TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, sudah tak asing lagi bukan mendengar tentang radikal bebas?
Ya, radikal bebas ini sering dikaitkan dengan hal yang berdampak negatif.
Sebenarnya, radikal bebas merupakan zat berbahata yang bisa merusak jaringan organ tubuh.
Radikal bebas bisa berasal dari hasil sampingan proses pengolahan makanan di dalam tubuh ataupun bisa dari udara dan reaksi tubuh terhadap paparan sinar matahari, rokok, radiasi dan polutan.
Nyatanya, radikal bebas di dalam tubuh merupakan molekul yang kehilangan salah satu pasangan elektron bebas, sehingga menjadi molekul yang tak stabil.
Sebenarnya molekul yang tidak stabil ini tetap perlu pasangan agar seimbang. Namun, dikarenakan tidak menemukan pasangan elektronnya, molekul ini justru berubah menjadi molekul radikal bebas.

Baca juga: Adakah Downtime Setelah Dilakukan Penyuntikkan Zat Penghancur Filler? Begini Ulasan Dokter Estetika
Jika molekul radikal bebas di dalam tubuh semakin banyak, maka semakin besar risiko terserang gangguan fungsi jantung dan kanker hingga mengalami penuaan dini.
Melansir emc.id, tubuh kita memproduksi antioksidan sebagai solusi alami menangkal radikal bebas.
Antioksidan ini bekerja sebagai pendonor elektron untuk mencegah molekul radikal bebas yang mencuri elektron dari sel tubuh yang sehat.
Antioksidan tak hanya memberi pasangan elektron, namin juga menetralisasi sifat negatif dari molekul radikal bebas.
Faktor penyumbang radikal bebas sepetti junkfood, udara tinggi polusi, paparan sinar matahari dan asap rokok menyebabkan antioksidan alami dari tubuh tak kuat menangkal radikal bebas yang masuk. Maka dari itu, Anda butuh antioksidan tambahan.
Baca juga: Jika Grade Varikokel Semakin Tinggi, Apa yang akan Dialami Oleh Penderitanya?
Anda bisa mendapatkan antioksidan dari makanan yang mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E dan flavonoid yang banyak pada buah-buahan.
Lantas, apa saja buah-buahan yang tinggi antioksidan?
Berikut buah-buahan yang kaya akan antioksidan:
1. Stroberi

Buah stroberi kaya akan vitamin C yang bisa menetralisir dan menangkap radikal bebas.
Vitamin C pada stroberi berfungsi mencegah anemia, menjaga daya tahan tubuh, da sebagai antioksidan bagi kulit agar kulit tetap awet muda.
Selain itu, stroberi juga menganduk antioksidan lain, yakni antosianin.
Zat pemberi warna merah pada stroberi ini memiliki manfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Zat tersebut bekerja dengan cara mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan memperbanyak kolesterol baik (HDL).
2. Blueberry

Baca juga: 5 Manfaat Ini Bisa Didapat dari Buah Belimbing: Kendalikan Gula Darah hingga Meredakan Maag
Sampai saat ini, blueberry disebut-sebut sebagai buah yang paling tinggi antioksidan. Setiap 100 gram buah blueberry mengandung 9,2 mmol antioksidan dengan skor ORAC mencapai 9.019, dikutip dari emc.id.
Sama seperti buah stroberi, blueberry juga tinggi vitamin C yang bisa menangkap dan menetralisir radikal bebas.
Rutin konsumsi blueberry bisa menurunkan risiko kerusakan otak, terserang penyakit kanker dan kolesterol tinggi.
3. Apel

Buah apel mengandung flavonoid yang yang merupakan salah satu antioksidan dengan ragam manfaat.
Flavonoid pada buah apel berfungsi memperbaiki sel tubuh yang rusak karena radikal bebas dan membantu tubuh menyerap vitamin C dengan lebih sempurna.
4. Buah Kiwi

Baca juga: Pola Makan yang Wajib Diterapkan Penderita Hipertensi untuk Turunkan Tekanan Darah
Buah kiwi mengandung tinggi antioksidan dalam bentuk vitamin A dan vitamin E.
Vitamin A berfungsi melindungi kesehatan mata, mengatasi beberapa jenis kanker dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin E bisa memecah rantai radikal bebas, khususnya bayi perokok atau sering terpapar sinar matahari.
Selain itu, vitamin E juga mampu membantu dalam menstabilkan tekanan darah dan mencegah kanker.
5. Raspberry

Sama seperti stroberi dan blueberry, raspberry juga mengandung antioksidan.
Pada 100 gram raspberry mengandung 4 mmol antioksidan yang berfungsi membunuh potensi sel kanker pada usus besar, lambung serta payudara hingga 90 persen.
Jika Anda menginginkan manfaat maksimal dari antioksidan pada buah-buahan tersebut, pastikan buah yang Anda kondisi masih dalam kondisi segar.
(TribunHealth.com/PP)