakit ini biasanya menimbulkan suatu gejala seperti mati rasa, kelumpuhan di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, hingga mulut, serta mengalami susah bicara.

3. Gagal ginjal
Komplikasi selanjutnya ada gagal ginjal, di mana tekanan darah tinggi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah di ginjal.
Jika kondisi ini dibiarkan, tidak terkontrol, dan tidak ada penanganan yang lanjut dapat menyebabkan gagal ginjal.
Salah satu fungsi ginjal adalah untuk menyaring darah dan apabila ginjal rusak akibat tekanan darah tinggi, maka ginjal akan sulit untuk menyaring zat yang tidak diperlukan tubuh.
Baca juga: 6 Khasiat Lidah Buaya untuk Kesehatan, Meredakan GERD hingga Cegah Penuaan Kulit
4. Gangguan pada mata
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyerang kesehatan mata, yang disebut dengan retinopati hipertensi.
Tekanan darah tinggi menyebabkan pembuluh darah ke arah retina menyempit, sehingga mengakibatkan pembengkakan retina dan penekanan saraf optik.
Saat kondisi ini terjadi, sel-sel saraf yang ada di mata dapat lumpuh yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.
5. Aneurisma
Komplikasi selanjutnya akibat tekanan darah tinggi adalah aneurisma.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan dinding arteri melemah, sehingga memicu terbentuknya kantong yang rapuh pada pembuluh darah arteri.
Jika tekanan darah terlalu tinggi, lama kelamaan arteri dapat pecah yang kemudian menimbulkan kerusakan organ permanen hingga kematian.
Oleh karena itu, pentingnya untuk mengontrol tekanan darah secara rutin dan mengelola tekanan darah tinggi dengan baik agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.
Baca juga: Rutin Minum Madu Setiap Hari? Ini Manfaat Baik yang Akan Didapatkan Oleh Tubuh
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)