TRIBUNHEALTH.COM - Dahulu kala, saat kehidupan masih dikelilingi oleh nuansa kearifan lokal, para abdi dalem di tanah Jawa memutuskan untuk menciptakan sebuah minuman yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga menghangatkan badan di tengah-tengah udara yang dingin.
Itulah awal mula dari kisah wedang uwuh, sebuah minuman tradisional yang kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia.
Wedang uwuh bukanlah sembarang minuman.
Baca juga: Dapatkan Kulit Sehat dan Bersinar dengan Rutin Makan Buah Nona
Ia adalah cermin dari kearifan lokal, mencerminkan pengalaman turun-temurun yang telah melampaui generasi demi generasi.
Dalam pandangan pelayanan kesehatan tradisional, wedang uwuh adalah salah satu contoh yang menggambarkan prinsip-prinsip esensial dari pengobatan alami yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Dalam prakteknya, wedang uwuh menjadi representasi nyata dari bagaimana pengobatan tradisional masih tetap relevan dalam era modern.
Menilik lebih dalam, wedang uwuh memiliki ciri khas yang tak tertandingi.
Warna merah atau kekuningan yang khas, rasanya yang menghangatkan badan, serta manisnya gula batu menjadi identitas yang tak dapat disangkal.
Itu semua bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari komposisi bahan-bahan alami yang dipilih secara cermat.
Baca juga: Login sscasn.bkn.go.id: Portal Resmi untuk Pendaftaran CPNS dan PPPK Juni 2024
Dr. Apt. Kimtoko, seorang pakar kesehatan yang telah mendalami wedang uwuh selama bertahun-tahun, menjelaskan bahwa keunikan warna dan rasa dari wedang uwuh berasal dari bahan-bahan alami yang digunakannya.
Jahe memberikan efek menghangatkan, sementara secang memberikan warna merah yang khas.
Penambahan gula batu memberikan sentuhan manis yang menyempurnakan rasanya.
Namun, keunikan wedang uwuh tidak hanya terbatas pada komposisi dasarnya.
Di berbagai daerah di Indonesia, wedang uwuh mengalami modifikasi sesuai dengan kekayaan rempah-rempah lokal.
Ada yang menambahkan daun salam, kapulaga, bahkan jeruk nipis untuk memberikan sentuhan unik pada minuman ini.
Baca juga: Sinyal Positif bagi Lansia Jakarta: Dana KLJ Tahap 2 Dicairkan pada Bulan Mei 2024?
Namun, tidak boleh dilupakan bahwa asal muasal wedang uwuh tetap terkait erat dengan tradisi dan kearifan lokal, khususnya dari pajematan makam raja-raja Mataram.
Pengetahuan yang disampaikan oleh dr. Apt. Kimtoko menjadi penjelasan yang sangat berharga bagi masyarakat luas.
Melalui wawancara yang disiarkan oleh Tribun Jogja program Dinas Kesehatan DIY Podcast, pengetahuan mengenai wedang uwuh semakin tersebar luas, memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap warisan budaya dan tradisional Indonesia.
Dengan demikian, wedang uwuh bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga sebuah cermin dari kekayaan budaya dan kearifan lokal.
Baca juga: Menggali 8 Manfaat Luar Biasa Rebung yang Kaya Serat, Atasi Kram Tangan dan Kaki
Ia mengajarkan kita untuk tetap menghargai dan merawat warisan nenek moyang, sambil terus mengembangkan inovasi yang memperkaya nilai-nilai budaya kita.
Sesungguhnya, dahulu kala bukanlah sekadar masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi untuk masa depan yang lebih baik.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.