TRIBUNHEALTH.COM - Pasca melahirkan, Ibu tentu ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil, salah satunya pemberian ASI Eksklusif.
Namun, tidak sedikit Ibu yang mendapati permasalahan pada ASI dan mengharuskan melakukan berbagai cara agar produksi ASI lebih lancar.
Selain itu, produksi ASI yang sedikit akan mempengaruhi pemenuhan gizi si Kecil, yang nantinya akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.
Salah satu cara Ibu untuk memperlancar produksi ASI adalah dengan melakukan power pumping.
Baca juga: Apakah Bopeng di Wajah Dapat Menimbulkan Risiko dan Komplikasi Tertentu? Begini Penjelasan Dokter
Metode power pumping ini adalah teknik pumping untuk meningkatkan kuantitas produksi ASI dengan meniru pola menyusui bayi yang sedang dalam fase growth spurt atau lonjakan pertumbuhan yang pesat pada bayi yang ditandai dengan bayi akan sering merasa lapar sehingga lebih sering rewel.
Dikarenakan semakin sering payudara dikosongkan, maka semakin banyak pula ASI yang akan dihasilkan, power pumping dapat merangsang payudara untuk menghasilkan lebih banyak ASI sehingga bisa menjadi pilihan Ibu untuk meningkatkan jumlah ASI perah.

Pada penerapannya, power pumping sama dengan cluster feeding, yaitu pola menyusui si Kecil lebih sering dari biasanya, dan terjadi pada bayi yang sedang dalam fase growth spurt.
Pada beberapa Ibu, ASI berhasil mengalami peningkatan setelah melakukan power pumping selama 2 sampai 3 hari, meskipun ada juga beberapa Ibu yang baru terlihat hasilnya setelah 4 sampai 7 hari.
Menurut dr. Naskaya Suriadinata, CBS , dokter konselor laktasi Kehamilan Sehat Prime Alam Sutera, Ibu dapat melakukan power pumping minimum satu kali dalam sehari, dan disarankan melakukan power pumping pukul 00.00-05.00.
Baca juga: Pesan dari Psikolog untuk Remaja agar Lebih Aware Terhadap Kesehatan Mental & Mengantisipasi Stres
Di mana pada pukul tersebut hormon prolaktin sedang meningkat tinggi, sehingga dapat lebih maksimal untuk meningkatkan produksi ASI.
Seperti yang Ibu ketahui bahwa prinsip ASI adalah supply by demand, sehingga dengan pengosongan yang semakin sering, produksi ASI lambat laun dapat meningkat.
Maka dari itu, Ibu wajib memahami cara memompa ASI, baik menggunakan tangan maupun menggunakan alat bantu pompa agar ASI dapat keluar dengan optimal.

Berikut beberapa cara memompa ASI yang dapat Ibu lakukan dengan menggunakan pijatan tangan :
- Pastikan Ibu mencuci tangan terlebih dahulu hingga bersih.
- Ibu dapat meletakkan tangan di payudara dengan posisi jempol di atas payudara, dan 4 jari lainnya di bagian bawah payudara, sehingga membentuk huruf C.
- Selanjutnya, Ibu mulai dapat memijat payudara dengan lembut, dengan arah usapan ke puting, dan dapat dilakukan secara berulang hingga ASI keluar.
- Jika ASI sudah tidak keluar, Ibu dapat menggerakkan jari-jari Ibu memutar disekitar payudara untuk mencoba di bagian payudara lainnya ya.
Sedangkan untuk Ibu yang memilih untuk memompa ASI menggunakan alat pompa, berikut beberapa caranya :
- Pastikan Ibu mencuci tangan terlebih dahulu hingga bersih.
- Sebelum menggunakan alat pompa, Ibu dapat mengompres payudara dengan handuk hangat sambil memijat secara melingkar dari bagian luar payudara ke bagian dalam, pastikan tidak sampai terkena puting.
- Selanjutnya, Ibu dapat memasang bagian corong alat pompa pada payudara. Ibu dapat menekan pegangannya jika alat pompa yang digunakan manual, dan hanya menghidupkan mesin jika Ibu menggunakan alat pompa elektrik.
- Durasi pumping disesuaikan dengan usia bayi
Baca juga: 10 Karbohidrat Alternatif untuk Diabetes, Aman Tanpa Bikin Gula Darah Melonjak
Selain itu, agar pikiran dan tubuh rileks, Ibu dapat meluangkan waktu sejenak dengan mencari tempat yang tenang dan nyaman sehingga mempermudah aliran ASI.
- Ibu dapat melakukan power pumping dengan pola sebagai berikut :
- Pompa kedua payudara selama 20 menit ; istirahat 10 menit.
- Pompa kedua payudara selama 10 menit ; istirahat 10 menit.
- Pompa kembali kedua payudara selama 10 menit.
Metode di atas dapat dilakukan sebanyak 1 - 2 kali dalam sehari.
Perlu Ibu ingat bahwa power pumping disarankan untuk Ibu yang mengalami penurunan produksi ASI, sehingga untuk meningkatkan produksi ASI, Ibu juga dapat mengonsumsi makanan yang mengandung serat, protein, zat besi, kalsium.
Seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan dan telur yang matang, ataupun mengonsumsi suplemen pelancar ASI jika diperlukan ya. (Tribunhealth.com)
Baca juga: 4 Manfaat Berjalan di Tengah Guyuran Air Hujan, Tubuh Membakar Lebih Banyak Kalori