TRIBUNHEALTH.COM - Saat Lebaran, masyarakat Indonesia biasanya disuguhi dengan beragam hidangan lezat seperti rendang, opor, dan aneka kue-kue seperti nastar dan brownies.
Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi makanan-makanan tersebut tanpa kontrol dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Meskipun wajar untuk menikmati hidangan Lebaran, penting bagi kita untuk tetap mengontrol asupan makanan.
Baca juga: Kalender Mei 2024: Tanggal Merah, Cuti Bersama, dan Hari Besar - 2 Mei Diperingati Sebagai Hari Apa?
Hidangan seperti rendang, opor, gulai, dan lainnya biasanya mengandung tinggi lemak, gula, garam, dan kalori.
Konsumsi berlebihan dari zat-zat tersebut dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
6 Penyakit yang muncul pasca Lebaran
1. Kadar kolesterol naik

Kandungan lemak dalam makanan seperti rendang, opor, dan lainnya yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, mirip dengan efek gula.
Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti nyeri dada dan lengan serta meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan lemak dalam makanan untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit terkait kolesterol tinggi.
Baca juga: Bansos KLJ Tahap 2 2024 Kapan Cair? Cek Info Terbaru dan Jadwalnya Disini!
2. Asam urat

Naiknya asam urat bisa disebabkan oleh konsumsi jeroan seperti usus, ati, paru, dan lainnya karena kandungan purin yang tinggi dalam makanan tersebut.
Ketika dikonsumsi bersamaan dengan makanan seperti keripik emping, kadar asam urat bisa melonjak secara signifikan.
Ini disebabkan oleh kandungan asam urat dalam keripik emping yang bisa menambah beban asam urat dalam tubuh.
Baca juga: Bansos KLJ atau BLT Lansia 2024 Kapan Cair? Ini Informasi Terbaru Program Bansos KLJ
Kombinasi ini bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan terkait asam urat, seperti rematik atau bahkan serangan asam urat.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan menghindari konsumsi makanan yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat bagi mereka yang rentan terhadap kondisi tersebut.
3. Diabetes

Studi terbaru menyampaikan bahwa diabetes adalah penyakit yang dapat timbul akibat konsumsi gula atau makanan manis secara berlebihan, seperti yang dikutip dari situs Kementerian Kesehatan.
Lebaran menjadi momen di mana berbagai macam kue kering dan kue basah disajikan, serta minuman manis seperti es buah atau sirup yang segar.
Konsumsi makanan dan minuman manis tersebut dapat meningkatkan risiko diabetes jika tidak dibatasi, karena dapat menyebabkan peningkatan gula darah.
Baca juga: 8 Manfaat Buah Markisa yang Membantu Menjaga Kesehatan Tubuh Optimal
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan pola makan yang sehat dan mengontrol asupan gula agar dapat mencegah risiko diabetes.
4. Flu dan batuk

Menurut sumber medis, konsumsi makanan manis dan dingin seperti sirup saat Lebaran dapat meningkatkan risiko terkena flu dan batuk.
Hal ini disebabkan oleh potensi penurunan sistem kekebalan tubuh dan sensitivitas terhadap perubahan suhu tubuh.
Untuk mengimbangi efek ini, penting bagi detikers untuk memastikan asupan air putih yang cukup.
Air putih membantu menjaga hidrasi tubuh, membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi optimal, dan membantu tubuh dalam mengatasi kondisi kesehatan yang mungkin muncul.
Baca juga: Pentingnya Memahami Peran Hormon Testosteron dan Pembuluh Darah dalam Kesehatan Seksual Pria
Jadi, sambil menikmati hidangan lezat Lebaran, jangan lupa untuk tetap minum air putih yang cukup untuk menjaga kesehatan Anda!
5. Hipertensi

Disebutkan bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan berlemak yang berlebihan.
Makanan-makanan ini dapat memperburuk kondisi hipertensi dan memicu gejala seperti pusing, mual, kelelahan, dan bahkan penglihatan buram.
Baca juga: Gangguan Ereksi Bukan Hanya Soal Seksualitas, Tapi Juga Cerminan Kesehatan Lebih Dalam
Oleh karena itu, penting bagi individu yang memiliki riwayat hipertensi untuk memperhatikan pola makan mereka dan mengurangi konsumsi makanan berlemak secara berlebihan guna menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah mereka.
6. Maag

Berpuasa merupakan praktik yang umum dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia selama bulan Ramadan.
Selama bulan ini, umat Muslim menahan diri dari makanan, minuman, merokok, dan aktivitas lainnya dari fajar hingga matahari terbenam.
Ketika berpuasa, seseorang hanya akan makan saat sahur sebelum fajar atau saat berbuka puasa setelah matahari terbenam.
Namun, saat Lebaran tiba, pola makan umumnya mengalami perubahan signifikan.
Lebaran merupakan momen penting bagi umat Muslim, di mana mereka merayakan akhir bulan Ramadan dengan berkumpul bersama keluarga dan sahabat serta menikmati hidangan lezat.
Perubahan pola makan yang drastis ini, terutama ketika seseorang mengonsumsi makanan pedas, dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, dan kembung di bagian atas perut.
Baca juga: BLT Mitigasi Kapan Cair 2024 Telah Diumumkan, Ini Jadwal Pencairan Bantuan Rp 600 Ribu
Hal ini karena makanan pedas dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, yang pada gilirannya dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan gejala tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi individu yang berpuasa dan merayakan Lebaran untuk memperhatikan pola makan mereka dengan memilih makanan yang lebih mudah dicerna dan menghindari makanan pedas dalam jumlah besar.
Mengonsumsi makanan ringan dan seimbang serta memperhatikan jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi dapat membantu mencegah terjadinya gejala pencernaan yang tidak nyaman selama bulan Ramadan dan perayaan Lebaran.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.